Bab B

91 9 0
                                    

"bunda kan udah bilang

Bunda gapapa sayang" ucap sang bunda pelan

"Batuk setiap hari itu gapapa?" Ucap Taufan dingin tanda tak mau di komplain

Taufan kembali fokus ke laptopnya setelah tidak mendengar lagi komplain atau celotehan orang, ia dengan lihai mengetik semuanya yang ada di otak cerdasnya dan menuangkan semua di sebuah come khusus untuk pembuatan Novel barunya.

"Bunda" panggil Taufan sambil merapihkan laptop dan peralatan kerjanya yang lain

"Kenapa sayang?" Sahut sang bunda

"Bunda ga mau pindah rumah?" Tanya Taufan pelan takut sang bunda marah

"Kenapa tiba tiba nanya kaya gitu?" Tanya sang sulung

"Rumah itu udah ga nyaman and rumah sakit terlalu jauh dari rumah" ucap Taufan

"Taufan tau? Rumah itu emang udah ga terasa nyaman lagi tapi di sana tersimpan begitu banyak kenangan keluarga kita yang bunda ga bisa lupain" jelas sang bunda

"Oh iya ngomong-ngomong rumah sakit, dekat rumah kita lagi ada pembangunan rumah sakit jadi ka Taufan ga usah khawatir" ucap Thorn senang

"Kakak tau" ucap Taufan

"Eh?"

.

.

.

.

"Jadi gimana hasilnya dok?" Tanya sang sulung

"Bunda kalian terkena panyakit Tuberkulosis atau singkatnya itu TBC, paru paru bunda kalian terdapat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ini Ketika masuk langsung menginfeksi paru-paru, itu yang menjadi penyebab bunda kalian batuk berterusan tanpa henti" jelas dokter

Semua hening tanpa suara, semua cukup terkejut dengan kabar kondisi bunda mereka, Taufan diam bukan berarti kaget tapi sedang memikirkan sesuatu yang cukup rumit

"Ada cara untuk menyembuhkannya?" Tanya Taufan serius

"Ada, bunda kalian hanya perlu meminum obat anti biotik khusus dari kami selama 6-12 bulan"

Taufan mengangguk paham dan setelah langsung keluar ruangan dokter untuk mengangkat panggilan telepon

"Cari yang terbaik"

"Ka?" Panggil Blaze di depan pintu

"Ayo ke ruangan bunda"

Ka Taufan aneh'

......

"Ayo bunda mau pulang"

"Bunda sabarnya, bunda harus di pantau dulu sama dokter selama 2 hari kedepan" ucap Gempa penuh pengertian

"Bunda tenang aja! Thorn sama Solar siap jagain bunda k-"

"Kamu tetep sekolah Thorn" ucap Gempa

Thorn langsung merenggut dan menggerutu ga jelas karena tidak di kasih kesempatan menjaga sang bunda

"Thorn bisa jagain bunda di sini" ucap Taufan

"Tapi ka...."

"Sekolah Thorn libur 2 minggu, dia belajar online dari rumah" ucap Taufan yang kembali mendapatkan wajah bingung dari saudaranya

"Aku tadi ngeliat di grub orang tua di handphone bunda" ucap final Taufan tanda dia ga mau di tanya lebih lanjut

Taufan bersiap pulang karena hari ini harus ada wawancara untuk buku novelnya yang baru rilis beberapa jam yang lalu

"Mau kemana?" Tanya sang sulung

Taufan mendekat kearah sang bunda dan tersenyum kecil kearah bunda, memberikan isyarat kalau dia harus pulang dan bundanya itu harus menjaga kesehatan selama dia pergi jauh dari kota kelahirannya.

Sang bunda membalas senyuman kecil anaknya dengan lembut dan yang lain ikut tersenyum ketika melihat senyum Taufan yang sudah lama sekali tidak mereka lihat.

"Aku pergi dulu"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, semoga sukses" ucap all/bunda

"Makasih bun, makasih semuanya^^"

TBC---

Anjay nobar awokwok

Gimana? Lama kan nunggunya awowkok

Author super duper muales buat kelanjutan cerita ini T.T, tapi karena author inget kalian jadi yowes author lanjut dengan semangat tipis hahahaha.

Semoga senang dan author butuh kritik entah di typo atau pun alur karena seperti author mau revisi sedikit ceritanya^^

Makasih!!!

PermainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang