Part 7

156 16 1
                                    

Haiii~

Mari kita mulai, hope you enjoy, let's go!

._.


"Heeseung Hyung, kita harus bicara. Ini tentang Jae-, maksudku Jake" Bujuk Jay di depan kamar Heeseung.

"Aku tidak ingin membahasnya Jay!"

"Tidak! Hyung harus mendengarku!" Jay semakin menekan kata-katanya.

Heeseung tetap pada pendiriannya dan tidak mengizinkan adiknya itu masuk ke dalam kamarnya.

"Heeseung Hyung. Dia... Dia menyukaimu"

'DEG. Ada apa denganku? Aku tidak perlu terkejut mendengar hal semacam itu' Batin Heeseung.

"Heeseung Hyung kau bisa membenciku seumur hidupmu, tapi jangan Jake. Aku yang menyuruhnya melakukan semua ini, dia tidak bersalah Hyung"

Heeseung tidak menyahut pernyataan yang telah dilontarkan Jay.

"Ingatlah Hyung, pemuda itu bisa membuatmu kembali seperti dulu, menjadi Heeseung Hyung yang sangat ku rindukan. Aku tidak bisa melihatmu berubah menjadi orang lain. Kau tahu aku hanya memiliki dirimu sekarang, aku yakin orang tua kita akan bersedih di sana Hyung"

Heeseung sudah tidak bisa menahan bulir-bulir air matanya yang membuat pandangannya terasa kabur.

"Aku benar-benar merasa Heeseung Hyung-ku kembali saat aku melihat kau bernyanyi bersama Jake dan tertawa bersamanya. Dia berhasil membuatmu kembali walau hanya sesaat. Aku merindukan Heeseung Hyung yang ceria seperti dulu"

Jay berhenti berbicara, namun terdengar sebuah isakan dari luar kamar Heeseung. Ia dapat memastikan bahwa adiknya itu tengah menangis.

"Jay..." Ucap Heeseung lirih namun tetap tidak beranjak dari tempatnya.

"Asal Hyung tahu saja, dia mengembalikan uang yang ku berikan padanya. Dia merasa sangat bersalah padamu" Ucap Jay.

"Besok dia akan pergi pukul 9 pagi dan ia akan tetap di Australia untuk selamanya Hyung" Usai menyelesaikan kata terakhirnya, terdengar bunyi langkah kaki yang semakin menjauh.

Heeseung berjalan mendekati pintu namun tidak berniat untuk membukanya, melainkan untuk mengambil sesuatu yang telah dilemparkannya sebelumnya. Sebuah benda yang telah hancur berkeping-keping dan telah menjadi serpihan yang tajam. Ia mengambil sebuah kertas yang tertumpuk oleh serpihan kaca itu.

"Jaeyun-ah, aku sangat merindukanmu" Ucap Heeseung terduduk lemah.

"Bolehkah? Bolehkah jika ada seseorang yang menggantikanmu di hatiku?"


*TRUE LOVE*


Waktu telah menunjukkan pukul 08:30. Setengah jam lagi Jake akan pergi ke Australia dan melupakan semua kenangannya bersama Heeseung di sini. Jake hanya berharap bisa melihat Heeseung sekali lagi sebelum dia benar-benar pergi.

Kenangannya selama bersama pria itu dalam sebulan belakangan ini, membuatnya berat meninggalkan Seoul. Cukup banyak hal yang mereka lakukan berdua, yang bahkan mampu membuatnya tersenyum dan tertawa karena ulah pria itu.


._.

kkeut!

Semoga suka yeoreobun ♡

True Love | HeejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang