chapter 7, ujan-ujanan.

308 17 20
                                    

Langsung aja, bingung ah

Tiba-tiba alur yang sudah tersimpan di otak ku ilang..
_________________________________________

12:45

siang hari, seperti biasa semua menjalankan harinya dengan ngent- eh, dengan cinta dan penuh kasih Sayang.

Tapi siang ini tidak cerah, rintik hujan deras sudah menghilangkan ketenangan.

Au ah.

Berbeda dengan isi rumah ini, rumah ini di isi dengan makhluk hidup, yang tidak ada kerjaan lagi.

"Pan..."

"Pftt- AHAHAHAHAHA HALI GACORR ANYINGGG"

"ANJAY, BANG HALI, BISA GINI JUGA YA"

"lar.."

Ternyata oh ternyata tiga anak orang ini sedang bermain, dan yang kalah akan di kenai hukuman.

Awalnya yang kalah itu akan dianjurkan pertanyaan. Tapi entah mengapa pemikiran Taufan dan solar berubah.

Dari awal permainan hali mengira ia hanya akan di beri pertanyaan, ternyata di bedak dengan wajah seperti badut.

"Gini bet gua kontol kontol... Langsung fake smile aja dah besok"

"Foto lar, foto"

"Syiapp~"

Cekrek*

"WAKDEHEK, SPEK MEONG GARANG"

"ihhhh lucunaa"

"Pantek"

Mereka hanya tertawa riang, hingga lupa akan satu hal.

Satu orang terlupakan.

"Fan, jam berapa ini?.. " hali sedari tadi tidak memperhatikan jam, ia tidak mepedulikan waktu sedari tadi.

"Entar" Taufan mulai mengambil handphone nya, ia melihat jam menunjukkan hampir jam satu.

"12:46 sih li, napa emang?"

Hening.

Tapi tiba-tiba saja solar mengisi keheningan itu dengan bertanya "oh ya, kak blaze mana?"

"..."

"KITA NINGGALIN DIA ANYING"

"SALAH ELU, TU ANAK MALAH DI LUPAIN LAGI"

"Guwe lupa.. Kalo kita punya adek dua.."

Blaze : maklum second choice :)

"Buruan anjir, elu jemput"

"Lah ko gua?"

"Elu lah, muka gua udah gini"

"Kan bisa di cuci ege"

"Gak hilang semua lah pantek

" kok gua?"

"Elu yang bikin muka gua gini"

*BLABLABLABLA

"Kalo gini kak blaze udah keburu pulang jalan kaki"

Sedangkan di tempat lain.

"Hujan aja serasa udah jam lima"
Keluh seorang bocah ia sedari tadi sudah menunggu lama sepertinya.

Ia tiva-tiba mendengar suara langkah kaki di belakang nya. Sepertinya dari langkah kakinya itu tidak sendirian.

Tentunya blaze sebagai anak kepoan menoleh ke arah belakangnya, "HAH.." Ia tak percaya, jadi dari tadi tiga orang ini tidak pulang?

Makhluk warna-warni, biru, ungu janda, hijau duda.

Cinta Monyet. [Icelaze!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang