TUNANGAN KONTRAK

8 2 0
                                    

Keesokan harinya, tepatnya di hari minggu [Name] yang sedang menyeduh kopi dan membuat roti bakar di pagi hari tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari Ayahnya.

"Halo ?."

"[Name] datanglah ke rumah sekarang. Ada yang ingin bertemu denganmu."

[Name] hanya mengiyakannya lagi pula percuma saja jika ia menolak yang ada dia malah di marahi dan di paksa sampai dia mau mengikuti keinginan Ayahnya itu. Dia lalu meminta agar di beri waktu untuk sarapan dan berdandan.

Selesai melakukan dua hal tersebut ia pergi ke rumah Ayahnya menggunakan  mobilnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah sang Ayah ia langsung di hampiri oleh asisten pribadi Ayahnya. "Mari Nona, tuan sudah menunggumu di dalam."

"Tanpa kau beri tahu pun aku sudah tahu." [Name] berjalan mendahului pria itu lalu masuk ke dalam rumah tradisional yang besar itu.

Saat sudah berada di dalam rumah ia melihat Ayah, Ibu tirinya dan dua saudara tirinya sudah duduk di ruang tamu— mereka juga terlihat sedang berbincang dengan seseorang sampai akhirnya Ayahnya menyadari keberadaannya.

"Ah itu dia putriku, [Name] kemarilah." Gadis itu menghampiri Ayahnya, ketika pandangannya beralih melihat tamu tersebut (e/c) nya terkejut melihat seorang pria yang tentu tidak asing di matanya.

"Otousama ada apa ini ?." Tanya [Name] sembari mengambil tempat duduk di sebelah Ibu tirinya.

"Perkenalkan namanya Ushijima Wakatoshi, dia adalah putra dari keluarga konglomerat nomor 1 di Jepang dan nomor 5 di dunia. Dia datang ke sini untuk menjalin tunangan kontrak denganmu."

[Name] memandang Ayahnya tak percaya lalu kembali menatap Ushijima yang kelihatannya biasa saja.

Flashback...

Ushijima dan Semi akhirnya sampai di gedung perusahaan tersebut. Ketika mereka masuk ke dalam banyak para pegawai yang membungkukkan badannya, memberi hormat kepadanya karena ia adalah pimpinan sekaligus pemilik perusahaan ini.

Mereka berdua akhirnya sampai di hadapan pintu masuk ruangan pribadi Ushijima. Pria itu mengetuk pintunya dan langsung di buka kan oleh Tendo salah satu tangan-kanannya. Ushijima masuk ke dalam dan melihat sang Ibu yang tengah duduk di sofa sembari meminum tehnya.

"Haha memangnya kontrak apa yang harus ku tanda tangani sampai kau harus ikut campur ?." Ucap Ushijima sambil ikut duduk di kursi kosong yang ada di hadapan sang Ibu.

Ibunya tidak mengatakan apa-apa ia membukan tasnya dan mengeluarkan sebuah map warna merah. Ushijima mengambil benda itu sembari isi kepalanya masih bertanya-tanya, tangannya kemudian membuka map itu dan melihat-lihat setiap halamannya. Tatapan matanya yang tadinya datar kini berubah seperti melihat sesuatu yang membuatnya terkejut dan alisnya terangkat— ia meletakan kembali map itu di atas meja dan tatapan matanya berubah lagi jadi serius.

"Tunangan kontrak ? Haha serius. Aku ini sudah punya Kumiko sebagai kekasih, tidak mungkin aku meneriman pertunangan kontrak omong kosong ini."

Ibunya yang sejak tadi meminum tehnya menurunkan kembali gelasnya dan meletakkannya di atas piring kecil yang ia pegang. "Jadi kau masih memikirkan si gadis ular itu ? Dengar ini hanya pertunangan kontrak dan kau juga tidak perlu bersikap romantis. Kau juga masih bisa berhubungan dengan si Kumiko ular itu."

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang