Lost in Translation - 4

16 4 0
                                    

Hati Hikaru terasa begitu hampa, dia merasa bahwa dia seperti telah kehilangan suatu hal di dalam hatinya.

Tanpa dia sadari, tiba-tiba saja itu terasa menyakitkan.

Sesuatu telah berubah baginya.

Ten sudah masuk kembali, namun semenjak kembali, Ten menjadi begitu pendiam padanya dan hanya bicara seadanya, layaknya seorang teman yang berbicara ketika butuh saja.

Tentu Hikaru telah mencoba bertanya tentang kondisi Ten dan hanya jawaban datar dimana dia bilang sudah membaik dan itu saja tanpa adanya perbincangan yang layaknya seorang Ten lakukan.

Dan anehnya lagi Ten sekarang jadi sering lebih bergaul dengan Karin Rena, walau Hikaru juga ikut dalam circle itu namun tentu dia merasa terabaikan oleh Ten.

Hikaru tidak mengerti, apakah dia telah melakukan kesalahan yang begitu besar sampai-sampai kini Ten mengabaikannya?

Dan rasanya sulit untuk bertanya lebih jauh tentang apa yang salah, ketika orang yang bersangkutan pun menjauhkan diri darinya.

Namun saat ini rasanya Hikaru menjadi mengerti alasan Ten begitu.

Dia telah melihat sebuah postingan di Instagram milik Tamura Hono, kepala tim voli yang mempunyai paras cantik dan sangat popular di sekolah ini, di postingan itu terdapat foto sebuah coklat, yang mana bagi Hikaru tidak asing lagi.

Ya, coklat yang dia lihat di meja Ten saat dia berada di rumahnya saat itu.

Tentu awalnya Hikaru tidak mau berpikir kalau itu memang coklat yang sama, namun caption postingan itu menyebutkan nama Ten sebagai pemberinya.

Seketika Hikaru semakin tidak mengerti akan tingkah Ten. Sebelumnya pun dia merasa yakin bahwa dia tidak salah lihat tulisan di coklat pada saat itu, yang entah mengapa sekarang berubah menjadi nama Hono.

Apa saat ini dia sedang dipermainkan oleh Ten?

Hikaru pun rasanya sudah diambang sakit yang membuatnya muak akan sikap Ten. Muak akan segala permainannya. Jika Ten maunya seperti ini maka Hikaru akan melakukannya seperti yang dia lakukan.

Dia akan berhenti peduli dan menjauhi Yamasaki Ten.

***

Hari kelulusan tiba, seisi lapangan olahraga itu dipenuhi murid kelas akhir yang mana sedang merayakan kelulusan mereka bersama-sama.

Mereka merayakan sambil mengambil gambar untuk menangkap momen yang mungkin akan mereka kenang dimasa depan. Di tangan mereka terdapat buket bunga begitupun juga dengan piagam kelulusan yang bergantung di leher mereka.

Rena dan Karin terlihat antusias dan terus terusan mengambil foto bersama maupun foto satu sama lain. Berbeda dengan Hikaru dan Ten yang hanya sedang berdiri mematung melihat mereka.

Mereka berdiri sejajar dengan jarak yang berjauhan. Siapapun yang melihat tentu akan menebak kalau mereka bukanlah teman dekat. Padahal dulu mereka begitu sangat dekat hingga tidak ada jarak yang rasanya bisa membatasi hubungan mereka.

Namun apa daya, pada akhirnya mereka memilih untuk menjauhkan diri satu sama lain karena konflik yang terjadi di dalam hati mereka, isi hati yang sebenarnya tidak ada yang tau kebenarannya selain diri mereka sendiri, namun sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang berusaha memperbaiki itu.

Karin pun menoleh ke arah mereka, "Eh ayo kalian foto juga, jangan diam aja kaya patung."

Mereka berdua hanya terdiam dan tidak bergerak sama sekali.

Karin yang melihat itu pun menghela napas berat, kedua orang ini nyatanya masih belum baik hubungannya. Dan mau ga mau dia harus menjadi penggerak mereka.

"Kalian untuk sementara lupain dulu ya permusuhan kalian, aku akan ambil foto kalian untuk kenang-kenangan, oke?"

Karin pun mendorong tubuh mereka untuk berdekatan. Walau awalnya tubuh mereka menolak namun pada akhirnya mereka membiarkan Karin melakukannya.

Yang pada akhirnya membuat mereka menjadi dekat beberapa centi saja. Untuk sesaat mereka saling melemparkan pandang dengan tatapan datar, namun kembali menatap Karin di depan yang sudah siap memotret mereka.

"1... 2... 3... ganti gaya ya 1... 2... 3..."

Setelah memotret itu ekspresi Karin tampak kesal, "Astaga kenapa kalian ga ada senyumnya sih? Benar-benar lagi cosplay patung, sudahlah aku menyerah," Karin pun meninggalkan mereka dan melangkah ke depan mendekati Rena yang terus asyik mengambil gambar dengan teman lainnya.

Selepas Karin pergi, Ten pun melirik Hikaru yang masih tetap berdiri dekat di sampingnya.

"Selamat atas kelulusanmu, Hikaru." ucap Ten yang membuat Hikaru juga meliriknya.

"Kau juga, Ten."

Perbincangan diantara keduanya terasa sangat canggung. Entah apa yang begitu menahan untuk membatasi diri mereka satu sama lain.

"Jaa.. aku permisi mau ke depan," Ten pun pamit ke Hikaru untuk meninggalkannya.

"Kau belum memberitahuku, Ten." Belum jauh Ten melangkahkan kakinya, dia pun menoleh kembali ke arah Hikaru.

"Soal apa?" Ten menunjukkan ekspresi kebingungan.

"Rencana masa depanmu, kau janji akan memberitahuku di hari kelulusan."

Ten menyunggingkan senyumnya samar, "Aku tidak mengerti mengapa itu masih penting bagimu. Tapi tentu akan aku jawab, aku akan melanjutkan kuliah di luar negeri,"

Hikaru tertegun mendengar itu, jarak dia dan Ten sudah begitu jauh dan rasanya itu akan semakin jauh lagi untuk waktu yang lama. Tapi untuk apa dia berharap hubungan mereka bisa dekat kembali, nyatanya tidak ada yang bisa diperbaiki oleh mereka.

Melihat Hikaru hanya terdiam atas jawabannya, Ten pun jadi teringat sesuatu, "Kau juga belum memberitahuku, Hikaru."

Hikaru yang sedang menunduk kembali menatap Ten, "Apa?"

"Tentang orang yang kamu sukai,"

Hikaru terkejut, bagaimana dia bisa lupa bahwa dia memang telah menjanjikan itu. Ya rencananya dia ingin mengungkapkan perasaannya pada Ten saat hari kelulusan mereka, namun takdir mengubah rencananya dan segalanya telah menjadi kacau diantara mereka berdua.

Jadi rasanya tidak mungkin untuk dia katakan kalau dia mencintai orang yang sepertinya sudah sangat membencinya, apalagi terakhir kali Hikaru melihat bahwa Ten dan Hono menjadi dekat, dia pun takut akan menjadi perusak hubungan mereka dan menurutnya dia hanya akan memendam perasaan itu untuk selamanya.

"Tidak apa-apa jika kamu ga mau jawab, lagipula aku udah tau jawabannya." Ten mengucapkan itu ketika Hikaru hanya terdiam sambil berpikir panjang.

Hikaru menatap Ten bingung, "Eh?"

"Nee.. Hikaru ayo kita berfoto," Tiba-tiba saja Zono datang dan menarik tangan Hikaru tanpa izin, menjauhi Ten yang masih diam mematung menatap kepergiannya bersama Zono.

Hikaru pun juga terus menatapnya, sampai bayangan Ten menghilang dalam pandangannya.

Hikaru tidak mengerti, apa maksud Ten dia sudah tau orang yang disukai Hikaru? Apa Ten sadar kalau itu dirinya ataukah dia mengira itu orang lain?

Yang pasti selesai berfoto dengan Zono, Hikaru kembali mencari sosok Ten untuk menanyai maksudnya itu. Hatinya menjadi resah ketika dia berpikir kalau Ten salah paham selama ini pada dirinya.

Namun kemana pun Hikaru mencari nyatanya Ten sudah tidak bisa ditemukan di area sekolah ini.

Hikaru bertanya pada Karin dan jawaban Karin membuatnya menjadi lemas.

"Ten sudah pergi bersama orang tuanya, dia bilang dia langsung berangkat ke Swiss hari ini juga."

Hati Hikaru kembali merasakan hampa yang begitu dalam. Rasanya segalanya sudah pupus baginya. Dan tidak ada waktu atau kesempatan baginya untuk memperbaiki kesalahpahaman itu.

Pada akhirnya, dia harus merelakan Yamasaki Ten.

TENRUN Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang