12. Insiden

486 58 21
                                    


Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 14.30 siang hari. Lily dan teman sekelompok nya pun sudah sampai di posko, mereka sepakat untuk langsung pulang ke posko karena ingin merehatkan badan sejenak .

Setengah dari mereka ada yang sedang tertidur siang, ada yang sedang bermain game, ada yang sedang duduk santai di teras tepatnya berada di saung. Seperti Lily, Mora, Messa, Elang, Jeffran, dan Yudha yang sedang duduk santai di saung tersebut.

"Gimana hari pertama ngelaksanain proker?" tanya Mora kepada kelima orang temannya.

"Not bad lah ya, untungnya juga tadi di kelas gua ada Yoga, Satria, sama Jendra ga terlalu gugup." jawab Lily lugas sebari memakan biskuit yang ada di depannya.

"Yoga, Satria sama Jendra tuh anak sini ya Ly?" tanya Messa heran, sebari menatap Lily menunggu jawaban dari si empu.

"Iyaa, Yoga tuh yang kemarin nganterin kendaraan kesini. Kalo Jendra sama Satria kemarin ketemu pas jalan jalan sore sama Caca." jawab Lily yang masih terus mengunyah biskuit tersebut.

"Ada yang seumuran sama kita gak sih disini?" tanya Elang pasalnya ia dari kemarin tidak melihat ada anak yang seumuran dengannya.

"Kata mereka sih ada Lang, kakak mereka yang juga sama kayak kita lagi kuliah." jawab Lily kembali.

"Kuliah dimana? emang disini ada?" ujar Jeffran bertanya kepada Lily.

"Katanya sih ada di daerah kabupaten." jawab Lily kembali.

"Lily kayak udah disini sebulan wkwk." ujar Elang bercanda dengan tawa kecilnya.

"Lang, kalo mau ketawa bilang bilang dong." pinta Lily sebari menatap Elang yang keheranan.

"Kenapa emang nya Ly?"

"Manis banget, gakuat." jawab Lily dengan senyuman lebarnya.

"Ada ada aja Ly." jawab Elang menggelengkan kepalanya karena jawaban Lily tadi.

"Tapi emang bener Lang apa yang dibilang Lily." ucap Messa yang juga setuju dengan perkataan Lily.

"Yud, diem diem aja." tegur Mora dengan nada halusnya, pasalnya Yudha sedari tadi hanya diam dan menyimak saja.

"Iya nih bocah." setuju Jeffran sebari menyenggol bahu milik Yudha dengan tangannya.

"Ga ada yang bisa gua omongin." jawab Yudha.

"Kalo gitu kita main tebak tebakan aja gimana? tapi Yudha juga harus ngejawab." usul Lily yang disetujui oleh yang lain.

"Dari gua dulu ya. Bel bel apa yang bisa bikin kita sakit?" ucap Lily mengucapkan pertanyaan nya dan membuat kelima insan tersebut berpikir sejenak.

"Belalang." jawab Messa dan dibalas gelengan kepala oleh Lily.

"Belati." sambung Jeffran mengucapkan jawabannya.

"Salah juga." ucap Lily sebari menggelengkan kepalanya.

"Beling." jawab Yudha yang sudah berpikir.

"IH KOK BENER SIH, UDAH TAU YA?" seru Lily sebari menunjuk jarinya kepada Yudha dan dibalas gelengan kepala oleh nya.

"Oh jawabannya beling." ujar Mora sebari mengangguk anggukan kepala nya.

Akhirnya mereka melanjutkan permainan tersebut tanpa dirasa waktu sudah mulai sore. Suara adzan Ashar pun sudah terdengar.

"Aku masuk dulu ya, mau mandi keburu sama yang lain." pamit Mora yang langsung berjalan masuk kedalam posko.

"Ly, keliling kampung yuk. Gabut," ajak Messa kepada Lily.

KKN 97'LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang