13. Curiga

13 3 0
                                    

Happy reading guys...
Janlup vote & komen banyak ²

*
*
*

"Disurat itu, petunjuk buat kita hati-hati kan? Jangan bilang, emang itu ditunjukin ke kita, trus tuh pelaku mau bunuh kita?" Tanya Daniel dengan mengambil surat yang ia maksud.

***

"Jadi, maksud lo... Mereka mau kita mati? Tapi kenapa?" Tanya Riki dengan pelan dengan melirik satu per satu dari mereka dengan wajah tegangnya.

Sementara Juan hanya mengangkat kedua bahunya tak tahu. "Dendam, maybe." Ucapnya tak yakin dengan ucapan Daniel.

"Yang gue bingungin nih, gue kaya rada familiar sama tuh bocah." Sambung Heksa yang tengah menonton ulang vidio CCTV kemarin.

"Gue kira cuma gue doang, yang curiga." Jelas Samuel menyetujui ucapan Heksa.

"Apa, bukti yang kita ambil belum cukup bang?" Tanya Riki dengan keinginan tahunya. Dan gelengan yang mereka dapat. "Percuma kita dapat bukti-bukti ini, tetapi kita masih belum bisa memastikan siapa pelakunya." Jelasnya.

"Arghhh... Siapa sih sebenernya dia? Punya dendam apa coba, ke kita?" Sahut Jean dengan frustasinya sampai-sampai ia teriak dan mengacak rambutnya menjadi berantakan.

▀▄▀▄PUZZLE▄▀▄▀

Keesokannya, mereka kini tengah berkumpul dikelas Riki dkk tentunya. Terutama Heksa, Hessen dan Kai yang notabenya kelas 12 akhir.
Mereka berkumpul saat ini, sebab seluruh kelas tengah jamkos dari jam ke-1 hingga istirahat kedua. Dan tentunya itu dimanfaatkan oleh mereka untuk ke kantin, main di lapangan, mabar, dan lain-lain.

Seperti saat ini, kelas hanya diisi oleh mereka, sebab anak-anak kelas ini yang lain, lebih memilih kumpul di kantin. Dan saat ini, Riki, dan si kembar tengah mabar ml yang disertai undangan binatang satu ZOO. Lalu ada Sam, dan Jafrian yang lebih memilih membaca buku, entah buku pelajaran atau bukan. Kemudian, ada Daniel, Heksa, Hessen, Jihan, dan Kai yang kini tengah berbicara serius dimeja seberang. Sementara untuk Jayden sendiri, ia masih tidur dengan lengan yang ia jadikan bantal. Bahkan suara berisik dari Riki tak membuatnya terbangun.

"Lo, pada ga curiga apa, sama orang sekitar?" Tanya Jihan dengan suara yang begitu pelan.

"Maksud lo?" Tanya Daniel tak paham.

"Hah, maksud gue, ga mungkin kan, kalo mereka dibunuh sama orang lain, selain kita?"

"Jadi, maksud lo itu... Salah satu dari kita pembunuhnya, gitu?" Ucap Kai membenarkan, yang dibalas anggukan oleh Jihan. "Yap! Lagian, dari kamera CCTV itu, kaya ga asing kan?"

"Lo bener. Tapi belum tentu juga bener. Bisa aja, cuma kebetulan rada mirip dari lekuk tubuhnya, kita belum pasti soal sosokya." Jelas Heksa yang kini disetujui dengan anggukan oleh mereka berempat.

Berbeda dengan mereka, kini beralih kemeja pojok depan dekat pintu. Menampilkan tiga sejoli yang asik teriak tak jelas.

"Ashhhu! Woy anj*ng! B*bi! Tolongin gue ng*ntod! Gue kekepungg!" Teriak Riki dengan tak elitnya ia loncat-loncat.

"Brisik lo Ki! Kaya m*nyet emang! Gue juga kekepung g*blk!" Sahut Sean dengan geramnya.

"Aaaa Yan! Hotspot hotspot... Sinyal gue kek t*i anj*ng!" Ujar Jean yang kini tengah menaiki meja guna mencari sinyal.

"Wifi guru ajelah!" Jawabnya dengan muka seriusnya menyerang lawan. "Lelet iniii... "

Beda tempat, beda lagi orangnya. Ini tinggal dua oknum yang lagi baca buku tambah satu anak lagi tidur.

"Jaf, pinjem stabilo lo dong. Punya gue abis." Panggil Samuel yang tengah menepuk punggung Jafrian. Yang langsung dipinjamkan oleh sang empu. Ini nih, calon-calon anak rajin ga kaya yang lain.

Baru saja akan melanjutkan, ia teringat akan sesuatu. Ambilah dia hp di sakunya, dengan membuka galeri dan mencari foto yang saat itu pelakunya mengirimkan di gc.

Setelah dipikir-pikir, kenapa foto mayat Youra dicoret dengan huruf ABC darah? Apa ini ada kaitannya dengan terbunuhnya teman-temannya?

"Bang. Menurut lo, kenapa foto Youra bisa ada coretan ABC?" Tanya Samuel dengan menoleh kearah seberang bangku yang Kai dkk duduki.

Sontak saja mereka menoleh bahkan, Jafrian yang tadinya fokus pun ikut menoleh ke belakang. Bukan cuma itu saja, Riki, Sean, Jean, juga menghentikan gamenya dan lebih memilih menatap sumber suara.

"Bisa jadi...

*
*
*

Hayoooo digantung...
Kaciannyaaa halus nunggu Minggu depan
Wkwkwk

Btw vote & komen banyak² Jan jadi siders doang donggg

puzzle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang