Biksu Tang yang mendengar hal itu segera berlari menjauh dari monyet itu. "Aku bilang padamu, aku tidak tahu cara melepaskan cincin itu" katanya. Monyet itu hanya menatapnya, lalu ekornya terangkat. Di atas awan, dewi muncul bersama sepasang anak kecil. Biksu Tang yang melihat kedatangan dewi segera memberi hormat. "Wukong, biksu muda yang bersamamu ini dulunya bernama Tang Sanzang, murid Sang Buddha" kata dewi itu. "Hari ini, dia telah menjadi gurumu. Kau harus melindungi dan menghormatinya. Hanya setelah kau mendapatkan kitab suci dari Biara Guntur, cincin emasmu akan terlepas. Tidak ada cara lain" lanjutnya.
Wukong yang mendengar itu langsung berteriak "Aku akan mengambil kembali kitab suci bodoh itu!" Monyet tersebut berlari melewati Biksu Tang dan segera menghilang. "Dewi belum selesai berbicara" Biksu Tang berusaha menghentikan Wukong, tetapi usahanya sia-sia. Dewi itu hanya bisa menatap kepergian Wukong.
Wukong tampak melesat di langit, "Awan jungkir balik" katanya. Kecepatannya semakin meningkat.
Monyet itu mendarat di tanah, terlihat bingung saat ia memandang sekeliling. "Di mana biara itu?" tanyanya. Tiba-tiba, muncul biksu Tang dari bawah, "Tuan," ucapnya membuat Wukong terkejut. Monyet itu segera menyadari bahwa ia kembali ke tempat awal. "Dewi memintaku untuk memberitahumu, tidak ada cara untuk terbang ke sana dengan satu serangan seperti ini" kata biksu Tang. "Setiap penderitaan dalam perjalanan sudah ditentukan, setiap langkah adalah latihan spiritual. Inilah cara hidup yang luar biasa." Ia melanjutkan, "Berjalan langkah demi langkah itu luar biasa, bukan?" tanya Wukong. Biksu Tang yang mendengarnya tampak senang "Benar, penuh keajaiban." Jawabnya.
Wukong kemudian berteriak "Hei, Dewi! Kau di mana? Halo?" Ia melihat ke segala arah, kemudian menengadah ke langit. "Tuan, Dewi sangat sibuk. Sebaiknya kau biarkan dia. Oh, dan Dewi juga bilang bahwa Putri Yueyin yang kau cari sudah terbangun dari tidurnya setahun yang lalu." Mendengar informasi itu, Wukong terkejut dan segera menggenggam bahu biksu muda tersebut. "Apa benar Yueyin sudah terbangun?" tanyanya dengan semangat, sementara Biksu Tang hanya mengangguk sebagai jawaban.
Terlihat gelombang air di sungai, di sana seekor naga sedang mengawasi mereka. Naga itu segera memperlihatkan dirinya kepada Wukong dan Biksu Tang, lalu menyerang mereka. Wukong yang menyaksikan kejadian itu langsung menarik Biksu Tang "Pergi!" Teriaknya. Namun, naga itu justru menerjang kuda putih milik Biksu Tang. "Jangan, apa kau serius? Beraninya kau memakan kudaku?" seru monyet itu. Wukong segera terbang mengejar naga tersebut, monyet itu menggenggam salah satu tangan naga. Merasa Wukong bergelantungan di tangannya, naga itu segera mencengkeram monyet dengan tangan lainnya. "Perbesar!" teriak monyet. Ukuran tubuh Wukong perlahan membesar, hampir menyamai ukuran naga.
Naga itu kemudian melempar Wukong ke tanah, membuat monyet itu terguling beberapa meter dan tubuhnya kembali mengecil. Wukong segera bangkit dan melihat naga itu terbang di udara. Tanpa ragu, Wukong terbang menuju naga tersebut, dan perkelahian pun segera terjadi di langit. Wukong yang cekatan menghindari serangan naga, lalu meraih ekor naga itu dan menariknya sebelum membantingnya ke tanah. Naga itu menghantam tanah dengan keras hingga salah satu tanduknya patah. Melihat naga yang sudah tak berdaya, Wukong terbang ke arah kepala naga sambil tertawa kecil.
Bukankah ini luar biasa? Tanya monyet sambil menunjuk naga, "Jika semua cara itu selalu menakjubkan, kita bisa berbagi perjalanan bersama" ucap biksu Tang. Wukong yang mendengarnya hanya mendengus, lalu monyet itu perlahan mendekati wajah naga. Ia menatap naga itu "Kau telah memakan kuda kami, aku harus mendapatkan lebih." Monyet itu kemudian mencengkeram tanduk naga yang masih utuh, mengangkatnya, dan membanting kepala naga tersebut.
Pecahan mulai muncul dari kepala hingga ekor naga, dan perlahan-lahan pecahan itu membentuk seekor kuda. Biksu Tang yang menyaksikannya merasa kagum, sementara kuda itu berjalan mendekati Wukong "Kakak kera." Ucapnya, Wukong pun segera mengelus kepala kuda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monkey King (Sun Wukong X Fem Oc)
FantasyCerita ini terinspirasi dari monkey king. ------------------------------------------------------------------------ Setelah peperangan iblis dengan dewa yang terjadi di kayangan, 2 dewi memutuskan mengorbankan diri mereka untuk memperbaiki kayangan. ...