Apakah kalian tipe orang yang 'nggak enakan'? Sama. Aku juga.
Kadang, aku telah berusaha sebaik mungkin untuk menjaga perkataan. Tapi, karena memang sifatku agak sedikit sarkas jadi susah untuk mewujudkannya. Ya, aku jujur suka membawa beberapa isu dan dark joke ketika bercanda. Entah bagaimana caranya aku terbiasa dengan hal tersebut.
Aku pernah tanpa sengaja bercanda tentang sesuatu yang membuatku agak menyesal. Aku yakin temanku itu tersinggung. Jujur, kadang kita keceplosan walaupun sudah berusaha sebaik mungkin menjadi orang yang ramah dan berbicara sopan. Ya, adakalanya kita kembali kepada kebiasaan kita tanpa kita sadari. Tapi, memiliki niat baik untuk berubah adalah suatu nilai lebih. Dan kita tidak boleh menyerah. Memang kita bisa terpeleset ketika berlari atau berjalan. Hanya saja, bukankah lebih baik kita bangkit dan terus bergerak? Daripada kita hanya jatuh dan tergeletak di sana tanpa perubahan dan menjadi bahan injakan bagi orang lain yang mungkin akan mendahului kita.
"Apa kalian mau terus-menerus tidur di atas tanah?"
"Apa kalian rela melihat diri kalian menjadi bahan pijakan bagi orang yang akan melewati dan mendahului kalian?"
"Apa kalian tidak cemburu melihat orang lain berubah menjadi semakin lebih baik?"
"Dan apa kalian tidak peduli dengan harga diri kalian karena dengan sukarela menjadi sesuatu yang diinjak, tak bermakna, dan dibiarkan begitu saja?"
Ketahuilah, sobat. Kehidupan adalah pembelajaran tiada henti. Kesalahan dan kegagalan pasti akan menghampiri bagi siapa yang berusaha. Berusaha mencari nafkah dan pekerjaan agar mandiri memang layak untuk dihargai. Tapi, berusaha memperbaiki diri, adab juga etika, dan belajar menghargai orang lain itu lebih baik, berharga, dan bernilai. Kenapa? Karena zaman sekarang kalian tahulah bentuknya seperti apa. Zaman yang dipenuhi generasi yang bisa dibilang kurang atau bahkan tidak beretika dan beradab sama sekali. Mirisnya lagi, orang-orang yang sopan santun dan ramah, atau orang-orang yang menjunjung tinggi kejujuran seringkali dianggap remeh bahkan tidak gaul atau asik. Dan kebohongan dinormalisasi, kejujuran dianggap pembawa sial, sopan santun dianggap tidak seru dan ketinggalan zaman, perilaku jelek dan bahasa yang kasar dan jorok di anggap normal bahkan keren. Miris sekali, bukan?
Karena itu, etika dan adab menjadi sesuatu yang langka nan berharga. Ketika keruntuhan moral melanda di seluruh negeri zaman ini. Ketika kedustaan menjadi makanan sehari-hari. Sulit untuk mencari orang yang dapat dipercayai. Sulit mencari orang yang bersungguh-sungguh untuk menjadi manusia seutuhnya. Manusia mulia karena ilmu dan adabnya, membedakan mereka dari hewan. Hewan tidak mungkin bisa menjadi seorang manusia karena tidak punya akal yang membuat mereka mengerti ilmu ataupun etika. Maka, manusia sesungguhnya adalah mereka yang masih bersikap layaknya seorang manusia. Yaitu bersikap dengan akal dan pikiran yang jernih juga lurus. Mementingkan ilmu daripada nafsu. Sedangkan hewan, boro-boro bisa peduli dengan etika, mikir saja tak bisa. Mereka kan hanya bertindak mengikuti nafsu. Apakah kalian ingin sama derajatnya dengan binatang?
Dan jangan minder. Mungkin kita punya kebiasaan buruk. Tapi, selagi kita tetap berusaha, kita akan mencapai tujuan. Jangan menyerah dan jatuh. Tidak ada orang yang sempurna tanpa cela sama sekali. Tidak ada orang yang seratus persen baik di dunia ini. Tidak ada juga orang yang sepenuhnya memiliki adab dan etika dari lahir. Itu semua adalah buah dari belajar dan berusaha pantang mundur.
Untuk temanku, aku harap lukisan ini dapat menghilangkan sakit hatimu. Atau, kamu acuh tak acuh dan tidak peduli dengan apa yang ku ucapkan?
Bonus: Versi Digital
KAMU SEDANG MEMBACA
Temanku Si Batin
Fantasy"Sebuah jurnal dimana pemikiran dituangkan secara bebas." - Ra-alAndunisi - Batinku adalah temanku dalam mengarungi samudra kehidupan. Dialah teman disaat sendiri dan penasehat dikala ramai. Dan itu semua tidak akan terjadi jika kita mengabaikannya.