5. Lebam

67 5 0
                                    

Minggu depannya Jaemin sudah mulai pergi ke daerah Gyeonggi untuk melakukan lomba disana . Sedangkan hari itu juga Jeno baru memulai kelas basketnya dimana ada beberapa siswa yang ikut hadir disana .

Ternyata sebelum masuk menjadi team basket mereka harus melakukan test unjuk bakat dalam bermain bola basket yang mendapat poin besar dapat masuk ke team inti kalau tidak akan menjadi team cadangan .

"Kau datang .."Chenle menyapa Jeno yang sudah menggunakan pakaian basketnya .

"Umm .. tentu saja .. "

"Kekasihmu juga datang .."Chenle menunjuk Renjun dengan dagunya .

Jeno bisa melihat Renjun yang ternyata sedang berlatih dengan team PMR didekat tempat latihan basket guna untuk mengobati pemain jika ada yang mengalami cidera .

"Dia sahabatku .."Koreksi Jeno.

"Eo ? Adakah persahabatan antara laki-laki dan perempuan ? Kalian .. tidak biasa ."Chenle lalu meninggalkan Jeno yang masih memperhatikan Renjun dari jauh . Hingga ia melihat Renjun yang mulai melihat sekitar Jeno menunggu Renjun menatapnya dan tak lama tangannya melambai kearah Renjun yang melihat kearahnya . Renjun pun tersenyum sambil membalas lambaian tangan Jeno .

"Ayo kita mulai !"Seru Chenle.

Disisi lain Renjun yang baru saja melihat Jeno yang berkumpul kembali memberikan fokus pada kegiatan PMR-nya. Kakak pembimbing meminta mereka untuk mengingat urutan apa saja jika terjadi luka ataupun penanganan pertama saat orang terjadi cidera .

Renjun dengan sungguh-sungguh melihat dan menghafal setiap petunjuk yang diberikan .

"Akhh !"Hingga suara melengking terdengar dari lapangan basket yang membuat semua orang terfokus pada laki-laki yang terlihat sedang kesakitan .

"TANDUU !"

Team PMR lalu datang bergegas untuk membantu laki-laki tersebut sedangkan anak PMR baru hanya memperhatikan senior-senior mereka .

"Kau .. bantu pegangkan bagian kakinya agar tidak bergerak .."Renjun yang merasa tertunjuk langsung memegang kaki laki-laki tersebut yang sedang diobati .

Hingga ..

"Aakhh..."Rintih Renjun yang tidak sengaja ketendang namun ia tetap mencoba menahan kaki laki-laki tersebut .

"Renjun-ah .."Panggil Jeno namun tidak Renjun tanggapi . Jeno lalu membantu Renjun untuk menahan kaki anak tersebut agar Renjun tidak kena tendangan lagi .

Renjun yang melihat Jeno disebelahnya hanya bisa diam tanpa berkomentar .

Renjun yang melihat Jeno disebelahnya hanya bisa diam tanpa berkomentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi lain Jaemin baru saja selesai dalam babak penyisihan yang kedua. Lagi-lagi ia dapat masuk ketahap berikutnya, rasa senangnya langsung ia kabarkan kepada sahabatnya yang mungkin masih berada di sekolah mengingat mereka bercerita kalau hari ini mulai mereka mengikuti ekstrakulikuler .

[END] WILL LAST FOREVER : TEENAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang