Interrupting

10 1 0
                                    

Jantung Peter berdetak lebih cepat dari yang seharusnya, seperti ada yang menekan dadanya, membuat napasnya terasa berat. Pikirannya terus berputar dalam pusaran keraguan, setiap skenario buruk muncul tanpa henti. Ini tidak mungkin nyata, pikirnya, tidak mungkin seseorang seperti Wade bisa serius soal ini.

"Wade..." Peter mulai berbicara, suaranya terdengar bergetar, seolah dia sedang mencoba untuk menjaga nada bicaranya. Matanya dengan cepat beralih, turun ke tangannya yang sekarang sibuk memainkan tepi laptop di depannya.

"Aku... aku tidak mengerti." Suaranya lebih pelan sekarang, hampir seperti bisikan yang ditujukan lebih untuk dirinya sendiri. "Kenapa kau—seseorang sepertimu—bisa menyukai seseorang seperti aku?" Ada jeda sejenak sebelum dia melanjutkan, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menyelesaikan kalimatnya. "Maksudku, kau bisa aja bercanda, kan? Kau bisa mempermainkanku kalau mau... Ini semua tidak masuk akal."

Wade membuka mulutnya, siap untuk menjawab, dan ekspresinya berubah lembut, seolah-olah dia sedang bersiap untuk memberikan pengakuan yang tulus, sesuatu yang mungkin akan mengubah segalanya. Peter bisa merasakan ketegangan dalam udara, menunggu kata-kata Wade yang sepertinya akan membuat segalanya lebih jelas. Tapi sebelum Wade sempat mengucapkan sepatah kata pun, pintu kedai kopi bergemerincing keras, dan suara yang sangat akrab menerobos masuk, merusak momen mereka seperti bola bisbol yang menabrak jendela kaca.

"Yo, Peter!" Suara Ned yang ceria memecah ketenangan, menyentak Peter kembali ke realitas yang berbeda. Reaksinya spontan—bahunya sedikit menegang, dan dia hampir tersedak napasnya sendiri karena kaget.

MJ menyusul di belakang Ned, berjalan dengan langkah santai ke arah meja, seperti biasa dengan tatapan tenang dan sikap acuh tak acuh yang menjadi ciri khasnya. Mereka tampak begitu santai, tidak menyadari ketegangan yang baru saja terjadi antara Peter dan Wade.

Peter merasakan jantungnya yang sebelumnya berdebar cepat mulai melambat, kembali ke ritme yang lebih normal, tapi perasaan itu justru membuatnya lebih bingung. Seolah-olah dia sedang terjebak di antara dua dunia yang sangat berbeda. Di satu sisi, ada dunia bersama Wade—penuh dengan kebingungan, pertanyaan yang belum terjawab, dan ketegangan emosional yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Di sisi lain, ada dunia bersama Ned dan MJ—teman-temannya yang selalu ada, aman, familiar, dan tidak rumit.

"Hai teman-teman," gumam Peter, mencoba tersenyum. Dia melirik sekilas ke arah Wade, yang ekspresinya berubah-ubah, campuran antara jengkel karena gangguan tak terduga dan geli seolah-olah menemukan situasi ini sedikit lucu.

"Kami mengirimimu chat sepanjang sore," kata MJ dengan nada datarnya yang khas. Dia duduk di kursi di samping Peter, sementara Ned dengan santainya duduk di sebelah Wade, seolah-olah dia teman akrab si pirang selama bertahun-tahun. "Jadi, kamu masih ikut nggak akhir pekan ini?"

Peter mengerjap, otaknya berusaha menyusul percakapan yang baru saja berganti arah. "Tunggu, apa? Akhir pekan ini?

Ned tertawa. "Dude, kau benar-benar melamun, ya? Kita akan pergi ke arena permainan pada hari Sabtu, ingat? Tempat nongkrong 'kita' sebelum tahun ajaran baru menjadi gila."

"Oh... benar." Peter mengusap tengkuknya, mencoba menghilangkan rasa tegang yang aneh yang masih ada di antara dirinya dan Wade. "Ya, tentu saja. Aku akan datang."

MJ mengangkat alisnya, memandang dari Peter ke Wade, lalu kembali lagi. "Kau baik-baik saja, Parker? Apa Wade membuatmu nggak nyaman?"

Wade menyela sebelum Peter sempat menjawab, memamerkan senyuman. "Oh, percayalah, dia baik-baik saja. Kami baru saja melakukan percakapan mendalam tentang betapa dia benar-benar mencintaiku."

Wajah Peter langsung memerah. Kenapa dia berkata seperti itu di depan mereka?

Ned tertawa terbahak-bahak, jelas menganggapnya hanya lelucon. "Klasik Wade. Ya ampun, kau selalu tahu bagaimana caranya membuat suasana jadi awkward."

Sementara itu, MJ tidak ikut tertawa. Dia malah terus memandang Peter, seolah mencoba membaca sesuatu yang tersirat di balik semua ini. "Oke, baiklah. Yang penting Peter baik-baik saja dan masih ikut bersama kita akhir pekan ini." 

Jantung Peter kembali berdetak kencang, tapi kali ini alasannya berbeda. Di satu sisi, dia merasa lega karena kehadiran Ned dan MJ berhasil mengganggu momen canggung yang entah apa ujungnya dengan Wade. Tapi di sisi lain, situasinya malah semakin rumit. Wade jelas tidak akan berhenti begitu saja, dan Peter bisa merasakannya.

"Ya," katanya sambil memaksakan senyum, berusaha terlihat lebih santai dari yang sebenarnya dia rasakan. "Sabtu. Kedengarannya seru."

Wade hanya bersandar di kursinya, menyeringai seperti biasa, seolah tidak ada yang berubah. Senyumnya yang santai membuat Peter semakin yakin bahwa ini belum selesai. Wade pasti menunggu kesempatan. Begitu Ned dan MJ pergi, dia tahu percakapan mereka akan kembali ke titik di mana mereka meninggalkannya—dengan semua ketidakpastian dan kebingungan yang masih menggantung di udara.

Dan Peter? dia tidak yakin apakah dia siap untuk itu.


heartpuller - bxb - spideypoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang