13. Mabuk darat

71 11 2
                                    

Lagi-lagi jangan lupa divote dulu sebelum baca ya ❣️


"Yakk !! Renjun-ahh sini !!"Seru Giselle sambil melambaikan tangannya kearah Renjun yang baru sampai di titik kumpul .

"Hampir saja terlambat .."Renjun tersenyum lega saat tahu dia tidak datang terlambat.

"Itu bus mu .. nanti kau duduk saja dengan Jeno ya .. aku sudah bilang padanya .."Ujar Giselle.

"Aku bisa cari teman sendiri tenang saja .."Renjun seketika mengingat percakapan kemarin antara dia dengan Jeno yang membuat hubungan mereka malah jadi canggung .

"Renjun-ah .. terimakasih sudah menelponku .. aku hampir saja telat .."Jaemin yang baru tiba langsung menghampiri Renjun .

"Maaf ya aku juga tadi kesiangan jadi menelponmu pun agak siang .."

"Kenapa minta maaf .. lihat berkatmu aku jadi tidak terlambat .."Jaemin tersenyum senang saat ia merasa Renjun tidak lagi menjauhi dirinya .

"Eo ! Itu Jeno !"Giselle menangkap sosok pria bermata sabit itu bersama Haechan yang sedang berjalan kearah mereka.

"Yak .. kenapa kakak kelas juga ikut ?"Haechan langsung mengadu ke anak-anak saat melihat Jina yang juga datang .

"Mereka panitia .."Jelas Jeno yang langsung menatap Renjun .

"Ahh .. dia di bus J kalau begitu .."Ujar Giselle yang hafal jadwal bus.

Seakan tidak peduli Renjun lalu membuka ponselnya untuk mengisi kesibukan .

"Tidak ada pesan kenapa lihat ponsel terus ?"Giselle yang melihat gelagat Renjun yang aneh langsung menatap Renjun yang kini jadi pusat perhatian grombolannya termasuk Jeno .

"Ahh .. aku mau mengabari Mama .."Alasan Renjun sambil menyimpan kembali ponselnya. Renjun menghindari tatapan dari teman-temannya.

"SEMUA ORANG DIHARAP MASUK KE DALAM BUS SESUAI LIST YANG DIBAGIKAN !!"Seru Panitia yang membuat anak-anak satu persatu memasuki bus .

"Jeno-ya!"Sapa Jina yang membuat Renjun langsung menjaga jarak dari Jeno dan pergi kedalam bus lebih dahulu . Sedangkan anak-anak yang lain juga mencar menempati bus mereka.

"Ada apa lagi ?"Jeno memutarkan matanya saat melihat lengannya dipegang oleh Jina.

"Aku buatkan sesuatu untukmu .."

"Jina .. ani .. nuna .. sudah ku katakan padamu, kita putus dan aku sudah berkali-kali memintamu untuk tidak lagi mendekatiku apalagi menyakiti sahabat-sahabatku .. jadi tolong dengarkan permintaanku .."Jeno sudah muak dengan kelakuan Jina.

"Aku tidak pernah setuju tentang hubungan kita yang berakhir !"Seru Jina yang membuat beberapa orang menatap mereka termasuk Renjun yang penasaran saat banyak orang di busnya membicarakan Jeno dan Jina yang masih berada diluar bus.

"Terserah kau saja .."Jeno meninggalkan Jina dan memasuki bus yang sudah ditempati beberapa orang . Jeno juga melihat Renjun telah duduk dengan orang lain yang membuatnya tidak bisa duduk bersama Renjun .

Jeno akhirnya duduk dikursi belakang sendirian dengan wajah yang ia tutupi setengah dengan topi yang ia bawa .

Renjun yang memperhatikan Jeno dari tadi hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum miris. 'Dia pasti mabuk darat ..'Inner Renjun .

Saat sampai di rest area Renjun mendatangi tempat duduk Jeno dan memberikannya air minum dan obat mual .

"Minum dulu .."Renjun membangunkan Jeno dengan pelan .

"Sudah sampai ?"Jeno membuka matanya dan mendapati Renjun yang hanya diam sambil membuka obat mual untuk Jeno .

"Masih 4 jam lagi .. lumayan untuk tidur .."

[END] WILL LAST FOREVER : TEENAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang