Happy reading
***
"Bagaimana keadaannya?" Pria yg masih berseragam lengkap itu berjalan tergesa-gesa menghampiri sang ibu.
"Akhirnya kau datang. Cepat masuk." Wanita paruh baya itu serasa menemukan oasis di tengah gurun saat melihat sosok tersebut akhirnya muncul.
Tanpa ingim membuang waktu lebih lama keduanya pun segera masuk.
Di dalam bangsal, dua orang dokter dan seorang perawat tampak membujuk seseorang yg tengah berbaring di atas brangkar. Meski kondisi pria pasien itu terlihat pucat dan lemah, namun itu tidak membuat sifat keras kepalanya menghilang.
Kedua dokter di ruangan itu dibuat bingung dan cemas, karena si pasien bersikeras menolak saran dokter untuk melakukan tindakan operasi guna menambal kebocoran yg terjadi pada jantungnya.
"Jenderal Wang, akhirnya Anda datang. Tolong bujuk ayah anda untuk segera melakukan operasi." Dokter tersebut menaruh banyak harapan pada pria itu.
Pria itu mengiyakan dan meminta dokter untuk tidak perlu khawatir.
Wang Yibo segera menghampiri ranjang pasien. Saat pria itu melihat kedatangannya, tuan Wang tidak bisa menyembunyikan kerinduan dan kekesalannya pada pria itu.
"Sungguh anak yg berbakti. Akhirnya kau mau juga datang mengunjungi ayahmu ini." Sarkasnya.
"Maaf, ayah. Bukannya aku tidak mau datang untuk mengunjungimu, tapi-"
"Tugasku sebagai seorang jenderal tidak memungkinkanku untuk datang." Tuan Wang langsung menyela ucapannya. Dan itu sama persis dengan apa yg akan diucapkan oleh pria itu.
"Ayah tahu jika kau ingin mengucapkan itu. Ayah sudah sangat hafal dengan alasanmu." Tuan Wang melanjutkan ucapannya.
Wang Yibo menghela nafas untuk menaggapinya.
"Ayah, kau harus menuruti saran dokter. Kau harus segera-"
"Tidak. Aku tidak ingin di operasi. Biarkan saja aku cepat mati agar aku bisa segera menyusul ibumu."
"Ayah, jangan seperti itu. Ibu juga tidak akan menyambut ayah dengan baik jika ayah menemuinya dengan cara seperti ini. Ayah, kau harus segera di operasi."
"Tidak."
"Ayah-"
"Kau harus menikah dan aku akan melakukannya."
"..." pria itu tertegun.
"Kalo kau tidak mau, maka aku tidak akan melakukannya." Tuan Wang serius dengan ancamannya.
"Ayah?" Pria itu masih linglung dengan perkataan ayahnya.
"Kau tidak bodoh, kau pasti mengerti maksud ayah. Kalo kau tidak mau, maka pergilah, dan tunggu kabar kematianku." Tuan Wang berkata tanpa ragu.
Pria itu pun tampak berpikir dengan serius, dan sekejap kemudian ia pun berkata, "aku akan melakukannya. Jadi sekarang ayah bisa segera menjalani operasi."
"Tidak sekarang. Setelah aku melihatmu membawa sertikat pernikahanmu, maka ayah akan melakukannya." Tuan Wang tidak ingin di bodohi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (ongoing)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...