"Untuk dia, yang berkelabut dengan kabut semesta. Yang membutakan. Yang membingungkan. Yang meragukan iman dan keyakinan. Untuk dia yang terus berjuang menjadi dirinya sendiri di balik kabut masa depan."
-27 Sept 2024Dulu, ketika aku menyentuh angka lima,
Aku terpesona pada indah langit malam,
Ditaburi bintang yang menghiasi angkasa,
Melahirkan impian untuk menjelajah kabut semesta,Impian megah untuk seorang anak kecil,
Yang masih mengkhayalkan kuda poni dan peri di dunia fantasi,
Hasratku muncul untuk terbang menembus langit,
Walau aku masih belajar untuk merangkak dan berdiri,Kini, anak yang sama tumbuh besar,
Namun, tidak dengan mimpi-mimpinya,
Mimpi yang tinggi nan indah itu seolah jatuh dari kayangan,
Jatuh dan mati dalam fana,Mimpi itu merintih dalam benak,
Sekarat, akibat terluka oleh sayat dari realita,
Menumpahkan darah hasrat dan asa,
Menyisakan tulang-belulang mimpi kanak-kanak,Aku terjatuh akibat pandangan yang berkabut,
Menyisakan bekas luka yang membungkus tubuh,
Mewujudkan metamorfosis sempurna dalam hidup,
Hingga sayap kegigihan terbentuk, menolak untuk pupus,Aku terbang dalam keputusasaan,
Keras kepala mengejar angan-angan,
Alhasil aku tersandung pada pahitnya ketidakpastian,
Mencetuskan ragu untuk terus melangkah, melewati kabut yang menghalang,Aku takut pada kabut ketidaktahuan,
Khawatir pada ketidakmampuan,
Seolah gempa mengguncang kalbu saat aku menghadapi kenyataan,
Mempertanyakan apa yang disembunyikan oleh kabut masa depan,Akankah kebahagiaan menemukanku?
Atau malah kesengsaraan yang menusuk?
Barangkali, kesepian tanpa batas yang menunggu?
Atau mungkinkah ajal yang menantiku?Aku tidak tahu, akan jadi apa aku dibalik sana?
Mungkinkah aku terbang menjelajah semesta?
Atau kabut melahapku hingga aku berhenti berdetak?
Hingga raga dan jiwaku terurai menjadi debu di langit yang luas,Aku tidak tahu, akankah kabut semakin jelas?
Akankah menjadi sesuatu yang bisa aku tembus tanpa memelas?
Atau akankah aku harus menyerah pada kabut semesta,
Menjadikannya ketidakpastian yang harus diterima,
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantisasi Hayat
PoetryAntologi kata-kata hati yang membentuk kalimat serta melahirkan sastra asa dan rasa yang bisa disebut puisi