04: bali

339 44 6
                                    

"Loe yakin biarin mereka pergi berdua?" Pertanyaan flora ini membuat marsha menghentikan makannya.

Saat ini kedua istri dari freyana itu sedang makan siang di restoran yang berada tidak jauh dari RUBY CORP.

"Kenapa emangnya? Lagian kasian juga cepio pergi sendiri keluar kota, mana sampe tiga hari lagi." Jawab marsha setelah menelan makannya.

Flora berdecak, jawaban marsha tidak seperti harapannya.

"Maksud gue tu, gimana kalo mereka baikan disana?" Marsha menyeritkan alisnya atas pertanyaan flora ini.

Dan sekarang marsha sudah menatap flora dengan tatapan penuh tanya.

"Maksud loe gimana sih?" Jujur saja marsha sangat bingung sekarang.

Flora memutar bola matanya malas.

"Gini loh sha, loe kan tau gimana cintanya freya dulu sama fiony...."

"Gila loe flo, jadi selama ini loe selalu berharap kalo mereka berdua ga akan pernah baikan gitu? Lagian kita bertiga udah jadi istri freya juga, udahlah." Marsha langsung memotong ucapan flora karena tau kemana arah pembicaraan flora.

Flora kembali berdecak.

"Ya menurut loe kita ini istri dia tapi ga pernah dapet hak yang harusnya kita dapetin? Gue juga mau di sayang-sayang sama dia, bukan cuma status sebagai istri dia doang, gue juga butuh di akuin di publik kalo gue juga istri dia." Flora terlihat meredam kekesalannya.

Marsha menggaruk dagunya yang tidak gatal, bingung bagaimana menanggapi flora.

"Intinya loe cemburu karena freya temeni cepio ke luar kota kan? Loe ga sejahat itukan ngehak-in freya untuk loe doang?" Marsha mencoba untuk tetap berpikir positif.

"Kalo di bilang cemburu, gue juga cemburu kok. Cuma kan ini emang perjalanan bisnis, toh cepio juga istri dia. Gue bingung juga harus gimana selain ngertiin." Ucap marsha lagi.

Flora menghela napasnya yang terdengar sangat berat.

"Freya tu apa ga bisa ya ngeliat kalo gue cinta banget sama dia? Lama-lama gue kesel juga liat tu orang, pen gue pukul tapi gue sayang banget anjirlah." Marsha menahan tawanya saat mendengar misuh-misuh flora.

Yaa keduanya memang sedang cemburu, bedanya marsha mencoba untuk mengerti, sedangkan flora yang meledak-ledak.

Sedangkan fiony sendiri sedang menikmati pekerjaanya di luar kota bersama freya sembari bulan madu, xixi.

**

📍 Bali.

Bali adalah tempat dimana pertemuan RUBY CORP dengan rekan kerja mereka yang berasal dari singapura, dan yaa sekalian tempat freya dan fiony menghabiskan waktu berdua tanpa adanya gangguan dari marsha dan flora.

Terutama flora sih.

Marsha dan flora memang belum mengetahui kalau freya dan fiony sudah berbaikan. Karena saat sedang bersama, freya tetap bersikap sama seperti sebelumnya.

Freya melakukan itu agar tidak menimbulkan pertikaian siapa yang paling freya sayangi dan cintai, walaupun memang sudah jelas kalau jawabannya adalah Fiony Alexa Ruby.

"Pendek banget rokmu, ganti." Suruh freya saat melihat pakaian yang akan fiony kenakan untuk bertemu dengan petinggi dari perusahaan lain nanti.

Fiony memanyunkan bibirnya.

"Kamu ga suka?" Tanya fiony.

"Suka, tapi kalo orang lain ikutan liat aku ga suka." Jawaban freya ini berhasil membuat senyum fiony merekah.

02. MNKH ; a sequel of pcrn [ frefio ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang