16

274 13 1
                                    

Vote dulu ya sayy~

.

.

.

Happy Reading
.

.

.

"AKHIRNYA SELESAI JUGA TEST NYA" teriak Tegar lega.

"ngerasa beban hidup lo berkurang Gar?"

"ya jelas dong" jawab tegar.

"padahal lo kalo gak browsing ya nyontek" ledek Arga.

"bacot yang penting kelar" balas Tegar.

Test sudah berakhir dan semua siswa diperbolehkan untuk pulang. sebelum semua siswa di ruangan keluar kelas terdengar pengumuman dari pihak sekolah bahwasannya siswa diliburkan dan masuk kembali pada hari senin minggu depan untuk remid.

terdengar sorak gembira dari semua kelas di SMK Bimantara.

"yes, cuti cuti cutiii" heboh Rasya.

"ntar malem dugem sabi lah" ajak Tegar.

"gas gas aja kalo gue mah" jawab Arga.

"assek cari cari cewek bohay" seru Rasya yang tak menyadari sebuah lirikan tajam dari mata Fatir.

"dahlah cabut" ujar Evan yang pergi terlebih dahulu meninggalkan temannya.

"kenapa lagi tuh bocah" heran Arga menyusul teman-temannya.

* * *

"lo mau beli apa sih Fer? dari tadi muter ga dapet apa apa" keluh Anza.

"gue juga gak tau"

mendengar jawaban Ferdi sontak membuat Anza melotot tajam ke arah Ferdi.

"katanya mau beli kado buat temen lo? lo mau kado apaan?"

"gak tau Anza, gue juga bingung"

Anza berdecak, lalu mendudukkan dirinya di kursi besi yang ada didekatnya saat merasa dirinya lelah. Anza sering merasa lelah padahal dirinya tak banyak beraktivitas.

Ferdi mengikuti Anza saat melihat remaja itu mendudukkan dirinya, "lo capek ya? maaf gue ngajak lo muter muter gak jelas." ucap Ferdi dengan rasa bersalah.

"lo pikir aja dulu mau ngado apaan baru nyari tuh barang" kesel Anza.

Ferdi tampak berfikir, "apa gue kado kondom aja ya?"

"HAH" reflek Anza, "kok kondom sih Fer?" Anza memelankan suaranya, karena mereka sedang berada di mall yang lumayan ramai jadi gak enak kalau misal ada yang dengar apa yang Anza omongin.

"emang kenapa? tuh orang hobi iclik Za, kalo gue kasih kondom tuh bocah jadi ringan gak perlu beli pengaman"

dengan tidak habis pikir Anza menatap ngeri kearah Ferdi dengan raut wajah yang sulit diartikan, "gak habis pikir gue sama lo, temen lo tuh kalo rusak diajak ke jalan yang bener bukannya malah didukung makin sesad"

Kembar Anathan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang