15. PM 1

201 45 3
                                    

Sabtu pagi tepatnya di posko, setelah mereka semua sarapan pagi yang dibuat oleh Juna, Jeffran, Dika, Serana dan Mira. Tepatnya hanya Sera dan Mira yang memasak, Juna yang hanya ikut membantu ketika dipanggil oleh keduanya dan Jeffran bersama Dika yang membersihkan posko.

Mereka kembali melakukan aktivitas nya masing-masing. Ada Mira, Yohan, Runa, dan Marko yang sedang membeli peralatan untuk proker mereka, tepat nya proker yang semalam mereka bahas.

Ada yang sedang mencuci baju nya, ada yang sedang bersantai di ruang tengah, ada yang sedang kerumah pak kades, ada yang kembali ke kamarnya, ada yang sedang tiktokan, ada yang sedang mengobrol-ngobrol di kursi yang disediakan di luar rumah dan ada yang sedang mempelajari senam untuk melaksanakan proker sehat mereka besok.

Yang sedang mengobrol-ngobrol di kursi yang disediakan di luar rumah ialah Yudha dan Lily. Makin hari hubungan mereka semakin dekat, Yudha yang tidak pelit ngomong kepada Lily dan Lily yang memang dasarnya cerewet.

Mereka mengobrol sebari melihat yang sedang belajar senam. Yang belajar senam itu ada Mahen, Yuna, Bara, Juna, Jevan dan Una. Mereka sedang belajar dua senam yang akan dipakai besok.

Mereka belajar di iringi oleh candaan, saling mengejek jadinya walaupun hanya dua senam tetapi sedari tadi tidak hapal hapal.

Lily dan Yudha yang melihat nya hanya terkekeh.

"Yud, malem ini kan malam Minggu ya bosen ga sih kalau di posko terus?" tanya Lily yang sekarang beralih menatap ke Yudha. Yudha yang di beri pertanyaan itu pun, seolah mengerti dengan apa yang di pikiran Lily.

"Ceritanya mau ngajak ke pasar malam nih Ly?" ujar Yudha dengan sedikit nada meledek nya.

"Hehehe, iya kayaknya seru tuhhh." jawab Lily dengan senyuman manisnya.

"Boleh, nanti malem kita ke pasar malam." Lily yang mendengar nya pun langsung senang, akhirnya ia punya teman untuk ke pasar malam.

"Beneran ya?" tanya Lily kembali untuk memastikan, dan dibalas anggukan oleh Yudha. Lily yang melihat respon Yudha, pun tersenyum senang dengan respon Yudha.

"CIE SENYUM SENYUM, KENAPA TUH." seru Juna yang melihat Lily senyum senyum sendiri.

"KEPO LU JUNED." balas Lily dengan teriakan nya.

Juna hanya mendengus mendengar perkataan Lily, ia pun kembali untuk belajar senam lagi.

"Hadeh, gua liat liat makin deket aje nih." ujar Haris sebari menepuk bahu milik Yudha. Yudha dan Lily pun menoleh bersamaan ketika mendengar perkataan Haris.

"Apasih Anan," jawab Lily, lalu ia bangkit dari duduk nya dan berjalan kearah Yuna dan Una, yang mengajak nya untuk jajan.

Namun, sebelum Lily berjalan ia berujar kembali. "Dadah Anan, Dadah Yudha." ujar Lily berpamitan dn setelah itu ia pun mulai berjalan ke arah Yuna dan Una yang sudah menunggu nya.

Lalu Haris duduk di tempat yang Lily tempati tadi. "Yud, keknya lu banyak omong cuma ke Lily doang." ucap Haris memulai topik yang ia pikirkan tadi.

"Emang iya?" tanya Yudha kepada Haris.

"Iyalah anjir, anak anak cewe juga pada ngomong gitu."

"Karena gua banyak nya interaksi sama Lily, ya jadinya nyaman nya sama Lily kalau ngobrol." jawab Yudha dengan santai. Memang benar apa yang diucapkan Yudha itu, hanya Lily yang banyak berinteraksi dengannya karena mereka satu divisi walaupun ada Messa juga, namun Yudha lebih banyak berinteraksi dengan Lily.

Haris mengangguk mengerti, lalu Yudha kembali bersuara. "Terus gimana dengan Lily yang manggil lo Anan? berarti kalian deket kan?" tanyanya.

Sebelum menjawab Haris pun terkekeh, ia berpikir apakah Yudha se kudet itu sampai tidak tahu tentang ini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KKN 97'LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang