ngambil laporan

18 15 0
                                    

Judul: Jejak di Kampus

Bab 1: Awal Petualangan

Pagi itu, Zafirah bangun dengan semangat baru. Hari ini ia dan sahabatnya, Siska, berencana pergi ke kampus untuk mengambil contoh laporan dari kakak tingkat. Zafirah merasa sedikit cemas; ini adalah pertama kalinya mereka memasuki dunia akademis yang lebih serius.

“Zaf, ayo cepat! Kita tidak boleh terlambat,” teriak Siska dari luar kamar. Suara Siska selalu berhasil mengusir rasa malas Zafirah. Dengan cepat, ia merapikan dirinya dan bergegas keluar.

Mereka berjalan menuju kampus sambil mengobrol tentang mata kuliah yang akan mereka ambil semester depan. Zafirah, yang baru saja diterima di jurusan komunikasi, merasa bersemangat meskipun sedikit gugup.

Bab 2: Di Kampus

Setibanya di kampus, suasana ramai dengan mahasiswa yang berlalu-lalang. Siska menunjukkan jalan menuju ruang kelas tempat kakak tingkat mereka, Tania, biasanya berada. Zafirah memperhatikan sekeliling; gedung-gedung tinggi dan suasana akademis membuatnya merasa terinspirasi.

“Di sinilah kita akan belajar banyak hal,” kata Siska sambil tersenyum.

Setelah beberapa menit mencari, akhirnya mereka menemukan Tania di taman kampus. Tania duduk di bawah pohon besar dengan laptop di depan. Senyumnya menyambut kedatangan mereka.

“Hai, kalian datang! Sudah siap untuk belajar?” Tania bertanya, terlihat antusias.

Bab 3: Belajar dari Pengalaman

Tania mulai menjelaskan bagaimana menyusun laporan yang baik. Ia memberikan contoh dan tips yang sangat berguna. Zafirah dan Siska mencatat setiap detail dengan seksama. Zafirah terpesona dengan cara Tania menjelaskan materi dengan jelas dan mudah dipahami.

“Jangan lupa, laporan itu juga harus mencerminkan pendapat kalian. Jadi, jangan takut untuk berpendapat,” Tania menambahkan.

Zafirah merasa bersemangat. Ia ingin membuat laporan yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik.

Bab 4: Refleksi dan Rencana

Setelah sesi belajar yang mengasyikkan, Zafirah dan Siska memutuskan untuk duduk di kafe kampus sambil membahas apa yang telah mereka pelajari. Mereka menikmati kopi sambil berbagi harapan dan ketakutan tentang perkuliahan.

“Zaf, apa kamu sudah memikirkan topik laporanmu?” tanya Siska.

“Belum, tapi aku ingin sesuatu yang berkaitan dengan media sosial,” jawab Zafirah.

“Bagus! Kita bisa saling membantu,” Siska menyemangati.

Bab 5: Kembali ke Rumah

Setelah seharian belajar dan berkeliling kampus, Zafirah dan Siska pulang dengan penuh semangat. Zafirah merasa bahwa pengalaman ini telah memberinya kepercayaan diri yang lebih besar. Ia tahu bahwa perjalanan di dunia akademis baru saja dimulai.

Setibanya di rumah, Zafirah membuka catatannya dan mulai merencanakan laporannya. Senyum lebar menghiasi wajahnya saat ia menulis.

“Ini hanya awal,” bisiknya pada diri sendiri.

Bab 6: Jejak yang Ditinggalkan

Beberapa minggu berlalu, dan Zafirah berhasil menyelesaikan laporannya dengan baik. Ia merasa bangga, tidak hanya karena hasilnya, tetapi juga karena pengalaman belajar bersama Siska dan Tania. Jejak langkahnya di kampus mulai membentuk cerita baru.

Kampuskah yang akan menjadi tempat impiannya? Hanya waktu yang bisa menjawab, tetapi satu hal pasti: petualangan ini baru saja dimulai.

Judul: Izin yang Tertunda

Mas Tentara JutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang