END

218 44 2
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

ෆෆෆ

ෆෆ

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

📿📿📿📿📿

Kehilangan mana yang harus aku sesali?
Sedangkan semua yang ada didunia ini hanya titipan. Bahkan udara yang aku hirup harus aku kembalikan lagi.

-Amara Zuhaira Eleanor-

part ini sebagian di hapus untuk keamanan penerbitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part ini sebagian di hapus untuk keamanan penerbitan



























____________


dari arah lain terlihat Dafri menghampiri keluarga Alfar, jantungnya seketika memacu lebih cepat dengan raut kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


dari arah lain terlihat Dafri menghampiri keluarga Alfar, jantungnya seketika memacu lebih cepat dengan raut kebingungan.

"Assalamualaikum warahmatullah" salam Dafri sopan dengan seulas senyuman

"Wa'alaikumussalam warahmatullah"

"Kiyai sedang apa dimari?" tanya Saffana tak kalah sopan

"Ini adalah hari khitbah putramu dan muridku, bukan begitu?"

"Terimakasih banyak kiyai"

"Mari duduk terlebih dahulu"

mereka mengikuti arahan Dafri dari belakang. jantung Alfar dibuat tak karuan sedari tadi, ia sangat tremor.

Dafri berpamitan sebentar, membuat keluarga itu hening kembali. namun, keluarga yang di tunggu sedari tadi tak kunjung muncul.

"Lama sekali!" gerutu Rasyid

AMARARZAN [TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang