sejak tadi, nasya masih menangisi pergelangan tangannya, yang memerah, dan ada bekas cincin di sana.
"masih sakit?" tanya kadit.
sebenarnya sih gak terlalu sakit, tapi berbekas.. jadi... bilang saja kalo masih sakit. gak apa, biar kadit kasian. memang otak nasya ini bisa memanipulasi.
"iya.. humm, niat ke sini biar refresing.. malah kena sial" adu nasya.
"hush, ga boleh gitu. gak apa, pengalaman" jahil kadit.
"sembarangan! kalo pengalaman mah yang menyenangkan aja, jangan kayak gini" nasya menghentak kecil kakinya, kesal akan ucapan kadit yang terkesan mengatainya.
"ahahah... becanda becandaa.." kadit duduk di sebelah nasya, tangannya memegang salep dan di oleskan nya di tangan nasya yang masih berbekas.
"aku urung buat nyari hotel, aku di sini beberapa hari gak apa? aku takut" nasya meminta izin.
ia masih takut, nanti tiba-tiba orang gila tadi masih dendam sama nasya. nanti dia menyerang nasya lagi, bisa bisa nanti nasya bisa lebih celaka.
"iya, boleh... btw, mau makan ga? laper kan?" pasalnya tadi kadit tak sempat menawarkan makan pada nasya.
ia terlalu panik, jadinya ia bolos kampus tadi. demi membawa nasya pulang. untung ia hanya bolos satu mata kuliah.
"he'em laper.. tapikan tante raina sama om bisma lagi ke jogja.." ucap nasya dengan lesu.
ia sedikit rindu dengan masakan raina, tapi karna raina tadi pergi ke jogja dengan bisma. ia tak bisa meminta raina memasak bersama.
tapi ia juga bersyukur, untungnya raina tak ada.. kalo ada nanti dia pasti menanyai kenapa nasya bisa luka luka seperti ini, dan nanti ia pasti bicara pada nadira. dan nanti nadira menyuruh nasya untuk pulang ke rumah. dan nanti ia tidak akan di perbolehkan pergi jauh lagi.
"kita mau makan di luar?" tanya nasya.
nasya sambil berdiri, jika memang mau makan di luar. ia akan ganti baju, karna bajunya sedikit kumal. apalagi di bagian tangan bajunya, karna terlalu kencang di cengkram.
"ngapain? aku bisa masak, ayok" ajak kadit, ia hanya mengajak dengan ucapan, tanpa ada acara tarik menarik tangan nasya. nasya mengikuti kadit ke dapur, saat sampai, ia melihat kadit sudah mengeluarkan bahan bahan masakan.
"kamu mau masak apa dit?" tanya nasya.
nasya agak ragu, saat mendengar bahwa kadit bisa memasak. takut takut nanti masakan nya malah gosong.
"ikan nila petis. tau?"
"oh, tau.. aku bisa, mau aku tolong?"
"boleh"
"eh, dit? kurang ga? kayaknya harus ada sayurnya juga deh.." tanya nasya.
"iya sih.. tapi aku ga ngerti gimana masak sayur, sop sop gitu.. kamu ngerti?"
"ngerti, sop ceker bangkok mau?"
"wosh, mau!! kita bagi tugas, kamu bikin sop, aku bikin ikannya"
"okk!! ada ceker kan?"
"ada.. semoga semua bahannya ada deh" jawab kadit.
---
setelah semuanya selesai di masak, mereka menatanya di atas meja makan.
namun, saat ingin menyantap makanan lezat yang sudah tertata rapi dan lezat. HP nasya tak mendukung, notif terus masuk, dan menampilkan nama 'mumi nadira', mamanya. "dit bentar, foto dulu.. mamaku spam nanyain makan".
nadira memang seperti itu, tak pernah bisa tenang jika tak nge spam anaknya. dulu saat sam kuliah di kalimantan juga ini terjadi padanya. kalo sudah jam makan siang, sarapan, atau jam makan siang, nadira akan menelfon atau me-spam chat pada anak anaknya yang jauh dari dirinya.
kalo misalnya tidak di balas, atau di angkat, nadira tak akan bisa tenang. ia akan mondar mandir berkeliling rumah, dengan pikiran pikiran negatifnya.
jadinya nasya harus memfoto makanan yang lezat itu dulu, sebelum mencicipi nya. sambil mencegah kadit, yang sudah ingin mengambil ikan. kadit pun kembali duduk, dan menunggu.
kebiasaan, cewe.
cekrek.
"nah, sudah" ucap nasya.
nasya tak meletakkan hp nya, namun ia di sandarkan di sebuah gelas kosong. namun dengan keadaan menyala, dan menampilkan apk kamera, yang tengah merekam.
"loh? di rekam?" tanya kadit bingung.
kenapa harus di rekam? kan ini hanya makan biasa. apa nanti ini akan di taruh di story instagram? semoga saja tidak, karna penampilan kadit sangat sangat santai.. berbeda dengan yang biasa di lihat pengikut ig nya.
"iya.. biar bisa liat, first impresion mu, nyobain masakan ku" ucap nasya, dengan senyum senang.
kadit bernafas lega, kalo pun video itu nanti akan di post. kadit akan meminta bagiannya untuk di cut.
ya sejujurnya nasya agak takut takut, ia tak pernah memasak seperti tadi untuk orang lain. selain keluarga intinya. jadi.. yaaa, kadit bisa di bilang adalah kelinci percobaan nasya, untuk mencicipi masakan nya.
"ok, ku coba ya"
"baca doa" tegur nasya saat melihat kadit langsung ingin memasukkan nasi, dan potongan kecil ikan ke mulutnya.
"lupa. hehe" ucap kadit, ia langsung menghancurkan nasi kembali ke piring. dan ia langsung berdoa.
---
sumpah, kedua masakan di atas itu enakkk buangettttt.. dan fyi... keduanya resep yang aku kuasai, jadi... termasuk resep gampang buat aku.
ini juga lumayan panjang kan? ya... ga bisa terlalu panjang panjang banget sihh, tpi lumayan lha.
vote, follow!!.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan kamu, jadi kita [on-going]
ספרות חובביםclash of champions, adalah sebuah perlombaan untuk para anak yang pintar melewati gunung dan samudera. yang di buat oleh ruang guru. •hanya karangan semata. •untuk bersenang senang. •aku udah izin. •jangan di anggap serius. •publish sehari seka...