31

1K 109 27
                                    

"Kamu akhirnya kembali."

Rune baru saja menutup pintu mobil dan berjalan mendekati seseorang yang menyambutnya di teras toko dengan ekspresi resah yang mencolok.

Sejenak Rune merasa curiga dengan ekspresinya, apakah orang ini telah melakukan sesuatu hal yang aneh?

Tatapan Rune melewati bahu pria tampan si pemilik mobil yang dia pinjam dan melihat tokonya.

"Apakah ada sesuatu terjadi?"

Arion masih fokus menatap profil wajah Rune. "Tidak, semuanya baik-baik saja, memang tadi ada beberapa pelanggan datang beruntung kamu telah meninggalkan sedikit catatan sehingga aku bisa menanganinya."

Itu bagus!

Rune menghela nafas berat. "Tuan sebelumnya aku ingin meminta maaf karena tiba-tiba meminjam mobilmu, aku harus menjemput temanku yang sedang kesulitan dan aku terlalu cemas serta banyak berpikir, terimakasih banyak."

"Tidak masalah, tidak masalah, kamu terlihat sangat mencemaskannya."

Rune tidak menangkap ekspresi agak gelap yang sekilas muncul di wajah Arion ketika alpha itu mengatakan sangat mencemaskan seseorang.

"Ya, orang ini sedikit ceroboh dan terlalu bodoh sehingga selalu membuat cemas."

Rune menyodorkan sebuah kunci mobil kepada Arion. "Ini kunci mobil Anda tuan, sekali lagi terimakasih, aku sangat berhati-hati ketika membawanya tadi dan aku yakin tidak menimbulkan lecet apapun."

"Um, tidak apa-apa meski lecet pun aku bisa menggantinya dengan mudah."

Arion mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak pernah perduli dengan barangnya sendiri meski barang tersebut memiliki harga yang tinggi dan sulit untuk dibeli orang-orang biasa.

Untuknya, jika Arion memiliki barang cerdera dia akan membuangnya kemudian menggantinya dengan yang baru.

Ya, semudah itu.

"Baiklah, jika tidak masalah aku merasa lega."

Orang kaya bisa dengan mudah mengganti apapun, sungguh menakjubkan tapi sebenarnya agak membosankan juga.

Rune mulai berjalan melewati Arion untuk memasuki toko.

"Anu, tuan omega apakah kamu tidak mengingat aku?"

Langkah Rune terhenti. Omega itu kembali berbalik dengan ekspresi bingung di wajahnya.

Apakah sebelumnya dia pernah bertemu dengan alpha ini?

Rune berkedip cepat.

"Aku bertanya karena penasaran, sepertinya kamu tidak ingat apa-apa."

Arion memiliki tampilan yang luar biasa dengan visualnya. Alpha ini jelas akan menjadi sangat cocok dengan ekspresi tenang tanpa hati dan tidak berperasaan. Tapi, bagaimana mungkin itu akan lebih terlihat sedikit luar biasa ketika dia memiliki ekspresi wajah yang cemberut seperti anak kecil yang sedang merajuk?

Seperti saat ini, Rune agak sedikit gila karena memikirkan hal yang iya-iya.

"Maaf tapi sepertinya memang aku tidak ingat apapun, apakah kita pernah bertemu?"

Arion menunduk sebentar tidak mengatakan apapun sebelum akhirnya membuka mulut untuk menjawabnya.

"Hotel Blue Sky, kamar 505."

Awalnya Rune terlihat tidak paham. Namun, begitu dia mencerna satu persatu jawaban Arion, wajahnya berubah menjadi pucat dan berangsur-angsur menjadi tegang.

Dia!!

Mengapa tiba-tiba?!

-

Zayden telah mengetahui segalanya.

"Tuan?"

Julian yang cemas memanggil tuannya yang diam dengan ekspresi gelap suram seperti jurang kematian.

"Rekaman cctv tepat di hari Hael pergi telah menghilang, apakah kamu tahu siapa yang berani masuk kemari sebelumnya?"

Dalam pemikiran Zayden, satu-satunya orang yang berleluasa keluar masuk ke ruang pengawasan selain dirinya adalah Julian.

Jika Julian yang melakukan ini untuk menghilangkan bukti, alangkah cerobohnya dia karena hanya menghilangkan rekaman tepat ditanggal kejadian dan tidak mengajukan alasan lain sebagai pengalihan.

Tidak!

Ini jelas bukan Julian.

"Katakan padaku dengan jujur, siapa yang pernah masuk kesini selain dirimu?"

Julian berkedip mencoba menjawab setelah memikirkan beberapa kemungkinan.

"Sebelumnya tuan muda Zayn datang, itu tepat di hari tuan muda Hael tidak ditemukan di rumah dan Anda mengamuk pada saat itu."

Sekarang semuanya jelas. Zayden juga mengingatnya. Zayn datang, namun setelah itu dia pergi dengan tergesa-gesa tanpa berpamitan atau mengoceh panjang seperti biasa.

Ekspresi Zayden menjadi semakin gelap. Dia tidak bisa menuduh sembarangan namun harus dengan akurat memastikan semua ini.

Zayden berbalik menatap Julian kemudian. "Kita perlu kejelasan, aku akan segera datang ke tempat Zayn lagi dan memastikannya."

Zayden teringat bahwa sebenarnya dia baru saja bertemu Zayn tadi. Nakun wajah anak tengik itu tidak menunjukkan raut wajah bersalah, sial! Jika itu benar-benar dia yang berulah dan membawa Hael pergi, maka Zayn tidak akan mudah untuk dilepaskannya!

Lihat saja apa yang akan Zayden lakukan terhadap anak itu!

---
Tbc

Crazy Accident [BL] (ABO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang