-3.arena circuit🖤

572 67 5
                                    

Declaimer:Kisah ini merupakan karya fiksi. Nama, karakter, tempat, dan kejadian dalam cerita ini adalah hasil imajinasi penulis.Setiap kemiripan dengan orang, tempat, atau kejadian yang sebenarnya hanyalah kebetulan.

Saat ini Santa sudah memasuki kediaman rumahnya, seperti biasa Santa melihat ibunya di dapur tengah menyiapkan makan malam, sedangkan ayahnya belum pulang dari bekerja. Setelah mencium tangan ibunya, Santa berpamitan ke kamar untuk membersihkan diri.

Tidak langsung membersihkan diri, Santa memilih duduk di kursi belajarnya terlebih dahulu.Melepaskan penat setelah seharian beraktivitas.Tidak seperti biasanya, hari ini terasa begitu berat bagi Santa, entah karena kegiatan sekolah atau karena tidak ada Earth yang biasa menghiburnya.

Kalian pikir Santa tidak mencoba membujuk Earth? kalian salah.Nyatanya beribu cara yang Santa lakukan hari ini untuk meminta maaf dan berbaikan dengan Earth tidak ada hasilnya sama sekali, Earth sangat acuh berkebalikan sekali dengan Earth yang ada di hari harinya sebelumnya.Bahkan Earth meminta tolong temannya supaya menjauhkannya dari Santa.Merasa lelah, Santa akhirnya memilih pulang.

Larut dalam lamunannya, Santa dibuat kaget dengan dering telepon dari dalam saku celananya.

Fortt call you.

"Hallo?" sapa Santa sesaat setelah menerima panggilan telepon.

'nanti malam ada balapan di arena, mau lihat kagak?' to the poin Fort.

Santa mengerutkan keningnya, mulutnya terbuka hendak menjawab pertanyaan temannya dengan jawaban 'tidak' karena pastinya Earth tidak akan memperbolehkannya. Namun, Santa kembali teringat bahwa hubungannya dengan Earth tengah tidak baik-baik saja, dia butuh sesuatu untuk dilampiaskan, lagipula apa Earth akan peduli lagi?.

"Iya, nanti gw dateng, jam berapa?" tanya Santa seraya menyandarkan punggungnya penuh.

'Jam 10, eh emang lo dibolehin ma bini?' tanya temannya dari seberang.

"sekali-kali"

'yoi deh, lagian lo udah lama ga ikut beginian, yaudah gw matiin yak, see you tonight'

Tanpa sadar Santa mengangguk pelan lalu menaruh ponselnya di atas meja. Netranya kembali tertuju pada pemandangan langit sore dari balik jendela,

Namun, tiba-tiba bayangan di mana saat dirinya berciuman dengan Perth seolah muncul di antara awan awan orange tersebut. Membuat Santa berjengit dan lantas berdiri memukul meja belajarnya.

Mengusap wajahnya kasar, lalu menjambak rambutnya sebal
"SIALAN PERTH, MATI AJA LO!!!" teriak Santa frustasi dengan wajah memerah pekat, antara malu atau marah yang membuatnya tidak ingin bertemu Perth lagi esok hari.

"SANTA ADA APA??"

Santa menoleh ke arah pintu saat mendengar suara ibunya.

"Nggak papa ma, ada kecoa!"

"yaudah cepet mandi"

"iyaaa" balas Santa segera mengikuti perintah ibunya.

Mengambil handuk yang tergantung, Santa masuk ke kamar mandi lalu mulai membersihkan diri dan berharap kepalanya segar kembali tanpa mengingat kejadian memalukan tersebut.

•••

Perth mendudukan diri di kursi ruang tengah, dengan kaki selonjor dinaikkan ke atas meja, Perth dengan baju santainya menscrool beranda Instagramnya. Sampai Perth teringat dengan Santa setelah melihat pasangan gay pada beranda Instagram nya.

Santa lagi.

Lelaki manis itu berhasil mengalihkan dunia gelap Perth.

Perth segera mencari akun sekolah yang mengikuti ig nya, membuka laman tersebut Perth melihat postingan akun sekolah sampai menemukan foto Santa yang seolah tengah presentasi.

Mine | PERTHSANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang