Terdapat banyak rahasia dibalik hingar bingarnya kehidupan para bintang. Seringkali apa yang ditampilkan di layar kaca berbanding terbalik dengan realita yang terjadi di kehidupan nyata.
Seperti kata pepatah
'Semakin tinggi pohonnya semakin kencang pula anginnya'
Hal itu juga terjadi ke dunia entertain. Semakin bersinar bintang tersebut maka akan semakin banyak pula yang pihak yang tak suka dan berusaha menjatuhkan. Hal itu akan berimbas pada kehidupan pribadi para bintang.
Mereka akan merahasiakan banyak hal tentang kehidupan pribadinya. Entah itu tentang keluarga, pasangan maupun referensi diri. Bukan hanya demi kenyamanan serta menjaga privasi para bintang itu sendiri.
Tapi kadang hal itu juga dilakukan demi memenuhi ekspektasi para penggemar. Mereka di tuntut untuk membangun citra yang sempurna dan sebisa mungkin mencegah adanya cela sedikit pun.
Ketatnya persaingan membuat mereka melakukan segala cara agar mereka tak tergeser dan tertinggal. Dan hal itu tentunya tak akan terjadi tanpa adanya dukungan dari para penggemar.
Karena tak dapat dipungkiri bahwasanya di dunia entertain para fans itu selain sebagai media menaikkan nama para bintang. Fans juga sering di anggap sebagai sumber pundi - pundi dollar untuk para bintang juga agensi yang menaunginya.
Namun semakin kesini semakin banyak pula munculnya toxic fans. Yang mana kala bila apa yang di lakukan para bintang tak sesuai dengan angan mereka kerap kali suka membuat kerusuhan. Dimana kerusuhan tersebut pastinya akan menimbulkan kerugian bagi banyak orang. Bukan hanya bagi bintang itu sendiri tapi rekan kerja, agensi dan tak jarang menyerang hingga ke anggota keluarga.
Lalu bila hal tersebut benar - benar terjadi. Apakah semua itu salah para bintang yang tidak bisa memenuhi ekspektasi para penggemar?
Mau bagaimana pun para bintang itu juga hanyalah manusia biasa bukan dewa ataupun tuhan yang maha sempurna. Mereka juga memiliki kehidupan mereka sendiri. Punya harapan dan mimpi yang ingin mereka capai dan wujudkan.
Atau justru salah para penggemar yang berekspektasi terlalu tinggi?
Tapi hal itu juga bukan sepenuhnya salah mereka. Karena dari awal mereka sudah disuguhkan oleh khayalan indah oleh para pencipta karya di dunia entertain. Dan ketika mereka sudah berekspektasi dan tiba - tiba di patahkan.
Pastinya mereka akan merasa tertipu dan marah. Bagaimana pun mereka sudah mengeluarkan uang yang tak sedikit demi mendukung karir idolanya. Walaupun masih ada beberapa dari mereka yang mencoba untuk memahami dari sudut yang berbeda.
Sama halnya seperti keadaan saat ini, tepatnya di belahan bumi yang terkenal dengan julukan negeri gajah putih, Thailand. Dengan berjalannya waktu kini dunia perfilman Thailand semakin hits dengan series-series bergendre BL atau Boys Love nya.
Hal yang dulunya dianggap sesuatu yang tabu. Kini malah banyak diminati oleh generasi - generasi muda. Dengan alur cerita yang menarik serta banyaknya pesan moral yang bisa di ambil dari cerita tersebut. Lalu dibungkus dengan gaya segar dan baru oleh sutradara kondang yang telah melahirkan karya - karya terkenal. Serta diperankan oleh para aktor bertalenta yang memiliki paras rupawan dan kepiawaiannya dalam beradu peran.
Tentunya hal tersebut tak akan sulit untuk menarik minat para penonton baik lokal maupun intern. Hal tersebut pastinya juga akan berimpact pada kepopuleran para bintang di dalamnya.
Nama mereka akan semakin naik serta akan semakin banyak fans yang mendukung mereka. Yang mungkin dulunya hanya solo stand saja kini bertambah dengan adanya couple fandom.
Tapi seperti kata pepatah diatas. Demikian pula dengan hal ini, semakin melambung nama mereka semakin banyak pula kendala yang mereka dapat, entah itu isu dating, kasus pidana terhadap mantan kekasih dan lain sebagainya.
Belum lagi banyaknya haters yang bermunculan yang berasal dari solo fans lawan main dalam series yang akhirnya menyebabkan adanya perpecahan antar fandom. Dan pastinya hal itu akan berimpact buruk pada kelanjutan karier sang bintang.
Dan tak jarang mereka yang tak tahan dengan segala serangan tersebut akan mengalami gangguan mental. Yang mengharuskan mereka mendapat pendampingan khusus dari para ahlinya.
Contohnya saja Jimmy Karn Kritsanaphan, aktor naungan Domundi Ert yang menjadi salah satu pemeran utama dalam series Why R U? Tahun 2020 itu harus vakum sementara dari dunia entertaimen untuk menjalani perawatan karean mentalnya yang sempat terganggu.
Dan kasus seperti itu sebenarnya bukan hanya ada satu atau dua kasus saja. Tapi begitu banyak kasus serupa hanya saja tak semua di publikasikan.
Lalu jika sudah begitu siapa yang patut disalahkan?
Para bintang, yang mana hanya ingin mengibur para penonton dengan memainkan peran dalam series tersebut?
Fans? yang kadang kala menuntut terlalu banyak tanpa tau kondisi di balik layar?
Atau pihak agensi yang telah men - setting semua hal untuk di tampilkan di depan umum?
Dalam hal ini tak ada yang mau di salahkan.
Fans Service?
Hal itu memang kadang harus dilakukan untuk mempromosikan series/film yang mereka perankan untuk menarik minat penggemar untuk menonton series mereka.
Lalu saat realita tak sama dengan apa yang ada dilayar kaca. Hal itu akan menimbulkan rasa kekecewaan pada diri para fans. Sehingga tak jarang mereka akan mengungkapkan kekecewaan mereka memalui komentar - komentar serta cuitan - cuitan menyakitkan kepada sang bintang.
Kembali lagi,
siapakah yang harus disalahkan?
Para bintang yang hanya melakukan pekerjaan mereka?
Para staff yang mengatur semua jalannya acara serta skenario diatas panggung?
Atau para fans yang terlalu berekspektasi tinggi terhadap para bintang?
Nyatanya masing - masing dari mereka tak ada yang ingin di salahkan. Para bintang merasa hal itu bukan salahnya. Karena mereka hanya menjalankan pekerjaan yang telah tertulis pada kontrak kerja mereka, dan semua interaksi yang mereka lakukan terasa biasa dalam pertemanan mereka.
Walau tanpa mereka sadari hal itu menimbulkan ekspektasi berlebih pada para penontonnya. Mungkin awal - awal mereka akan mengikuti apa yang diinginkan para penonton. Dan menganggap hal itu akan membuat dompet serta rekening mereka semakin membengkak.
Tapi apa hal itu akan bisa mereka lakukan terus menerus?
Jawabnnya tentu saja tidak.
Mereka bukan malaikat, mereka juga manusia yang memiliki keinginan sendiri, keinginan untuk bebas mengekspresikan diri sendiri, keinginan untuk melindungi orang - orang terkasih dengan terang - terangan baik itu keluarga atau mungkin pasangan hidup.
Sementara para staff juga hanya melalukan pekerjaan mereka dalam strategi meningkatkan kesuksesan project yang tengah mereka garap.
Lalu yang terjadi pada para fans juga bukan pure kesalahan mereka, siapa juga yang tidak akan baper melihat interaksi para bintang yang terkesan manis dan posesif satu sama lain, dengan melihat hal tersebut pasti akan menimbulkan ekspektasi tersendiri pada diri fans.
Meski banyak juga yang masih bisa berfikir realistis bahwa itu semua hanya sekedar Fans Service.
Tapi itulah resiko yang harus mereka tanggung dari keputusan yang mereka ambil untuk terjun ke dunia entertain. Bahwa kehidupan mereka tak hanya miliknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Destiny
FanfictionMereka yang di persatukan oleh takdir setelah melalui banyak kesakitan. Saling menjadi obat untuk satu sama lain dan berjuang untuk kebahagiaan. Perjuangan mereka tak mudah tapi mereka dapat melaluinya bersama. Dengan saling bergandengan tangan mer...