Sudah 5 bulan dari terakhir kali para saudara Taufan bertemu dengan Taufan, semua berjalan lancar tanpa ganggu bahkan sang bunda pun sudah kembali sehat seperti semula walaupun masih sesekali batuk.
Taufan di kota yang jauh di sana sibuk dengan buku buku novel yang harus ia tanda tangani sebelum di jual di toko toko ternama di satu negara yang ia cintai ini
"Gimana? Udah?" Tanya sekretaris pribadi Taufan
"Katanya gua mah kalo ga mau bantuin ga usah nanya" ketus Taufan
Sekretaris Taufan tertawa pelan sambil membantu membereskan beberapa buku yang berserakan di sekitar meja khusus
"Ini udah 5 bulan, lu ga mau pulang kerumah?" Tanya sekretaris Taufan
"Ga ada yang nungguin juga" sahut Taufan sinis
Fang selaku sahabat dan sekretaris pribadi Taufan sedikit merasa pusing menghadapi sikap Taufan yang acuh tak acuh
"Keluarga lu yang di seberang kota sana gimana? Gua yakin mereka kangen sama lu"
"Lu juga udah hampir 5 bulan ga buka handphone"
Taufan bersandar merenggangkan kedua tangannya yang lelah membuat tanda tangan di ratusan novelnya
"Udah noh, jadi sekarang mana makanan gua" ucap Taufan mulai mengalihkan topik pembicaraan
Fang menghela nafas lelah dan pergi ke tempat ia menyimpan semua stok makanan Taufan
"Lu serius ga mau pulang?" Tanya Fang lagi sambil meletakan semua makanan Taufan
"Entah, gua masih mengikuti permainan licik sepupu dan tante gua dari sini" ucap Taufan dengan seringai menyeramkan
Fang yang melihat kilat mata kesenangan reflek menoleh kesamping untuk menghindari mata yang kini telah berubah menjadi mata iblis yang penuh dengan kesenangan menyeramkan
"Permainan mereka begitu terlihat dan konyol
Mereka bilang ingin merebut semua hak mereka yang di ambil keluarga gua? Lelucon tahun berapa itu? Surat pengadilan pun ga akan terima kalau semua harta bapa bapa idiot itu jatuh ke tangan tante tante gatel kaya mereka"
Fang hanya mendengarkan dengan tubuh yang bergidik ngeri mendengar setiap kata sarkas Taufan
"Fang tolong kirimin buku gua yang judulnya 'belahan jiwa' ke kantor pusat terus suruh mereka cetak ulang dong" ucap Taufan
"Kenapa?" Tanya Fang
"Jelek dan gua ga suka" jelas Taufan
"Yaudah tapi gua mager" ucap Fang duduk di kursi tamu
"Yaudah suruh tuh buku ke sana sendiri, bilang gausah manja gitu" ucap Taufan bercanda tapi sayangnya itu di anggap serius sama sang sekretaris sampai sampai Taufan di buatnya speechless sendiri
"Udah gila" gumam Taufan di selangi kekehan pelan
TBC---
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan
FanfictionTaufan, seorang pemuda dengan tampang lembut dan dingin secara bersamaan menarik begitu banyak perhatian orang-orang di sekitarnya. Taufan kecil begitu terkenal dengan perawakan yang lucu dan menggemaskan tapi sayang beberapa alasan menjadikan Taufa...