4. Overthinking

71 7 0
                                    

Sudah seminggu belakangan Renjun dan Jeno rajin membawakan makanan untuk Jaemin makan pada siang hari. Mengingat babak penyisihan masih berlangsung membuat Jaemin tidak bisa ikut serta dalam makan siang bersama sahabatnya tersebut . Itu salah satu alasan Renjun dan Jeno membawakan makanan untuk Jaemin agar si Leo tersebut tidak lupa untuk makan .

"Jangan hiraukan aku .. aku hanya meletakan makananmu disini .. kalau sudah selesai makan taruh sini saja nanti aku yang bereskan .."Ujar Renjun pelan sambil meletakan nampan makanan untuk Jaemin .

"Gomawo .."Ujar Jaemin sambil tersenyum saat melihat Renjun menutup pintu ruangan dengan perlahan .

"Sudah diletakan ?"Tanya Jeno yang menemani Renjun dari luar.

"Eo .. sepertinya dia sedang serius .."Renjun dan Jeno lalu berjalan menuju kantin waktunya untuk mereka makan siang.

"Jadi bagaimana kau selama Jaemin tidak ada di kelas ?? Kau bisa berbaur dengan baik ??"Tanya Jeno sambil mengantri mengambil makanan .

"Umm .. ada beberapa yang mau berbicara singkat denganku .."Ujar Renjun sambil menaikan sebelah alisnya.

"Bagus kalau begitu, ngomong-ngomong Minggu depan aku diajak untuk masuk ekstrakulikuler basket .. kau ambil apa ??"Tanya Jeno .

"Ekstrakulikuler .."Renjun terdiam sejenak lalu melirik kearah Jeno menatap luka diwajahnya yang sudah mulai membaik lalu menatap mata Jeno yang sedang memperhatikannya. "PMR ? Bagaimana menurutmu ?"Tanya Renjun .

"Eo .. ide bagus, kau terlihat sangat cocok untuk merawat orang lain .."Jeno mengangguk setuju dengan pilihan Renjun .

"Baiklah aku akan ambil itu untuk kegiatan ekstra ."

Setelah mengambil makanan mereka duduk disalah satu meja kosong . Namun tak lama banyak orang yang datang menghampiri mereka yang membuat Renjun yang kurang suka keramaian terasa terganggu .

"Kau Jeno dari X-F itu ?"Tanya pria bernama Chenle yang mencoba mendekati Jeno calon team basketnya .

"Umm .. wae ??"Jeno memperhatikan orang-orang yang mulai ikut duduk dimejanya hingga membuat Renjun bergeser minggir untuk memberi jarak.

"Eo .. kalian pacaran ?"Tanya salah satu pria disana yang Jeno tebak salah satu pemain basket dari sekolah tersebut.

"Bukan .. kami berteman .."Sahut Jeno cepat. Sedangkan Renjun hanya diam memperhatikan situasi tanpa menyendokan makanannya kedalam mulut.

"Hei .. hei .. jangan ganggu mereka .."Ujar Chenle saat menyadari teman-temannya mulai mengganggu Renjun. "Aku hanya ingin bilang jangan lupa bergabung di team kita .. aku tau kau pemain yang hebat .. aku ingin kau bisa membantu team kita jadi lebih baik .."Ujar Chenle lalu tersenyum dan menepuk pundak Jeno . "Kita pergi dulu .."

"Woahh .. mengerikan .."Komen Renjun yang tidak bisa melihat banyak orang yang memperhatikan kearahnya seperti tadi selain saat presentasi.

"Sepertinya mereka anak yang baik .. jangan takut .. ketakutanmu hanya mindset .." Jeno mencoba menenangkan Renjun dengan mengelus kepala Renjun.

"Nanti bisa kau temani aku untuk mendaftar PMR ?"Tanya Renjun sambil mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja .. aku akan mampir ke kelasmu .."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] WILL LAST FOREVER : TEENAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang