8

123 23 5
                                    

Soobin melepas sepatunya, lalu melemparkan tas ekskulnya ke sofa kemudian ia berbaring di atas sofa dengan masih menggunakan baju bolanya.

"Mandi dulu, kamu bau"-Yeonjun.

"Nanti napa, masih cape nih"-Soobin.

"Ck, kamu itu bau tau. Cepat mandi sana! Atau kamu mau aku mandiin?"-Yeonjun menghampiri Soobin yang ada di sofa

"Kamu duluan sana! Aku cape!"-Soobin memejamkan matanya.

Yeonjun menatap baju Soobin yang basah karena keringat itu. Tangannya mengelus perut kotak kotak Soobin yang terjiplak karena baju yang basah itu.

"Jangan pegang pegang!"-Soobin.

"Cepet mandi!"-Yeonjun.

"Ngga, kamu aja sana! Aku mau nonton bola"-Soobin

"Ck"-Yeonjun.

Yeonjun akhirnya mengalah, ia yang akhirnya pergi mandi terlebih dahulu. Tak lama kemudian terdengar suara benda yang sangat besar jatuh dan suara meja kecil yang tergeser dari sana.

Yeonjun buru-buru menyudahi acara mandinya. Ia kemudian segera keluar dari kamar mandi. Ia mencari barang mana yang terjatuh disana. Ternyata Soobin jatuh dari Sofa dengan mata yang sudah tertutup rapat.

"Lah, S-Soobin?"-Yeonjun.

Jantungnya berdebar kencang. Ia mendekat ke arah Soobin kemudian ia duduk di atas paha Soobin lalu menempelkan jarinya di leher Soobin.

"Mati ga nih?"-Yeonjun.

Yeonjun mendekatkan telinganya ke dada Soobin. Masih curiga dengan itu, ia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Soobin untuk merasakan hembusan nafasnya.

"Oh iya bukan gini"-Yeonjun.

Yeonjun mendekatkan jari telunjuknya ke hidung Soobin.

"Eh masih idup lu?"-Yeonjun.

Yeonjun bangkit dari sana, kemudian ia mengencangkan lilitan handuknya sebelum mengangkat Soobin.

Yeonjun mengangkat tubuh Soobin. Tiba-tiba Soobin mengigau.

"Eumh aku mau bagian dada"-Soobin.

Yeonjun terkejut dan hampir saja ia melempar tubuh Soobin. Dan lebih mengejutkannya lagi, tangan Soobin tiba-tiba berada di bahu Yeonjun.

Yeonjun menaruh Soobin di tempat tidurnya. Kemudian ia memandangi Wajah cantik Soobin itu. Tanpa sadar ia tersenyum melihatnya. Tangannya mengelus pipi halus Soobin. Kemudian ia mengecup bibir Soobin sekilas.

"Soobin, apakah benar kamu ini adalah malaikat yang dikirimkan untukku?"-Yeonjun.

Yeonjun kemudian berbaring di sebelah Soobin. Kemudian ia memeluk tubuh Soobin dan mengelus kepalanya dan sesekali mencium kepalanya

"Memeluk seseorang seperti ini ternyata terasa sangat hangat dan nyaman"-Yeonjun.

Tiba-tiba Soobin menghadap ke arahnya. Tangannya memeluk pinggang Yeonjun dan ia membenamkan wajahnya di dada Yeonjun.

"Bangsat, ni bocah kok peluk peluk gua begini"-Yeonjun.

Jantung Yeonjun berdebar kuat tidak karuan.

"Diam! Jangan berisik! Nanti Soobin bangun! Kalau Soobin bangun aku bisa dihajar olehnya"-Yeonjun.

Yeonjun masih memeluk Soobin. Ia tidak ingin kehilangan momen ini. Karena ia tau kalau Soobin pasti tidak ingin dipeluk olehnya. Apalagi melihat vibes Yeonjun yang ketus dan sombong itu.

"Tidurlah malaikat cantikku"-Yeonjun sambil mengecup kening Soobin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DORMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang