"Bold."/"Bold italic." : animatronik yang berbicara/di dalam pikiran
"Normal."/"Normal italic." : manusia yang berbicara/di dalam pikiran
***
Dia bodoh sekali.
Di malam dia bertemu dengan Simon Abraham, dia meninggalkan tasnya di sana. Baru menyadari itu ketika dia telah memijak halaman rumah sembari terengah-engah, mata membelalak dan panik menguasai begitu menyadari dirinya tidak membawa kembali barang-barangnya dari taman setelah melarikan diri. Bodoh, bodoh! Michael kerap merutuki diri sendiri, lantaran saat dia berlari untuk mengambil tas di bangku yang dia pakai, mereka sudah tidak ada. Abraham dengan tasnya. Kemungkinan besar Abraham membawanya. Sudah dua hari kejadian tersebut berlangsung, dan Michael tidak pernah merasa tenang sedikit pun.
Sial, apa yang harus dia lakukan? Pergi ke rumah Abraham? Tidak, dia tidak ingin. Keadaan ini sungguh konyol, dia kerap mondar-mandir di ruang studi, memeras otak untuk memikirkan jalan keluar. Menulis kembali catatan adalah hal yang mungkin, yang tidak mungkin adalah kapasitas memorinya tidak sebagus itu mengingat hal-hal baru serta istilah-istilah asing dalam bidang yang benar-benar tidak pernah dia jamah hingga beberapa waktu lalu. Nyaris semua informasi yang dia butuhkan berada di dalam tas itu—endo tersebut juga! Argh! Michael menarik rambut cokelatnya penuh kekesalan.
"Kau terlihat gila."
"Diam!" bentaknya sebal, dia benar-benar berada di keadaan mental paling bawah saat ini, dia tidak membutuhkan si bajingan bertopeng badut itu membuat semuanya memburuk. Suara mesin Ennard terdengar lumayan jelas, seolah-olah menertawakannya seiring Ennard bergelantungan dari lubang saluran udara di langit-langit, mata biru robotik yang kerap memperhatikan pergerakannya dari sana ke sini. "Diam, diam kau dasar brengsek!"
"Padahal aku tidak berkata apa-apa."
"Ahh—tutup mulut!" Michael menghentakkan kaki ke lantai dengan kegusaran kentara, kali ini kekeh asli Ennard keluar, benar-benar menertawakannya. "Aku bersumpah aku akan memretelimu ketika kau tidur."
Ennard menelengkan kepala. "Dengan apa? Garpu? Semua alat kau bawa ke taman malam itu."
Respon tak acuh tersebut hanya menambah rasa kejengkelannya hingga meroket tinggi, dia menyabet boneka beruang berwarna emas yang terletak di meja terdekat dan mengumpulkan tenaga di tangan, lantas menghempaskan boneka tepat ke wajah Ennard. Ennard nampak tak berkesan sama sekali, boneka menimbulkan bunyi mendecit ketika terjatuh ke lantai kayu. Sekali lagi Michael mengeluarkan erangan penuh frustrasi, tangannya telah siap menarik helaian rambut cokelat untuk sekian kali. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Apa dia harus pergi ke rumah Abraham? Sudah bertahun-tahun dia tidak berjumpa dengan lelaki berkulit gelap tersebut! Apa lagi mendadak berkunjung?
Tidak, pasti ada cara lain. Mikir, Michael, mikir! Michael membatin dengan gelisah, menggigit ujung kukunya penuh kecemasan. Dia membutuhkan tasnya, tapi di sisi lain dia merasa tidak aman untuk keluar rumah; bagaimana jika dia malah bertemu teman-temannya yang lain? Kota ini memang cukup luas, tapi distrik yang dia tinggali tidaklah besar dan selalu ada kemungkinan dia bisa tak sengaja berpas-pasan dengan orang lain yang mengenalinya. Selama ini, dia hanya pergi menuju rumah Paman Henry melalui gang jalanan lebih sepi, lebih jarang dipakai orang, dan sebagian besar pada waktu malam.
Michael menyandarkan punggung ke rak buku, kedua tangannya terlipat di depan dada, sedangkan ujung kaki mengetuk-ngetuk lantai dengan cepat, jemarinya meremas lengan baju lebih erat sementara dia memikirkan jalan keluar. Pandangannya menunduk, terfokus ke lantai, mengabaikan animatronik dengan kesatuan tak lengkap itu sepenuhnya, bahkan tidak repot-repot merasa terganggu mereka berada di dalam ruangan yang sama, ada masalah lebih genting untuk dipecahkan saat ini dari pada memusingkan keberadaan Ennard.
YOU ARE READING
The Bond [REMAKE]
Fanfiction[WARNINGS INSIDE] It was just him and that annoying ass of wires who changed his life forever, and how could he get rid of him when the things that happened changes his views of his own murderer? Maybe he's just sick in mind, mentally fucked up. He'...