BAB 24

579 60 3
                                    

"Awalnya Nona Kedua dan Yi Wenjun bekerja sama. Nona kedua hanya menginginkan Ketua sekte mempelajari ilmu hampa dari sekte kami sedangkan Yi Wenjun ingin menjadi pasangan ketua sekte karena itu mereka bekerja sama. Mereka berhasil membuat ketua menguasai ilmu hampa namun ketua ingin bertemu dengan mu. Karena hal ini mereka berdua memutuskan untuk menjebak ketua. Nona kedua sengaja menjebak Yi Wenjun dan ketua untuk bersama karena ketua pasti akan membenci nya. Setelah kejadian itu ketua sangat membenci Yi Wenjun tapi ketua tidak ingin darah dagingnya kenapa napa. Karena itu ketua masih memperhatikan nya. Saat itu ketua tidak tahu jika nona kedua lah yang merencanakan hal ini. Melihat ketua yang memperhatikan Yi Wenjun nona kedua merasa marah karena itu nona kedua mengajak nona pertama untuk bekerja sama. Nona kedua tahu kalau nona pertama menyukai mu itulah alasan kenapa nona kedua mengajak nona pertama bekerja sama. Mereka berdua memutuskan untuk membawa mu bertemu ketua dan kau tahu apa yang selanjutnya terjadi."

Mendengar penjelasan Qixuan Baili Dongjun terkejut. Dia tidak menyangka pertemuan nya dengan Ye Dingzhi saat itu adalah jebakan yang sudah diatur.

"Setelah pertemuan kalian ketua memutuskan untuk mengurung Yi Wenjun sampai dia melahirkan. Setelah melahirkan dia dan nona pertama juga nona kedua dimasukkan ke penjara bawah tanah." tambah Ziyu.

"Antarkan aku bertemu mereka." perintah Dongjun.

"Baik permaisuri."

Kini mereka telah sampai di penjara bawah tanah. Disan Dongjun melihat tiga orang wanita yang dirantai dalam keadaan menyedihkan. Dia pun menghampiri mereka.

"Sepertinya mereka melayani kalian dengan baik."

Mendengar suara seseorang ketiga wanita itu pun mengangkat wajah mereka. Namun saat melihat bahwa itu adalah Baili Dongjun mereka menampilkan ekspresi yang berbeda. Yi Wenjun dan Yueqing yang menatapnya tajam dan YueYao yang menatap Dongjun dengan tatapan sendu.

"Paman Baili......."

"YueYao kau tak perlu memanggil ku seperti itu. Mulai sekarang kau harus memanggilku permaisuri. Kalian juga harus memanggilku seperti itu." Ucap Dongjun sambil menatap tajam tiga wanita itu.

"Orang seperti mu ingin menjadi permaisuri . Kau bahkan tidak cocok dengan Ye Dingzhi." Sarkas Yueqing.

"Baili Dongjun sebaiknya kau tidak lupa bahwa aku dan Yun Ge adalah suami istri kami bahkan memilik seorang putra." Sinis Wenjun.

"Apa kau mengetahui siapa nama putra kalian? Apa Yun Ge pernah menikahi mu? Dan apakah menurut kalian kalian yang pantas bersama Yun Ge?"

Mendengar pertanyaan Dongjun mereka pun terdiam. Melihat mereka yang terdiam Dongjun pun tersenyum sinis.

"Yun Ge memberikan perintah kepada seluruh bawahannya bahwa aku adalah permaisuri sekte Tianwaithian sekaligus ibu dari Ye Anshi putranya."

Mendengar pernyataan Dongjun mereka bertiga langsung menatapnya.

"Baili Dongjun kau tidak bisa melakukan hal itu. Dia adalah putraku dengan Yun Ge kau tidak berhak menjadi ibunya. Aku lah yang akan menjadi ibunya sekaligus pasangan Yun Ge."

Namun Dongjun tidak memperdulikan raungan Wenjun. Dia melangkahkan kakinya keluar. Saat melihat Ziyu di luar penjara ia langsung memberikan perintah.

"Bunuh ketiga orang itu. Dan semua orang dilarang untuk menyebutkan tentang mereka bagi yang melanggar akan dibunuh."

"Baik permaisuri."

Dongjun pun meninggalkan penjara dan menuju ke pavilium tempat Ye Dingzhi dirawat. Namun sesampainya Dongjun disana ia justru melihat Qixuan yang menitikkan airmata sambil memeluk Ye Anshi. Dan ada tabib disampingnya.

Melihat itu Dongjun pun bergegas menghampiri mereka karena ia merasa sesuatu yang buruk terjadi pada Ye Dingzhi.

"Yun Ge semoga kau baik baik saja. Aku tak akan memaafkan mu jika kau meninggalkan ku lagi."

"Apa yang terjadi?" Sesampainya disana Dongjun langsung bertanya.

Mendapatkan pertanyaan dari Dongjun mereka semua bungkam.

"Apa kalian tidak mendengar ku. Apa sebenarnya yang terjadi di sini?" Tanpa sadar Dongjun mengeluarkan aura intimidasi.

Mendapatkan aura intimidasi dari Dongjun mereka pun memutuskan untuk memberi tahu Dongjun. Namun saat mendengar jawaban dari tabib Dongjun langsung jatuh pingsan.

"Permaisuri, detak jantung ketua terhenti." Jawab sang tabib.

For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang