Tulip

22 5 2
                                    

Makna pertemuan.

Terkadang pertemuan yang terjadi hanya bisa sebatas pertemuan tanpa makna apapun. Jika kita bersikeras mencari makna itu, akankah kita bisa menerima fakta apapun dibaliknya?

Cahaya matahari yang telah hampir pada puncaknya memasuki kaca jendela toko itu, menyinari bunga-bunga indah yang terdapat di dalamnya. Memberi mereka sentuhan hangat setelah tadi disirami air oleh sang pemilik toko.

Senyuman terpaut di kedua sudut bibirnya ketika dia melihat kondisi toko miliknya itu sudah rapi dan siap menerima pembeli yang datang.

Belum beberapa menit sehabis buka, bunyi lonceng yang menggantung di dekat pintu terdengar menandakan seseorang masuk ke dalam toko.

"Selamat datang di Ten's Bouquet." Ten sedikit terperanjat karena tidak menduga akan ada pembeli yang datang secepat itu.

Ten menoleh dan mendapati seorang wanita yang tingginya lebih pendek darinya. "Sedang cari bunga apa?" Tanyanya begitu ramah tak luput senyuman hangat diberikannya.

Wanita di hadapannya mengabaikannya dan hanya terus mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian toko. Dia seperti sedang mencari sesuatu, namun tidak berniat menanyakan apa yang dicarinya.

Sampai kemudian dia seperti telah menemukan bunga yang dicarinya.

Dia pun mengambil setangkai bunga tulip berwarna merah dari kumpulan tulip lainnya di dalam ember itu. Dan kemudian menatap Ten yang sedari tadi diabaikannya.

"Ini berapa?"

"Untuk setangkai?" Tanya Ten balik karena takut salah menjawab.

Wanita itu hanya mengangguk. "Itu 100 yen."

Wanita itupun merogoh kantongnya dan memberikan uang sebesar 500 yen kepada Ten. "Ambil kembaliannya," ucapnya dengan nada datar.

"Eh tapi..."

Belum sempat Ten melanjutkan ucapannya, tiba-tiba wanita itu sudah keluar dari toko dan menghilang dari pandangannya

Ten menatap uang itu yang ada di tangannya, masih pagi tapi dia sudah menemui orang aneh yang sepertinya sangat terburu-buru. Ten juga rasanya enggan untuk menerima uang lebihan yang diberikannya.

Tapi dia pun hanya bisa memaklumi dan dalam sesaat melupakan orang itu dengan kehadiran-kehadiran pembeli lainnya yang berdatangan.


***


Ten terkejut, dia merasa deja vu hari ini.

Pasalnya wanita yang kemarin membeli bunga tulip merah setangkai juga datang kembali hari ini dan dia juga kembali memberi uang sebesar 500 yen dan tak ingin mengambil kembaliannya.

Dia juga masih terburu-buru, sama seperti kemarin. Jadi Ten tidak dapat melakukan pembicaraan apapun dengannya.

Dibalik tingkah anehnya, bagi Ten wanita itu mempunyai wajah yang rupawan dan rasanya dia ingin berkenalan dan bertanya mengapa dia selalu membeli bunga tulip merah setangkai di jam yang sama, walau baru 2 kali tapi menurut Ten dia pasti akan datang lagi.


***


Hari ini Ten merasa sial, seharusnya dia sudah berada di toko nya, namun saat ini dia masih di dalam mobil, terjebak macet, karena tadi sebelumnya ban mobilnya pun juga bocor yang membuatnya harus menghabiskan waktu lebih lama di bengkel mobil.

Setidaknya Ten telah telat membuka toko nya selama 30 menit dari jam buka yang seharusnya dan rasanya dia memang terlambat karena sesampainya disana dia melihat wanita pembeli bunga tulip tengah duduk di depan toko nya, seperti tengah menunggu toko buka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENRUN Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang