08. SETUJU

936 132 8
                                    


"Bibi bercanda?" Jennie mengedipkan matanya beberapa kali, keputusan tentang pernikahan bahkan belum pernah terlintas di benaknya selama ini.

"Untuk apa bibi bercanda? Melihat kamu dan Lisa sering tidur berdua bibi rasa menikahlah solusinya."

Jennie menganga dengan mata membulat, "bibi kamu salah paham itu tidak seperti yang bibi lihat." Melihat Lisa datang, Jennie langsung meminta bantuannya, "jelaskan pada bibi!"

Lisa langsung menghampiri, ia tarik tangan Jennie untuk ikut dengannya, "ibu aku akan menjemput Greysa bersama Jennie."

Sampainya diluar Jennie langsung menepis tangan Lisa, "jelaskan dulu pada bibi Dara atau kita akan dinikahkan dengan cara tak terhormat, aku ini masih suci meskipun kau sudah melihatnya," Jennie ingin kembali ke dalam tapi Lisa menarik tangannya lagi.

"Sepertinya ibuku sudah pulang sejak semalam dan dia melihat kita satu ranjang, aku rasa sih yang mematikan lampunya semalam juga ibuku. Tapi lupakan saja tentang pernikahan itu, sekarang kita jemput Greysa, kita pikirkan dijalan bagaimananya," Jawab Lisa.

"Ini salahmu, kau sih sudah aku suruh keluar tidak mau!"

"Itu kan rumahku, aku mau tidur dimana ya suka-suka diriku!"

Jennie mencibir, "tapi kau tidak menginginkan pernikahan ini kan, kau tahu aku sudah memiliki kekasih."

"Kau pikir saja sendiri, siapa yang mau hidup dengan gadis menyebalkan sepertimu."

Jennie melongo, "asal kau tahu ya, aku juga tidak mau hidup denganmu. Aku hanya ingin bersama dengan kekasihku yang sekarang."

Lisa tertawa kemudian membukakan pintu mobil, "baiklah terserah dirimu."

Jennie ingin masuk tapi malah melihat mata Lisa yang terlihat memerah, "kenapa dengan matamu? Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

"Mungkin karena semalam aku tidak tidur," jawab Lisa kemudian juga masuk ke mobil dan mengemudikan mobilnya keluar dari rumah.

"Kenapa kau tidak tidur? Kau tidak sedang merencanakan pembunuhanku kan?"

"Kau memang aneh ya, cucilah otakmu agar bersih," Lisa kembali dibuat naik darah.

"Setiap hari juga sudah aku cuci," Jennie menyahut asal-asalan.

"Dengan apa?"

"Sunlight!"

"Lelucon yang bagus! Kau pikir otakmu itu piring?"

Jennie tertawa lalu diikuti Lisa.

"Uhuk! Uhuk! Astaga, tenggorokanku! Setelah punggungku sekarang tenggorokan ku yang sakit!" Lisa memekik terbatuk-batuk.

"Itu dinamakan karma," dan Jennie kembali bersuara.

"Karma apa? Ini pasti karena masakan mu semalam."

"Oh hallo! Masakan ku itu sehat dan bergizi, mungkin karena kau sudah tua juga jadi ya.."

"Kau ingin ku tinggal ditengah jalan?!" Amuk Lisa.

"Ya sudah turunkan saja aku sekarang!"

Dan Lisa melakukannya, dia menghentikan mobilnya tepat didepan sebuah rumah sakit jiwa.

"Kenapa kau menghentikan mobilnya?"

"Kau sendiri yang bilang ingin turun."

Jennie menganga begitu melihat nama rumah sakitnya, "kau ingin bergabung disana?"

"Justru aku ini sedang mengantarmu, kau kan butuh berobat."

Jennie menatap sinis Lisa, siap-siap mencekiknya, "kau adalah orang paling menyebalkan yang pernah aku temui! Entah apa yang terjadi jika aku benar-benar menikah dengan orang sepertimu!" Jennie langsung membuka pintu mobil dan keluar.

THRILL - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang