Kecut kenyataan membasahi manis dalam fantasi,
Di anganku kugenggam tanganmu, kurayu hatimu, bercanda, dan bernyanyi bersama,
Inginku bersama dirimu yang indah dan tak kunanti,
Berharap agar kita yang berawal berbeda, dapat berakhir bersama,Aku jatuh hati pada tampakmu,
Rambut hitam yang terkuncir rapih,
Sepasang kaca yang menghiasi tatapanmu,
Juga kulit putihmu yang berseri,Bicaramu menggema di dalam dadaku,
Setiap kata hingga fonem dari lisanmu,
Berubah jadi senandung indah yang menghidupkanku,
Menyihirku untuk terus jatuh kepadamu,Tak kuasa aku berhenti memandang,
Jari-jemarimu tidak berhenti bergerak ketika khusyuk,
Kedua kakimu yang seolah menari secara tak sadar,
Dan tutur katamu yang lucu menggelak tawa dalam bahasa ibumu,Dalam perbedaan, aku menemukan keserasian,
Dalam canda, humor, dan cara pikirmu,
Hingga percakapan kita yang mengalir secara alamiah,
Semua hal itu menyemangatiku untuk bertemu denganmu,Seandainya saja kita terlahir sama,
Mungkin saja kisah ini tak hanya angan,
Berkencan, beradu rayu, dan membuat kenangan berharga,
Hingga berdoa bersama kepada Tuhan yang sama,Namun, aku sadar dunia kita berbeda,
Meski, hati ini tak berhenti berharap,
Agar di suatu takdir, entah kapan,
Kita bisa abadi, saling berpegangan tangan,Kini asaku sia-sia,
Rasa ini terkubur mati tanpa kata,
Semuanya memudar, seolah tak pernah ada,
Hanya berakhir menjadi fragmen kecil imaji semata.She's literally my type, tapi beda agama :"
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantisasi Hayat
PoetryAntologi kata-kata hati yang membentuk kalimat serta melahirkan sastra asa dan rasa yang bisa disebut puisi