"Kak Arsen, kamu mau nggak jadi pacarku?"
Kalimat itu meluncur dengan lancar diiringi oleh suara teriakan dari banyaknya siswa di SMA Dirgantara. Beberapa di antaranya bahkan memberi siulan sebagai godaan.
Seorang cewek menatap penuh harap pada sosok cowok yang tangannya ia genggam erat. Berharap confess-nya diterima oleh sang terkasih.
"Cieee Arsenio ditembak cewek lagi."
Si empunya nama yang sejak tadi dalam mode nge-blank menukikkan alisnya ke arah satu cowok yang menyandang status sebagai sahabatnya.
"Maaf, Lana--"
"Kak, namaku Lala."
Arsenio mengumpat dalam hati. Merutuki kebodohannya yang lupa dengan nama cewek di hadapannya.
"Maaf, Lala. Tapi Kakak nggak bisa. Ma--"
"Kak kita bisa jalanin dulu. Cinta datang karena terbiasa. Nggak apa-apa Kakak belum cinta aku kok."
Arsenio tergelak. Sebenarnya ini bukan kali pertama ia mendapat pernyataan cinta dari kaum hawa. Hanya saja ia selalu menolak. Di usianya yang ke tujuh belas, Arsenio memang tumbuh menjadi seorang remaja yang rupawan. Ketampanannya mampu memikat lawan jenis.
"Maaf, Lala. Tapi Kakak bener-bener nggak bisa."
Mata Arsenio melirik ke arah sahabatnya. Memberi kode agar membantunya lepas dari cewek di hadapannya. Paham dengan tatapan sang sahabat, Dafin -- begitu namanya -- mencoba membantu.
"Udah ya, Cantik. Sahabat gue harus kasih contekan ke gue. Bye!"
Dafin mendorong pelan sahabatnya agar melangkah menjauh setelah sebelumnya melepas paksa genggaman tangan Lala. Mereka membelah kerumunan siswa yang melihat aksi nekat Lala. Meninggalkan seruan kecewa dari mereka yang mengharapkan Arsenio menerima pernyataan cinta cewek itu.
"Sempurna banget hidup lo, Sen. Ck. Andai gue bisa hidup sempurna kayak lo."
Sepasang sahabat itu tak menyadari ada seorang cowok yang memandang penuh iri pada mereka. Dia menatap punggung itu dengan tatapan nanar, bahkan tanpa sadar air matanya lolos.
Tbc
Arsenio Barra
Dafin Graviel
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET ME NOT
Teen FictionTW // MENTAL ILLNESS SUICIDE DAN SELFHARM ⚠️ Ini tentang mereka yang merasa bahwa Tuhan tak pernah adil pada mereka. Jerat cobaan itu bahkan hampir membuat salah satunya memilih jalan buntu jika saja tak ada dia yang datang dengan membawa cahaya. "...