MAMA Y PAPA 6

1.1K 121 13
                                    

Ga enak kalo ga ada musik apalagi suasananya ada yang lagi ultah wkwkwk ...

Cuzz langsung baca

Di rumah keluarga Kavindra, sebelum hari esok yang bertepatan dengan ulang tahun Ravel ke satu tahun. Berbagai macam pernak-pernik seperti balon, topi, goodie bag, badut, kue ulang tahun sudah dipersiapkan untuk besok hari.

"Vel, jangan lo taro speakernya di tengah pintu. Sama aja ngehalangin orang keluar masuk."

Ravel ambil lagi speaker yang barusan dia taro depan pintu masuk rumah. Niatnya biar pas besok acara berlangsung gausah pindahin bawa speaker selain di depan pintu.

"Biar kedengaran."

"Yaelah taro aja dulu di samping pagar. Ga ada yang bakal ambil."

Ravel menurut.

Untuk acara ulang tahun Relvin akan didatangi banyak anak tetangga dan teman-temannya Ravel dari masa SD, SMP, SMA dan kuliah.

Kakak kedua Rellex mengundang adik dari teman-temannya itu.

Bayangin saja di ultah Relvin bakal serame apa.

Sampai-sampai Vara cuma bisa membuang napasnya pas tau kalo Ravel bakal undang banyak anak kecil yang datang ke rumahnya besok buat rayain ulang tahun Relvin.

Maksud Vara bukannya pelit tapi yang datang pasti-pasti ajalah.

"Udah siap semua, sisa besok acaranya berlangsung." Rellex sumringah melihat hasil persiapan yang setengah sudah selesai.

Tak sadar kalau Rifdyal melihatnya sambil nyender di tembok.

"Bisa tidur? Jam berapa sekarang?" tanyanya.

Ravel melihat pergelangan tangannya.

"Jam kulit kurang bulu," jawabnya langsung dipelototi Rifdyal.

"Mampus," bisik Rellex masuk ke dalam rumah duluan sembari dorong stroller berisi Relvin anteng tidur menghiraukan bacotan 3 cowok.

Besok sebelum acara ulang tahun dimulai, Rellex lebih dulu pergi ke toko Vara untuk menjemput Yurdaka untuk dibawanya ke rumah ikut merayakan hari spesialnya Relvin.

"Lo berdua masuk kamar masing-masing dan tidur. Sepuluh menit ternyata gue liat salah-satu lampu kamar masih nyala, pintu gudang terbuka buat lo," ancam Rifdyal berlalu pergi masuk ke kamarnya.

"Baru gue mo mabar," keluh Ravel ingin sekali dia mengacak-acak wajah adik ketiganya itu.

"Udah dengarin aja daripada lo tidur di gudang. Gue ga mau di ultah Relvin besok ada yang nguap gegara ngantuk."

"Manusiawi. Yodah buru masuk kamar, kasian ponakan gue lagi tidur diajak jalan mulu pake stroller."

Sebelum Rellex pergi ke kamar, Ravel mengelus kepala Relvin yang masih terlelap tidur.

"Lo masuk juga ke kamar. Besok gue liat di kamar lo ternyata ga ada orangnya selain di dalam gudang, gue mampusin."

"Yaelahh Rifdyal kampret emang." Ravel berdecak.

MAMA Y PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang