flasback (name) pt 3

49 8 0
                                    

Jangan lupa votee and coment ya!!

Enjoy

.・゜-: ✧ :-  .・゜-: ✧ :-  

pov zoro :

Beberapa bulan yang lalu aku menantang sebuah doujo yang terkenal di tempatku. Aku mampu mengalahkan banyak orang bahkan orang dewasa, namun untuk mencapai ambisi dan mimpiku. Aku harus melawan orang orang yang lebih kuat lagi.

Aku berduel dengan murid murid yang ada di doujo ini, dan mereka semua dapat ku kalahkan.

Namun ketika aku menantang seorang anak perempuan yang bernama kuina, aku kalah telak.

Padahal dia seorang perempuan, namun kekuatannya sangat hebat. Sehurnya seorang perempuan hanya bermain boneka dan berbicara panjang lebar setiap harinya. Namun dia berbeda, dia berlatih pedang dan kemampuannya mengagumkan.

Karna aku belum puas, aku melirik anak perempuan lainnya yang terlihat lebih lemah dari kuina. Karna perawakan tubuhnya yang sangat kecil, staminanya juga pasti dikit. Dia duduk diam dan manis seperti tuan putri, pasti kemampuannya tidak sehebat yg ku pikirkan.

Menurutku dia sama seperti kebanyakan anak gadis lainnya, rambutnya panjang wajahnya cantik? Tidak bukan itu dia cantik tapi unik? , aku tidak akan mengakuinya cantik sampai aku mati. Mau di taro mana muka ku nanti?

Dia mengenakan kimono miko berwana putih dan merah seperti perempuan pada umumnya dan selalu tersenyum lembut layaknya seorang putri kerajaan, yg menunggu pangeran. Pfttt lucu seorang putri sepertinya ada di doujo yg keras ini, Rambutnya terurai panjang berbeda dengan kuina yang berambut pendek dan menggunakan baju kaos dan celana panjang khas anak tomboy. Aku menantangnya karna ada pedang di sebelahnya, pasti dia seorang pendekar kan?

Itu yang kupikirkan pada awalnya.

Pada awalnya ia menolak namun sedikit paksaan dia mau menerima duel ini Dan pada akhirnya aku dikalahkan dengan tidak elite nya.

Kemudian aku berakhir belajar di doujo itu, aku terus berduel dengan kuina dengan pertaruhan jika aku menang kuina harus mengakuiku. Jika aku kalah aku akan melawan (name).

Dan yah aku kalah terus, dan berakhir mengadu kepada (name) lalu dibalas oleh tawa miliknya, karna aku kesal dengannya berakhir kami melakukan duel, bahkan belum sampai 10 menit aku bertahan. Namun langsung di kalahkan begitu saja olehnya.

Perempuan ini gila dia kuat sekali, membuatku berambisi lain. Dia seperti monster yang sedang tertidur. Ku tarik kata kataku yg mengatakan ia seperti putri, nyatanya ia lebih mirip monster dengan wajah cantik dan lembutnya.

Sampai pada akhirnya aku tidak sengaja melihatnya berlatih sendirian di lapangan terbuka dengan 10 boneka kayu yg dapat bergerak. Saat itu aku mengerti kenapa aku bisa di kalahkan dengan mudah, karna (name) berlatih lebih keras daripada ku.

Aku bisa melihat dengan jelas pergerakan pedangnya yang lembut namun kuat, terlihat lentur namun sangat akurat. Ia sudah menggunakan pedang asli, bukan dari kayu lagi. Itu terlihat luar biasa. Namun aku tertangkap basah mengintip latihannya, hingga kami berbincang sebentar.

Tak terlalu buruk berbincang bincang dengannya, dia tipe orang yg menyenangkan untuk di ajak berbicara. Namun yang pasti.

Aku akan mengalahkan (name) kemudian menjadi pendekar pedang terbaik di dunia.

Beberapa bulan berlalu dengan rutinitas yang aku jalani. Bangun tidur, makan, latihan, duel dengan kuina, kalah, mengadu kepada (name), beduel dengan (name), kalah lagi, makan, latihan, tidur.

Sampai aku mendengar bahwa (name) akan pergi dari desa untuk berpetualang sendirian.
Membuatku sedikit khawatir, namun ku tepis rasa itu ketika rasa penasaran menghampiriku, yaitu duel antara (name) dengan guruku. Duel mereka begitu sengit dan luar biasa, gerakan mereka cepat namun teratur. Seperti air. Sangat mengagumkan dan luar biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Special Adventure ||one piece X readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang