*1470 kata ❤️
Selamat membaca.
_
Udara siang itu terasa panas dan gerah, membuat kelas XII IPA 1 terasa pengap. Mata pelajaran sejarah sedang berlangsung, dan para siswa, termasuk Callas, sedang mencatat tulisan yang sudah memenuhi papan tulis di depan. Namun, Callas tak bisa fokus dengan catatannya. Matanya seperti tertuju pada sesuatu yang jauh di luar kelas.
"Eh, lengah dikit jadi yang kedua," sindir Zaki, teman sebangkunya. Ia menunjuk ke arah Jagas, saingan Callas yang sedang fokus mencatat dengan raut wajah serius.
"Nggak akan!" Tegas Callas, namun suaranya terdengar datar dan tak bersemangat.
"Lagi mikirin apa sih Lo? Gue jadi kepo," Zaki menaik-turunkan alisnya dengan rasa penasaran. "Lena, ya?!" Callas tak menjawab, malah kembali menulis. Zaki menghela napas. Ya Tuhan! Gini amat punya temen, Batinnya kesal.
Beberapa jam kemudian.Bel pulang berbunyi, membuyarkan suasana kelas yang hening. Zaki langsung berdiri dan bersiap untuk pulang, namun kakak dan kedua temannya, Callas dan Jagas, masih duduk santai di bangku mereka.
Nyaman banget sih mereka duduk.Badan gue udah pegel-pegel,apa mereka nggak ya? Batinnya, sambil mengusap punggungnya yang terasa pegal.
"Gini banget nasib. Saudara ku tersayang di tinggal pacarnya, temanku yang satu di benci pacarnya, yang satunya lagi hubungannya nggak jelas," ujar Zaki panjang lebar, suaranya bergema di kelas yang mulai sepi. Sontak, ketiga orang itu,Zaka, Jagas,danCallas,menatap tajam ke arah Zaki.
"Callas, pegang tuh orang!" Teriak Zaka sambil menunjuk wajah Zaki. Laki-laki itu malah tersenyum dan langsung melarikan diri sebelum jadi 'daging geprek'.
Di parkiran,suasana sore hari terasa lebih sejuk. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah Callas, namun ia tak merasakannya. Matanya tertuju pada Lena yang sedang berbincang dengan teman-temannya di dekat mobil. Lena terlihat cantik dengan rambut tergerai yang tertiup angin.
"Di liatin mulu, di milikin nya kapan?" Celetuk Zaki. "Apa ini yang namanya karma,Lo yang anti sosial malah jatuh cinta sama perempuan yang lebih anti sosial?" Tambah Zaka, dengan nada mengejek.Callas tak menghiraukan ocehan teman-temannya, matanya masih terpaku pada Lena.
"Oh, jadi itu juga karma,makanya Rayla ninggalin Lo?!" Sindir Zaki dengan senyum lebar.
"Kasian!" Tambah Jagas yang jalan melewati mereka bertiga.
Zaka langsung menendang betis Zaki. "Gue udah bilang jangan bawa-bawa nama Rayla!!" Bentak Zaka. Sementara Jagas yang melihat itu jadi tertawa lepas, puas sekali melihat si kembar Z bertengkar.
"Lo juga!!" Bentak Zaka menunjuk ke arah Jagas. Jagas langsung pergi dan memasuki mobilnya.
Zaka akan selalu mengamuk kalau ada orang yang membawa-bawa nama kekasihnya yang sekarang entah ada dimana. Kecewa dan kesedihan masih terukir di wajahnya, meskipun ia berusaha menyembunyikannya.
🧸🧸🧸
* Senyum tipis bisa kalik,Jagas!
Ngemeng-ngemeng alisnya beuhh😫
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
Novela JuvenilSaralena Sanjaya selalu merasa beruntung. Cinta pertamanya sempurna, ayahnya adalah pahlawan yang selalu melindunginya. Namun, takdir berkata lain. Pahlawannya justru menjadi sumber luka terdalamnya, sementara cinta pertamanya malah mengkhianatinya...