08

479 21 0
                                    

Vote sebelum baca ya sayang~!!

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

Seminggu setelah kejadian Evan sex dengan Anza, Anza masih mendiami Evan, Anza hanya berbicara saat Evan bertanya, itu aja Anza jawabnya cuek dan seadanya saja.

Anza tidak menceritakan kesiapapun soal dia yang mungkin bisa dibilang 'diperkosa'? oleh Evan. jika saja Fahri masih bersamanya, mungkin Anza akan menceritakan ke Fahri, namun Anza juga takut jika dia menceritakan kepada Fahri, Fahri akan jijik sama dia.

bahkan Anza menjaga jarak dengan Nesya yang tidak tau apa apa, ia hanya merasa tidak pantas saja.

sore ini, Anza tengah berjongkok menatap batu nisan yang tercetak nama Arumi Sarasvati. setelah menabur bunga mawar juga menuang air serta berdoa, Anza berbincang kepada bundanya.

jujur saja, Anza ingin bercerita seenggaknya itu bisa bikin lega didalam hatinya. namun ia tidak tau harus bercerita kepada siapa, ia takut untuk menceritakan ke sembarang orang, bahkan temannya sendiri.

"bunda apa kabar disana? bunda gak kangen kah sama Anza? surga senyaman itu kah nda sampai bunda lupa buat datang ke mimpi Anza." tangan Anza terus mengelus lembut nisan bundanya.

"bunda tau? Anza lagi gak baik-baik aja nda, Anza pengen cerita tapi Anza gak tau harus cerita ke siapa. kalo Anza gak berani cerita ke ayah."

"apa bunda disana udah tau tentang anak kembarmu ini nda? Anza minta maaf kalau bikin bunda kecewa, bunda marah ya sama Anza? Anza minta maaf nda." Anza menunduk.

"Anza berharap masih ada bunda disisi Anza. Anza butuh bunda buat jadi tempat Anza pulang, Anza butuh nasihat bunda, Anza butuh pelukan bunda." suaranya bergetar dan air matanya mengalir. Anza menangis dengan memeluk nisan ibundanya, hatinya terasa sesak.

lumayan lama Anza menangis dengan memeluk nisan ibundanya, "malam ini bunda jangan lupa datang ke mimpi Anza ya, Anza udah kangen banget sama bunda. Sekarang Anza harus pulang, kapan kapan Anza kesini lagi." Anza menghapus jejak air matanya, lalu mencium nisan Arum sebelum benar benar meninggalkannya.

"Assalamualaikum bunda."

* * *

Evan dan kawan kawan berada di kantin sekolah saat ini, mereka memesan makan juga minum. suasana kantin benar benar ramai, untungnya Evan dan temannya masih mendapat sisa meja kosong.

"gue denger Gibran anak kelas KR 4 ditantang tawuran sama anak Suaka" ujar Tegar.

KR (kendaraan Ringan/ teknik kendaraan ringan).

mereka yang sedang makan juga minum sambil memainkan hp seketika mengalihkan pandangannya kearah Tegar.

"serius lo?"

"hoo semalem gue nongkrong diwarung simbok terus gue join sama Gibran, dia cerita kalo ditantang tawuran sama anak Suaka, kalo gak salah nanti sih jam tayangnya."

Kembar Anathan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang