Declaimer:Kisah ini merupakan karya fiksi. Nama, karakter, tempat, dan kejadian dalam cerita ini adalah hasil imajinasi penulis.Setiap kemiripan dengan orang, tempat, atau kejadian yang sebenarnya hanyalah kebetulan.
Hari-hari berjalan dengan baik, entahlah Santa sendiri pun merasa heran dengan kehidupannya yang berjalan lancar tanpa hambatan seminggu ini. Yang biasanya dia selalu dihukum guru, diomeli orangtua, bertengkar dengan musuh, jatuh, dan kesialan lainnya, tidak dia rasakan seminggu ini.
Tentang Earth, Santa sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminta maaf.Namun, Earth tidak menanggapi, kekasihnya itu hanya berlalu pergi dengan laki-laki yang baru-baru ini Santa temui, namun mengingat kala Earth mengatakan bahwa sepupunya akan pindah kemari, Santa ber positif thinking jika laki-laki itu sepupu Earth.
Perth? Santa tidak ingin sekali menceritakannya. Laki-laki sok keren itu tidak pernah mengganggunya lagi sejak Santa pulang dari apartnya.Walau masih bertemu di tempat ekskul tapi Perth tidak semenyebalkan sebelumnya.
"Ehem"
Nah, baru saja dibicarakan, manusianya panjang umur, datang tiba-tiba entah dari mana.Siapa lagi kalau bukan Perth yang datang, tidak lupa dengan wajah songongnya yang ingin Santa pukul setengah mati.Santa memutar bola matanya malas, untuk apa Perth datang ke rumahnya sepagi ini? Santa tidak mau jika sekedar melayani kelakuan Perth.
Dirinya baru saja memanaskan motor di depan rumah sambil mencari cuaca sejuk di pagi hari, namun kedatangan Perth sudah seperti matahari yang mampu membuat suasana yang semulanya dingin menjadi panas.
"Ngapain lo kesini?" tanya Santa tidak santai.Tentu saja kedatangan Perth akan menjadi suatu hama menurut Santa, Santa sudah tenang seminggu ini tidak diganggunya namun kenapa di pagi hari ini Perth datang dengan begitu gagahnya menghampirinya dengan dehaman sok cool!
"Mau jemput calon pacar"
"DIH" cibir Santa memasang ekspresi ingin muntah, walau begitu Perth masih tersenyum dibuatnya, apapun yang dilakukan Santa itu akan terlihat lucu di mata Perth, sekalipun itu Santa menodongkan pisau ke arahnya.
"Lo kalau belum tidur mending pulang, gw jadi pacar lo di mimpi aja" sindir Santa tepat di depan wajah Perth.
Plakk
"BANGSATT, GW LAGI BISULAN GOBLOK!!" pekik Santa saat Perth menampar pantatnya dengan keras tepat pada area yang sakit membuatnya memekik tak tertahan.Ia merengek pelan sambil mengusap pantatnya, mata sipitnya semakin menyipit menatap tajam ke arah Perth dengan bibir komat-kamit.
"Ya sorry, gw gatau" jawab Perth membuat Santa semakin kesal, semudah itu meminta maaf? cih, meminta maaf dengan benar kepada Santa adalah dengan cara tunduk.
"Tunduk ege, ketua gw ni, mau gw ampunin ga lo?!" ancam Santa menunjuk ke arah bawah, menyuruh Perth untuk bersujud lalu menangkup kedua belah tangan di depan dada.
Tidak pikir panjang, Perth mengangguk menuruti kemauan laki-laki cerewet depannya tersebut, lalu dia mulai menurunkan tubuhnya perlahan.Santa yang melihat itu tersenyum dalam diam masih sambil mengusap pantatnya.
Perth memejamkan matanya, tangannya hendak menangkup depan dada namun dugaan Santa bahwa Perth akan tunduk meleset sangat jauh.Perth bergerak gesit menangkap pinggangnya lalu menggendongnya ala membawa beras di bahu kiri membuat Santa kaget dan tentunya memberontak.
Bukan Santa jika tidak memberontak.
"SALAH GW PERCAYA SAMA LO! TURUNIN GW PERTH SIALAAANN!!" jerit Santa sepanjang kaki Perth melangkah menuju sebuah mobil yang terparkir rapi tak jauh dari rumah Santa.Santa masih memukul-mukul punggung Perth, dia tidak mau ikut Perth! dia mau ke sekolah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | PERTHSANTA
Teen FictionSanta Pongsapak, putra kedua dari keluarga menengah, terancam kehilangan segalanya ketika bisnis keluarganya mengalami krisis bangkrut. Demi menyelamatkan kemakmuran keluarganya, Santa terpaksa menerima ajakan berkencan dari musuhnya, seorang pemuda...