Senyuman pertama

1 0 0
                                    

10 Oktober 2023

Sore hari yang panas sekali di Yogyakarta, kebetulan jam 3 sore ini suasana JNJ cukup ramai.

Karena posisinya aku bagian dapur dan sepupuku Yuni  di depan bagian melayani dan kasir, jadilah aku yang kebagian mengelap meja setelah para Mahasiswa selesai makan atau sekedar menongkrong.

"Lya, takut keburu rame lagi mending kamu beresin dulu meja di tengah itu!" Perintah Nimas, bosku.

Aku meng'iyakan, lalu dengan cepat membereskan meja panjang yang ada di tengah itu.

Dan benar saja, saat aku mengelap meja datang segerombolan Mahasiswa dengan rambut botak saat itu.

Aku panik, karena mereka akan duduk di meja tengah, sedangkan aku baru hendak pergi dengan membawa tumpukan piring kotor di tanganku.

“Eh, awas-awas!! Ini kakaknya mau lewat!” Ucap seorang laki-laki di belakangku.

Tak lama mereka membuka sedikit jalan untuk ku lewat, aku sempat membalikan tubuh lalu tersenyum sebagai ucapan terimakasih.

Saat aku berbalik badan dan pergi menuju tempat pencucian piring, aku mendengar laki-laki itu berkata, “Alamak! Manis kali kakak itu...”

Entah aku yang salah dengar atau memang iya benar. Namun, aku tak menghiraukan perkataan orang itu. Aku lanjut bekerja, melayani para Mahasiswa yang sedang kelaparan.

“Permisi...” aku menyerahkan beberapa piring yang berisi pesanan mereka.

“Terimakasih, kakak manis..”

Apa?! Ternyata itu benar untuk aku! Memang dasarnya aku orang yang gampang tersipu, aku memilih untuk berlalu dengan sedikit berjalan cepat.

Tak butuh waktu lama teman-teman nya menyoraki kita berdua hingga satu ruangan itu penuh dengan gurauan menggoda.

"Cie... Lya mulai ada yang suka..." Ledek Nimas, aku hanya mengangkat bahu tak peduli.

Ku kira orang itu akan berhenti menggodaku setelah dia selesai mengisi perutnya yang lapar, namun aku salah! Laki-laki itu kembali menggodaku dengan tatapan genit diiringi senyuman manis nya.

Setelah ku lihat-lihat lagi banyak laki-laki berambut botak yang berkunjung, “kok mereka botak semua ya, bos?” tanyaku.

“Biasanya jurusan Teknik kalo yang botak begini,” sahut bosku.

Akhirnya hari itu berlalu...

TEMBOK TERTINGGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang