10. ending new year, with you.

52 10 1
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Begitu banyak jadwal sudah Renjun dan yang lain jalani, fan meeting yang terlaksana hampir seminggu penuh. Acara akhir tahun satu demi satu yang mereka harus hadiri, latihan koreografi dan vokal yang tidak pernah berhenti. Belum lagi kesalahan, maupun kelonggaran yang diberikan oleh para pelatih.

Absennya Haechan, tentu membuat semuanya terpukul. Walaupun laki-laki itu mengabari kalau dia baik-baik saja, sedang beristirahat di rumah orang tuanya. Tetapi, mereka tahu, Haechan nampak murung karena melewatkan banyak hal semenjak dia sakit.

Kurangnya waktu istirahat, juga menjadi penentu stamina mereka menjalani hal itu semua sepanjang waktu. Rasanya, tidur nyenyak di kasur, merupakan suatu hal yang mewah bagi mereka untuk sekarang.

"Hidungmu masih berdarah, Renjun-ssi?"

Mendengar tanya dari salah satu staf kesehatan, Renjun menggeleng. Tetapi, jelas dia tidak bisa berbohong. Karena darah segar kembali mengalir keluar dari lubang hidung.

Seorang staf kemudian buru-buru memberikannya sebuah kapas, "Tahan pakai ini. Jangan mendongak, nanti darahnya malah masuk ke kerongkongan."

"Iya~"

Renjun menahan gumpalan kapas tersebut ke hidung, membiarkan staf tadi melepas mic yang terpasang di tubuh, karena bagian menyanyinya sudah selesai.

Beberapa waktu lalu. Ketika sedang tampil di atas panggung, hidung Renjun mendadak mengeluarkan darah segar yang lumayan banyak. Bahkan menyisakan noda di lengan bajunya. Renjun tentu tidak akan sadar,  kalau saja dia tidak merasakan darah tersebut mengalir di bibir, dan nodanya mengenai tangan.

Gumaman khawatir para penggemar terdengar olehnya, walaupun begitu, Renjun mencoba untuk tetap tenang. Membuka lebih lebar mulutnya agar dia gampang menarik nafas, menyeka noda darah tersebut berulang kali. Kalau Renjun tidak melakukan gerakan berlebihan tersebut, bisa saja nada tinggi bagiannya tidak akan bisa dilakukan dengan maksimal. Jujur, Renjun sudah menyesali karena dia tidak bisa memberikan penampilan terbaik untuk akhir tahun ini.

Renjun akui, lingkungan juga udara di asrama cukup kering. Belum lagi dia masih saja lupa minum vitamin, jadinya memicu hal yang merepotkan seperti sakit saat ini. Dia tidak bisa sakit, setidaknya untum sekarang. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk jadwal kedepannya, batin Renjun menguatkan diri.

"Sini, aku lihat."

Renjun menyerahkan gumpalan kapas yang tinggal tersisa bercak darah saja, diperhatikannya kembali darah tidak lagi mengalir. Staf perempuan tersebut mengangguk, "Udah nggak mengalir lagi. Jaga kesehatan, jangan lupa diminum obatnya."

"Iya, noona." Renjun menerima sebuah suplemen dari tangan staf tadi, dan menelannya dengan air mineral. Setelah merasa mantap, Renjun pamit setelah berterima kasih, dan kembali bersama anggota NCT Dream yang lain di kursi tunggu.

Tak TerbacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang