Kutemukan Ladusa

3 1 0
                                    

Ladusa / Ledusa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ladusa / Ledusa

"Berusaha menciptakan harapan ketika dilanda keputusan asaan"

Aku lupa kalau aku pernah membuat gambar ini. Ini adalah gambar yang telah ku buat beberapa tahun yang lalu. Aku membuat gambar ini ketika aku sedang berputus asa. Putus asa untuk melanjutkan hidup. Ya, aku sering mengalami krisis di mana aku selalu berpikir kenapa aku hidup. Kenapa aku harus hidup di dunia yang menyedihkan dan tidak adil ini. Memang terkadang bagi beberapa orang hidup itu bagaikan neraka, selalu ada masalah tanpa henti dan menemui jalan buntu ketika mencari solusi. Tapi... manusia selalu ada alasan untuk hidup. Itulah kenapa manusia ada.

"Kenapa aku harus hidup?"

Pertanyaan klasik bagi orang-orang yang sedang mengalami krisis eksistensi dan mental. Apalagi yang sedang mengalami depresi. Kenapa kita harus hidup?

Ada, tentu ada alasannya. Alasan umum bagi setiap muslim tentu sesuai dengan apa yang tertulis di Al-Qur'an. Apalagi kalau bukan surah adz-Dzariyat:56

"Dan tidaklah kami menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada ku" adz-Dzariyat:56

WOY, ALASAN AGAMIS TERUS!!! Kata salah satu dari bagian otakku. Setan ini mah. Tapi memang, selalu ada pergulatan batin antara permasalahan mental dengan agama. Karena pengetahuan tentang kesehatan mental masih tabu bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Juga karena faktor negeri tercinta ini sangat kental dengan agama. Hanya saja, tidak semua permasalahan terkhusus nya masalah mental harus 100% ditangani dengan agama. Memang benar ruqyah bisa membantu, tapi, jika sudah terlalu parah apalagi sampai membahayakan jiwa maka kita harus segera melakukan tindakan. Kita harus mencari bantuan dari profesional. Dan, bagi orang-orang yang bilang kalau pengidap gangguan mental itu kurang iman, kurang ibadah, itu artinya kalian sok tahu. kenapa? Karena masalah mental itu ada di otak. Otak itu seperti mesin yang selalu dialiri listrik dan bisa konslet karena beberapa faktor: 1. Kelelahan 2.sudah tua dan usang tidak di perbarui (di segarkan) karena sering menghadapi masalah yang sama terus menerus 3. Menghadapi serangan dari luar. Komputer pun kalau diperlakukan begini bakal rusak lah. Apalagi otak. Jadi ini bukan masalah kurang iman atau ibadah ya, pemirsa sekalian.

Kembali ke ayat tadi, aku pernah berpikir bagaimana cara agar ayat yang sederhana ini benar-benar berpengaruh bagiku? Setelah berapa banyak kisah para nabi, shahabat, dan para ulama, yang ku pikirkan adalah kenapa mereka bisa benar-benar menghayati ayat tersebut sehingga menjadi alasan paling utama mereka masih memilih hidup. Kenapa bisa? Aku saja sedang berusaha mencari alasan agar aku menganggap hidup itu berharga. Tapi, bagaimana caranya agar aku benar-benar bisa menghayati ayat tersebut? Aku rasa ini akan menjadi petualangan baru dalam hidupku. Mencari cara agar benar-benar bisa menghayati ayat ini.

Temanku Si BatinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang