3. SEPERTI ACAK YANG DITAFSIRKAN

413 73 19
                                    

Hai Di Bab 3

Votee yaaaa!!

3. SEPERTI ACAK YANG DITAFSIRKAN

Inti dari semua takdir yang tertulis adalah kamu, ku harap.

**

Mata Regita membola, melihat balasan dari laki-laki itu. Sebenarnya kesalnya sudah hilang sejak tadi, ia sudah mulai tenang dan tidak memikirkan yang terjadi di sekolah, namun melihat notifikasi handphonenya, tiba-tiba jangtungnya berubah, berdebar kencang, posisinya yang tadinya berbaring, langsung terduduk kaget di kasurnya ketika melihat nama Zean yang jadi pengirimnya.

ZEAN MEMBACA CHATNYA!!

ZEAN MEMBACA CHATNYAAAAAA!!!

Dilihatnya lagi balasan laki-laki itu yang hanya menuliskan sebuah tanda tanya, satu.

"Keyboardnya mungkin hilang," monolog Regita. "Kasihan."

Lalu Regita kemudian meruntuki dirinya, bisa-bisanya tidak menarik atau menghapus pesan-pesan yang ia kirimkan itu. Ia berani, karena Regita mengira bahwa kontaknya sudah di blokir oleh laki-laki itu. Jauh beda dengan realita malam ini. AAAAAA MALUUU!!!

"Fix, gue harus pindah sekolah." Runtuk Regita, menyesal, malu yang bercampur.

"Ya ampun, Regita, di mana harga diri lo." Regita memukul-mukul bantal yang ada di sebelahnya, menyalahkan dirinya, ia belum pernah mengirimkan, pesan semalukan ini pada laki-laki.

Setelah mengirim pesan lagi, Regita kemudian mencoba mengatur tenangnya, berusaha kembali pada jati dirinya yang anggun.

Regita berpikir, hingga tercetus sebuah ide, "Oke, langkah pertama, kita hapus aja nomornya."

Tangan regita bergerak cepat, menghapus nomor Zean, juga menghapus riwayat pesan mereka. Apalagi Zean bukan dari kalangan orang biasa, teman-temannya saja cukup membuat Regita angkat tangan. Nanti, ia terbawa-bawa dengan pergaulan yang tidak-tidak.

"Langkah kedua, gue harus parkir motor di parkiran samping sekolah, nggak usah dekat-dekat sama motor ARCHIGOS GANG."

Regita mengangguk, menyetujui ucapannya sendiri. Ia sudah terlalu malu untuk menatap wajah Zean, dan teman-temannya.

Lalu tangan Regita segera menyimpan Handphonenya, bersiap untuk tidur. Malam dengan suhu udara yang sedang tidak normal karena gerimis. Di sela-sela Regita akan memejamkan matanya, tertidur, perempuan itu bertanya diantar lelap yang akan datang.

"Jika orang-orang yang hadir di hidup kita bisa ditukar, nanti gue akan menukar siapa dengan siapa, ya?"

**

Hari berganti secepat sebuah detik yang berjalan. Namun, misi Regita untuk menghindari Zean nyatanya tidak semudah yang ia pikir atau bayangkan, bahkan sekarang saja laki-laki itu muncul atau berpapasan dengannya lebih sering ketimbang sebelum mereka saling mengenal seperti kemarin. Seperti pada hari ini.

"Tolong, yang dibawah ambilkan bapak kuas di Gudang sekolah ya, karena bapak udah nggak bisa turun dari tangga," kata Pak Rianto, satpam sekolah yang sedang melakukan pengecetan di dinding lantai, dua sekolah. Yang kebetulan ada Regita dan dua orang temannya melintas di bawah.

DIA ZEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang