Haiii~
Mari kita mulai, hope you enjoy, let's go!
._.
"Jake!" Sunghoon melambaikan tangannya di depan wajah Jake.
"Eh, iya Sunghoon-ah" Sahut Jake yang tersadar dari lamunannya.
"Kenapa? Ada apa denganmu?"
"Aku hanya..." Ucap Jake tanpa menyelesaikan kalimatnya.
"Sesuatu terjadi pada Heeseung Hyung?" Tebak Sunghoon.
Pemuda di depannya hanya mengangguk lemah.
"Kenapa dengannya?" Sunghoon mengerutkan kening heran.
"Dia sudah tahu semuanya. Dan sekarang dia pasti membenciku"
"Kenapa kau begitu mengkhawatirkan Heeseung Hyung? Kau bahkan baru mengenalnya"
Jake mengangkat kedua bahunya "Entahlah, aku merasa sedih jika dia seperti itu padaku. Bahkan sampai sekarang aku tidak tahu tentang kabarnya"
"Kau... Menyukainya?" Kembali Sunghoon menebak.
"Aku tidak tau" Jake menggigit bibir bawahnya untuk menahan air mata yang memburu ingin keluar.
"Jangan menangis Jake. Sepertinya kau memang telah menyukainya" Sunghoon malah tersenyum melihat sahabatnya yang kini telah meneteskan air mata.
*TRUE LOVE*
"Heeseung Hyung, tolong buka pintunya. Hyung harus makan" Bujuk Jay di depan pintu kamar Heeseung sambil mengetuk dengan keras.
Entah sudah berapa kali ia melakukan hal ini. Namun tidak pernah ada sahutan dari dalam. Jay sungguh tidak menginginkan hal ini terjadi lagi, terlalu lelah walau hanya untuk menyuruh kakaknya makan.
Suara bel menyuruhnya untuk beranjak dari sana dan membukakan pintu untuk tamu yang datang.
"Jake?" Ucapnya setelah tahu siapa yang baru saja memencet bel apartement nya.
"Apa Heeseung Hyung ada disini?" Tanya Jake.
Jay mengangguk lemah "Sudah dua hari dia tidak keluar kamar dan tidak mau makan sedikitpun. Aku benar-benar khawatir dengan kesehatannya" Ucapnya seraya menyuruh Jake duduk di ruang tamu.
"Dulu dia memang pernah melakukan hal yang sama, namun tidak pernah mengurung diri sampai dua hari" Lanjutnya.
"Bolehkan aku bertemu dengannya?"
"Tentu saja. Mungkin kau bisa membuat Heeseung Hyung makan" Jay berdiri dan menggiring Jake menuju kamar Heeseung.
"Heeseung Hyung, ini aku" Ucap Jake sambil mengetuk pelan pintu kamar.
"Untuk apa kau ke sini?!" Sahut Heeseung dari dalam.
"Bicaralah dengannya" Ucap Jay pelan dan berlalu meninggalkan Jake.
Pemuda itu menarik nafas lalu menghembuskannya secara perlahan.
"Maafkan Aku Heeseung Hyung. Ini memang salahku"
"Pergi kau! Aku tidak ingin melihat wajahmu. Dasar penipu!" Bentak Heeseung.
Jake merasakan matanya memanas. Ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan suara isakan tangisnya agar tidak terdengar keras.
"Maaf Heeseung Hyung" Ulangnya lirih.
"Pergi!"
Terdengar suara benda yang dilempar tepat ke arah pintu dan menimbulkan bunyi barang yang pecah.
"Aku sungguh minta maaf. Tenang saja Hyung, aku tidak akan menampakkan diri lagi dihadapanmu. Aku akan kembali ke Australia, aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal padamu Heeseung Hyung"
Tidak ada sahutan dari dalam.
"Jaga dirimu baik-baik, makanlah yang teratur Heeseung Hyung. Aku pamit"
Masih tidak ada jawaban, pemuda itu pun perlahan berjalan menjauh.
"Maaf Jay Hyung. Aku tidak bisa membuat Heeseung Hyung keluar dan mau makan" Ucap Jake setelah berdiri di depan Jay.
"Tidak papa Jake, setidaknya kau sudah berusaha"
"Besok... Aku akan pulang ke Australia. Tolong sampaikan pada Heeseung Hyung kalau aku..." Jake menggantung kalimatnya.
"Aku... Menyukainya. Dan aku mencintainya"
._.
kkeut!
Semoga suka yeoreobun ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love | Heejake
Roman d'amour[END] Heeseung yang terpuruk tentu saja belum menerima kenyataan bahwa sang kekasih sudah tiada. Dan Jay tidak akan membiarkan kakaknya hidup seperti itu selamanya. Hingga mereka melihat seseorang yang sangat mirip dengan kekasih Heeseung, apakah Ja...