4

710 62 28
                                    

Levy ngeringis karna rasa sakit di lehernya yang di cengkram kuat tangan kiri Jaziel. Tangan kanan Jaziel juga lagi nodong senjat api ke arah Jame yang diem gak berniat buat ngeberontak. Jame tau ini hari terakhirnya hidup.

"Who's letting Yofa to the party?" tanya Jaziel marah.

Semenit yang lalu, dia bangun dari tidurnya dan langsung nerjang Levy sama Jame yang masih tidur nyenyak di kamar Jame tentunya.

"M-me, sir" jawab Levy susah payah karna vita suaranya cengkram tangan kekar Jaziel. Suara pelatuk di lepas, Jame ngeliat nanar ke arah tangan Jaziel yang nodong senjat api itu ke kepala Levy.

"Why are you here, Mr. Kaleza?" tanya Jame kaget. Dia dengan cepat ngalangin pandangan Yofa buat ngeliat isi dalam kamarnya.

Untung aja dari jarak itu Yofa gak bisa ngeliat adegan bosnya yang lagi mau ngeeksekusi Levy secara langsung.

Ngedenger kalimat Jame, Jaziel langsung ngelepas cengkramanya di leger Levy dan ngelempar senjata api itu ke arah kasur Jame.

Levy dengan cekatan nyembunyiin alat berbahaya itu dan acting like nothing happened between them.

"Gue.. Nyari Giorand" kata Yofa.

Jaziel jalan ke arah Yofa dengan muka ramah seolah olah dia gak mau ngebunuh orang beberapa detik yang lalu.

"Gue bingung mau ngomong dari mana. Tapi, Giorand.. umm im sorry for last night. I didn't mean it, and thanks" kata Yofa sambil ngeliat Jaziel.

"It's okay. I hope you're enjoying my service" kata Jaziel ketawa pelan buat bikini suasana gal tegang. Senyumannya itu kepampang nyata di mata Yofa.

Yofa ngegaruk tengkuknya yang gak gatal karna ngerasa malu denger omongan Jaziel. Apa apaan pipinya kerasa hangat karna nginget sebrutal apa adegan panas mereka tadi malam.

"Sorry for the trouble tho. Levy! Say sorry to Kaleza" kata Jaziel manggil Levy. Dengan pelan, Levvy nampakin dirinya di depan Yofa.

Levy tanpa perintah langsung berlutut di depan Yofa. Mata bulat model itu ngebelakak heran karna tingkah Levy.

"Sir, im sorry. You're actually not my target. I thought it's Hwan's glass and Hwan's hand, but my bad it's was your" kata Levy bohong. Jame senyum smirk, dia akuiin kalo tingkat acting Levy di atas actor beneran.

"I was falling for Hwan for long time, but this guy doesn't let me into another man. His hell obsession towards me was crazy" kata Levy nyambung kalimatnya.

Jame ngeliat Levy bingung. Kenapa sekarang malah dia yang jadi korban?

"But maybe i know why that guy doesn't let you into another man. I mean, your undercontrol while being fucked and your damn moan, wah.. I was wondering how could you have that angle face with that sexy voice?" tanya Yofa gak bisa nahan dirinya karna dari tadi waktu bangun, hal pertama yang dia inget itu malah muka merah Levy yang di gagahin sama suara indah waktu Levy ngedesah.

Demi tuhan, Yofa baru pertama kali ngeliat ada cowok seattractive itu waktu di setubuhin. Ini kalo Yofa minta Levy ajarin cara ngedesah, anaknya bakal mau gak ya?

Levy ngebelakak gak percaya sama apa yang telinganya denger. Kok? Gila kah si Kaleza Kaleza ini?

Jaziel nahan tawanya waktu ngedenger kalimat Yofa keluar. Ah, that's Yofa Kaleza that he falling for. Yofa with his sassy think.

"Would you teach me how to look damn more attractive while being fucked?" Tanya Yofa antusias. Tangannya malah dengan santai megang tangan Levy mohon.

Levy ngeliat takut ke arah bosnya. Jaziel ngangguk pelan buat nyetuiin permintaan Yofa yang di luar nalar itu.

"How the way i teach you?" Tanya Levy gak yakin. Gimana bisa coba?

"Kapan kapan mau gak gue tonton waktu kalian lagi having sex?" Tanya Yofa gamblang. Levy tiba tiba cegukan karna kalimat Yofa.

Monmaap aja.

Apa tadi katanya? Levy harus mau di tonton waktu lagi ngesex? Gila kah dia harus rela di tonton waktu di setubuhin?

Pertama, dia cuma pernah ngesex sekali. Itupun tadi malam karna dia gak tahan sama kecupuan bosnya yang gak mau ngedeketin Yofa secara terang terangan.

Kedua, digagahin Jame lagi? Oh tuhan, bukannya gak mau, tapi Levy kapok. Soalnya Jame itu setan, mereka baru tidur jam 7 pagi dan di bangunin secara paksa sama Jaziel di jam 9.

Jame yang di samping Jaziel ngebelakak gak percaya sama kalimat kelewat gak tau diri dari Yofa.

"Sir?" Tanya Jame gak percaya.

"Ah sorry. It's that to much to ask?" Tanya Yofa yang mulai sadar kalo apa yang dia minta emang di luar nalar.

"Just.. you two look damn really hot while fucking. Hotter than all film porno yang pernah gue tonton" kata Yofa pelan.

"No, Kaleza. Just tell me if you wanna see them fuck each other" kata Jaziel ngambil alih keadaan.

"But Kaleza--" kalimat Jaziel kepotong, dia jalan pelan ke depan Yofa sambil matanya natap tajam cowok manis yang ngundang gairahnya pagi ini. Gimana nggak? Yofa cuma keluar kamarnya pake baju kebesaran punya Jaziel tanpa bawahan.

"Levy is my stylish, and Jame is my bodyguard. They're under me. If you wanna see their damn hot sex, watch it only with me" kata Jaziel tegas.

"Call?" tanya Jaziel yang liciknya di atas tata surya. Dia ngambil kesempatan buat dapetin Yofa pelan pelan dengan kemauan Yofa sendiri.

"Call!" jawab Yofa tanpa mikir. Suaranya lantang. Coba liat senyum manis yang dia keluarin, oh god! Tahan Jaziel buat gak nerjang si manis itu.

"Ayo temenan!" kata Yofa ngulurin tangannya ke depan Jame. Jame ngelirik bosnya buat minta izin. Jaziel ngangguk pelan. Setelahnya tangan itu di jabat pelan, pindah juga ke depan Levy dan terakhir ke depan Jaziel.

Yofa senyum bahagia. Dia gak nyangka kalo hari ini jadi salah satu hari terbaiknya. Dia bisa temenan sama Jaziel Giorand si penyanyi terkenal itu. Bonus dapet di setubuhin juga👀

Yofa gak mau munafik kalo tadi malam itu sex yang luar biasa enak. Cara Jaziel ngejamah badannya bener bener beda seolah olah Yofa ngerasa Jaziel muja dia.

Biarpun gak jarang Jaziel kasar, tapi Yofa gak ngerasa kalo itu sakit, di setiap gerakan Jaziel, Yofa ngerasa kalo Jaziel nyentuh dia secara lembut.

"Then, should get breakfast Kaleza?" kata Jaziel ngedorong pelan badan Yofa buat keluar dari kamar Jame. Udah cukup omongan gila mereka pagi ini.

Kayaknya kalo di lanjutin, Jaziel bisa hilang kendali dan nyetubuhin Yofa secara paksa detik itu juga.

Setelah bosnya sama calon bosnya itu keluar, Levy sama Jame ngehela nafas lelah. Mereka saling liat.

"Thanks to Kaleza for saving our life" kata Jame serius.

Kalo bukan karna Yofa dateng di tengah eksekusi mereka dan minta hal aneh, percaya aja kalo nyawa Jame sama Levy gak tertolong hari itu.

Camaraderie (Jeongshi) 21+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang