"Ini udah jam sembilan malam loh vin, kita tutup aja tokonya udah malem juga ini" ujar jaka"Bener tuh, nanti orang tua kamu nyariin" kirana
"Tapi masih banyak pesanan yang harus jadi besok"
"Itu bisa besok vin, sekarang lebih baik kita pulang sebelum kemaleman lagian besok masih bisa kan? Kita dateng pagi pagi aja"
"Bener tuh vin, kamu juga kayaknya kecapean banget"
"Tapi.. Gimana sama pesanan mereka?"
"Itu bisa besok vin, udah ayo beres beres dan pulang"
"Huftt.. Yaudah deh, bentar aku lepas ini dulu"
Mereka berdua mengangguk.
Setelah selesai beres beres, mereka bertiga langsung pulang bersama, jalur pulang mereka memang beda.
Jaka dan kirana lurus sementara Calvin belok dan harus melewati jalanan yang sepi itu lagi.
Setelah saling mengucapkan selamat tinggal, Calvin pulang sendirian didalam kegelapan, benar-benar tidak ada siapa siapa disana.
Dia merinding dan takut ada hantu, dia meremat ujung sweater yang dia pakai. "Bundaa.. Ayah.. Takutt" ucapnya dengan nada yang gemetar ketakutan
Tak!
"Aaa!!" Calvin reflek berteriak saat seseorang menghidupkan senter kearahnya.
Dia menoleh dan melihat erlangga yang berdiri sambil memegang senter. "Er? Kamu ngapain??"
"Berak"
"Aku serius er, kamu ngapain disini malem malem? Habis dari markas ya?"
"Sok tau lo, gua disuruh cari lo gara-gara lo kaga balik"
"Sama siapa?"
"Mami gua lah siapa lagi coba"
"O-oohh.. Mami kamu ada dirumah aku?"
"Ya, udah cepetan lo balik, ganggu gua aja lo"
"Ya maaf, kenapa ngga telfon aja tadi?"
"Ribet lo ya"
Calvin tersenyum lalu dia berjalan di depan sementara erlangga dibelakang, mereka berdua sampai didepan rumah dan langsung masuk kedalam rumah.
"Malem om tante, bunda ayah. Maaf pulang telat" ucap Calvin dengan sopan
Mereka mengangguk. "Ngga papa kok nak, yang penting kamu ngga papa" ucap evanny
"Sayang, kamu bersih bersih dulu sana habis itu makan malam ya? Kamu belum makan kan?" tanya kennzie
"Belum kok bun, kalau gitu alvi keatas dulu ya"
Mereka mengangguk. Calvin berjalan menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya
"Anakmu manis sekali ya? Selain manis dia juga baik dan ramah bahkan sopan, benar-benar calon menantu idamanku" ujar evanny
"Haha bisa saja, dia memang seperti itu sejak kecil" kennzie
"Kalian memang pintar dalam mendidik anak ya, beda dengan kami" evanny
"Kita sama kok, kadang kami juga seperti kalian" kennzie
"Tapi tetap saja berbeda, Calvin itu benar-benar anak idamanku, tukar anak saja ya" evanny
"Haha kamu ini" kennzie
Mereka mengobrol bersama.
Setelah selesai mandi, Calvin langsung mengeringkan rambutnya dan memakan skincare yang rutin dia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Tiger || ErVin
Short Story"Siapa yang mau nen??" "Akuu!! ✋😆" °bxb/bp area⚠ °18+ area⚠ °jangan salah lapak⚠ °cerita fiksi⚠ °cuman buat seneng seneng⚠ °kata kata kasar area⚠