Malam hari di kampung Srigalih sangatlah dingin. Udara nya yang berbeda dengan perkotaan membuat seorang perempuan menyembunyikan tangannya di kantung hoodie miliknya.Ia kini sedang berada di teras posko sebari menyesap susu panas miliknya. Setelah bertukar kabar dengan keluarga nya melalui handphone, ia memilih untuk menetap sejenak diluar.
Sebari melihat keadaan di kampung ini yang masih ramai, karena ini masih jam delapan malam. Banyak anak yang mungkin perkiraan umurnya masih lima tahun keatas itu, baru pulang mengaji di masjid di kampung ini.
Bukan hanya anak anak saja, tapi ia melihat ada segerombolan remaja yang ia kenal. Ya, itu adalah Yoga dan teman temannya. Namun, Lily masih belum mengenal semuanya, ia hanya mengenal Yoga, Haikal, Jendra, Satria dan Seno saja. Lima lainnya ia tak tahu.
"EH TEH LISA, SENDIRIAN AJA NIH." sapa Haikal sebari berteriak. Tentunya Lily dan teman teman Haikal kaget karena teriakan milik
Haikal."Iya Haikal, abis dari masjid ya?" tanya Lily kepada Haikal yang berjalan kearahnya dan diikuti oleh teman temannya.
"Iya nih teh, abis ngaji lah biasa." jawab Haikal yang sekarang sudah duduk di sebelah nya.
"Ari maneh main duduk wae." tegur teman Haikal yang berada di sebelah kanan Seno.
"Maaf ya teh, kalo si Haikal kurang sopan." sambung Juna meminta maaf kepada Lily.
"Gapapa atuh, kalian ini siapa aja nama nya?" tanya Lily kepada lima teman Haikal yang lain.
"Saya Juna teh, yang itu Alfan, terus Reno, terus yang sebelah nya Harka, yang terakhir itu Wawang." jawab Juna sebari menunjuk satu persatu temannya.
"Okee okee kaka hafal, teteh namanya Lily yaa." ucap Lily memperkenalkan dirinya dan diangguki oleh kelima nya.
"Teteh sendirian aja diluar ngapain?" tanya salah satu lelaki yang memakai samping dan tak lupa pula peci nya, yaitu Harka.
"Abis bertukar kabar sama orang tua." jawab Lily sebari senyum.
"Eh teteh yang kemarin keserempet sama bang Hanan kan ya? maafin bang Hanan ya teh, nanti Alfan jitak pala nya." ujar Alfan yang kemudian ikut duduk di sebelah Haikal.
"Santai aja, Alfan."
"EH TEH TAU GAK, BESOK MALEM UDAH ADA PASAR MALEM TAU DI LAPANGAN KECAMATAN." seru Satria yang duduk di sebelah kanan Lily.
"Loh emang pasar malem disini ga setiap Minggu ada?" tanya Lily penasaran, sebab di kota dia setiap Minggu pasti ada saja pasar malam itu.
"Ngga lah teh, cuma bulan bulan tertentu aja." jawab Seno yang sedang meminum es cekek nya.
"Oh begitu, terus disini kalau setiap hari kemerdekaan Indonesia suka ada acara gak?" tanya Lily kembali.
"Ada kak, biasanya pagi nya nanti kita upacara memperingati hari kemerdekaan di lapangan kecamatan yang ada pasar malam nya itu, terus biasanya siang siang nya ada lomba lomba per kampung, atau ga per RT." jawab Yoga menjelaskan kepada Lily.
"Loh emang muat ya pas upacara nya? kan ada pasar malam nya." tanya Lily yang semakin penasaran dengan kebiasaan di daerah ini.
"Kan pasar malam nya di sebelah lapangan nya kak, lapangannya biasanya dipakai buat lomba bola sebelum tanggal 17. Terus biasanya h-2 itu ada perlombaan kayak gerak jalan anak SD, SMP, SMK/SMA ibu ibu juga ada. Terus lomba nyanyi, marawis, qasidah, volly, pencak silat terus masih banyak lagi kak." jawab Wawang menjawab pertanyaan Lily tadi.
"Di daerah sini tuh kak rame kalau mau 17 Agustusan." Sambung Reno.
"Wah, kayaknya seru yaa." seru Lily. Tak lupa pula mata nya yang sudah berbinar-binar membayangkan kegiatan yang akan ada disini untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN 97'L
Fiksi Remajatentang sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan kkn di kampung Srigalih.