︵︵︵︵︵︵︵︵︵︵︵︵
ꗃ🪶˙⸼“Chapter 7” ☽ ılıׄ 𖤘 Stop With Your Sweet Things. ⌯ 𖤘˖۫ ৎ
︶︶︶︶︶୨ׂ⸼✦⸼ׂ୧︶︶︶︶︶Seketika GreatHall hening dan siswa siswi menghebohkan teriakan Harry disana, Harry langsung mendekap mulutnya sendiri akibat berteriak terlalu kencang.
Harry pun duduk kembali di tempat duduknya, semua siswa siswi melanjutkan kegiatan, begitupun mereka. "Jadi bagaimana kejadiannya?" tanya Harry penasaran. Tetapi penasaran itu terhenti melihat Draco yang menuju tempat dimana mereka duduk
"Potter, may i take your time for a minute?" ujar Draco meminta izin. 'Ada apa dengan Malfoy, sejak kapan malaikat masuk kedalamnya?' gumam Harry dalam hatinya.
Hermione mengisyaratkan untuk tak memberinya kesempatan, Harry bingung sekarang, sungguh bingung. "Apakah kau tak mendengar perkataan Hermione, Malfoy? jangan mendekati sahabat kami lagi." Ucap Ron yang sudah tak tahan karena Harry hanya diam saja.
Draco pun merasa kesal dan menoleh kearah Harry. Harry menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan ia tak memberi Draco waktu sedikitpun untuk menjelaskan semuanya.
Draco hanya tersenyum dan kembali ketempat ia duduk 'Atleast i interact with you today, Potter' ucap Draco didalam hati.
Setelah menyelesaikan adegan sebelumnya, Harry, Hermione, Ron mengikuti kelas ramuan. Hari ini kelas ramuan menggunakan pasangan duduk, yang memilih pasangan adalah Professor Snape sendiri.
Hermione dipasangkan dengan Ron, mereka pun segera mengerjakan project yang diberikan. Tak disangka sangka, Professor mengucapkan nama Harry dengan.... Draco.
Harry mengerjapkan matanya berulang kali. Apakah ini benar atau tidak?
Harry mengangkat tangannya kepada Professor Snape. "Is there something wrong, Mr. Potter?" tanya Professor Snape kepada Harry.
"If you mind, Professor, can i move seatmate?" ucap Harry gugup, ia melihat Draco tersenyum sumringah kearahnya.
"It might be possible, tetapi tak bisa, Mr. Potter, ini sudah mutlak." Balasan Professor Snape membuat Harry ternganga, jari jari lentik Harry pun ditarik oleh Draco.
"Don't be dramatic, Potter. It's only seatmate." Draco mengedipkan sebelah matanya kepada Harry yang membuatnya bergidig ngeri terhadap Draco.
Harry pun mengerjakan project sama seperti sahabatnya, Harry tak mahir dalam ramuan, ia bingung harus berbuat apa dengan segala bahan bahan ini. Sedangkan Draco sangat mahir dalam ramuan, Harry melirik kearah Draco, melihat milik Draco sudah hampir selesai, sedangkan Harry? ia hanya diam disitu tak paham apapun.
"Ingin kubantu, Potter?" tanya Draco menawarkan bantuan kepada sang empu. Harry mengangguk pasrah, ia tak ingin nilai ramuannya seperti ayahnya dulu. Draco pun mengajarkan segalanya kepada Harry.
Harry masih tak paham juga, berakhir Draco membuatkan semuanya untuknya, Draco berpikir sangat kasian melihat wajah Harry yang panik itu.
Hermione dan Ron pun tertawa dibelakang melihat interaksi kedua insan itu, sejujurnya sahabat Harry masih mempunyai dendam yang dahsyat terhadap Draco, tapi mau bagaimana lagi bukan?
Disisi lain, Greengrass yang panas melihat interaksi keduanya, ia malah dipasangkan dengan Pansy Parkinson. Pansy yang melihat kepanasan Greengrass hanya tertawa keras. "Kau sudah kalah beberapa langkah, Greengrass" ejek Pansy, "None of your business, Parkinson!" amarah Greengrass membuat Pansy semakin tertawa.
Draco yang terus menerus membantu Harry dalam ramuan, Harry hanya menganggukkan kepalanya sepanjang Draco menjelaskan, lagipula ia tak mengerti apapun.
"Apa kau sudah mengerti, Potter?" tanya Draco, berharap jika pria dihadapannya ini mengerti tentang penjelasan yang ia berikan. Harry menggelengkan kepala yang membuat Draco terkekeh gemas, lihatlah pipi buntal dan lembut itu, jika bisa, saat ini Draco akan menghujani pipi itu dengan ciuman.
Setelah kelas ramuan selesai, Harry terus terusan dihujani pertanyaan Draco yang memberinya kesempatan dalam menjelaskan, Harry tetap menggelengkan kepala.
Draco akhirnya melepaskan Harry, jika ia terus memaksa, Harry semakin tak ingin berbicara dengannya, Draco muncul dengan ide fantastis, indra penglihatannya mulai berbinar. Ia pun bergegas menuju asrama Slytherin
.
.
.
."Bagaimana perasaanmu, Harry?" tanya Ron sembari memakan cokelat. "Apakah kau masih bertanya tentang hal itu, Ronald? sudah pasti Harry sangat bahagia" balas Hermione yang sedang menulis diary, "Biasa saja. Tapi aku harus berterimakasih kepadanya, karna sudah mengajarkan ramuan." ucap Harry
Hermione dan Ron hanya menganggukkan kepala percaya akan Harry. Saat mereka sedang berbincang, ada seseorang yang mengetuk pintu asrama Gryffindor. Harry pun melihat keluar, dan menemukan sebatang cokelat, bunga berwarna merah dan hijau, surat bermotif kehijauan khas Slytherin.
"Siapa itu Harry?" tanya Hermione, dan mengikuti Harry melihat keluar asrama, Hermione melihat cokelat, bunga, dan surat bermotif kehijauan itu.
Hermione berpikir, berwarna hijau? apakah ada kaitannya dengan Slytherin, tetapi siapa? tak mungkin Greengrass pastinya.
"Aku tak tau, Mione, mungkin hanya seseorang, aku akan membawa ini masuk" balas Harry, "Baiklah, bawa saja, kita akan membaca surat itu bersama sama." Harry hanya mengangguk kepada jawaban Hermione dan membawanya masuk.
.
.
.
.Mereka bertiga membuka surat itu. Melihat setiap inci bagian dari tulisan surat tersebut, surat tersebut mengatakan,
'Potter, maafkan aku atas pemaksaan yang telah berlaku. Aku berharap kau mengenalku, aku memberikanmu cokelat dan bunga ini sebagai permintaan maaf.
From ; DM.
To ; Harry Potter.'Harry melihat surat tersebut dengan bingung, DM? siapakah DM? apa kaitan dirinya dengan DM? apakah ia mengenal pembuat surat tersebut?
"Apakah di Hogwarts ada yang bernama DM?" Tanya Ron kepada Hermione, "Kurasa tak ada yang bernama DM di Hogwarts. Tetapi yang pasti, pengirim surat ini berasal dari Slytherin, lihatlah motif dan tulisan tangannya, sangat Slytherin sekali." Balas Hermione memecahkan informasi.
"Aku berpikir begitu juga, tak ada asrama lain yang menggunakan warna hijau selain Slytherin. Apakah salah satu dari Malfoy yang membuat ini?" Balas Ron lagi. "Tak mungkin Ron, sahabat Malfoy ataupun Slytherin tak ada yang dekat dengan Harry... kecuali, Malfoy!" kejut Hermione.
"Tetapi tak mungkin Malfoy mengirimkan semua ini, Hermione, secara ia sudah berciuman dengan Greengrass, dan membenci Harry bukan?" Ron dan Hermione sangat bingung sekarang, sedangkan Harry yang sibuk berpikir juga.
"Kau benar Ron, tak mungkin Malfoy kan?" Harry menghembuskan nafasnya. Hermione pun menganggukkan kepalanya setuju, tak mungkin Malfoy bukan?
Harry hanya terdiam, Harry melihat kearah surat itu, sangat khas motif Slytherin dan tulisan tangan Draco, apakah benar? tetapi kenapa ia mengirimkan semua ini kepadanya? Harry bahkan tak ingat akan kejadian yang membuatnya kesal dan mengamuk kepada Draco.
Merlin, mereka saat bingung sekarang, apakah mereka harus menyelidiki semua ini? Harry berguman dan memberi isyarat kepada Hermione dan Ron.
Mereka bertiga pun menganggukkan kepala mengerti.
TBC
haaii, aku kembali lagi dengan newchap, hari ini aku double up lagi yaa;3 ditungguu, jangan lupa vote dan share! salam potterhead. ❤️🐍💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Bestfriends | Drarry
Fanfictionbxb, dmhp. Draco Malfoy teman masa kecil Harry Potter pada suatu hari, Harry meninggalkannya dan pergi jauh dari tempat mereka tinggal, tetapi siapa sangka mereka bertemu lagi di Hogwarts dan menjadi musuh? apa yang akan terjadi lagi kepada mereka...