Girlfriend Day

7 1 0
                                    

© moregummylife (X)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© moregummylife (X)

✨⭐✨

 "Girlfriend Day? Oh jadi ini harinya Nisha?” 

Satu kecupan lembut mendarat pada pipi si gadis kucing. Tak cukup sampai di sana, pemuda berambut merah itu juga memagut erat tubuh gadisnya.

“Selamat hari Nisha,” ucap Seijuro seraya mengacak poni Nisha hingga berantakan, membuat bibir si gadis mencebik kesal.

"Huhh? Cuma begitu ucapannya? Dan Sei tidak tanya aku ingin apa di hari ini?” protes Nisha dengan suara nyaring khasnya.

Seijuro mencubit gemas hidung gadis berdarah Okinawa itu, lalu mengulangi ungkapannya, "Happy Girlfriend Day untuk kekasihku yang keren, manis, cantik, imut dan lucu sejagad raya. Jadi kamu ingin apa? Kalung berlian atau pulau pribadi?”

"Aih, dasar sinting!” Nisha memukul-mukul bahu kekasihnya itu karena kesal. Sebaiknya memang kata “ingin” tidak lagi diucapkan di depan seorang Seijuro Akashi, atau ia akan melantur tidak keruan lagi.

“Padahal aku cuma mau kamu tutup mata.”

“Hmm, baiklah.” Seijuro memejamkan manik dwiwarnanya, juga menutupnya lagi dengan telapak tangan. “Sudah.”

Sementara Nisha langsung merogoh sesuatu dari dalam tasnya: bando kucing yang berwarna selaras seperti rambut sang kekasih. Dengan cepat Nisha memasangkan bando itu seraya berjinjit. 

“Sudah!”

Seijuro membuka mata, memang ia sudah curiga bahwa kekasihnya yang aneh ini akan melakukan hal aneh-aneh pula. Dugaannya pun valid karena di kepalanya sudah bertengger bando telinga kucing. Sangat tidak maskulin sekali, Seijuro tidak suka ini.

"Apa-apaan?" Seijuro melepas bando itu dan mengembalikannya pada si empu.

"Karena ini harinya Nisha, jadi Sei harus jadi seperti aku! Sei lucuu! Jangan dilepas, ayo pakai lagi!!!” paksa Nisha sambil mendorong-dorong tangan kekasihnya itu.

"Tidak Nisha, ini terlalu aneh,” tolak Seijuro dengan serius. 

“Huu….” Nisha pun berbalik badan dan melipat tangannya. Gestur ini semestinya tidak relevan lagi jika dilakukan oleh gadis berusia 18 tahun, tapi Nisha cukup yakin bahwa ini akan ‘ampuh’.

Benar saja, Seijuro jadi sudi mengenakan bando itu kembali, semata-mata agar kekasihnya senang. Semata-mata agar Nisha merasa benar-benar ‘dirayakan’. Seijuro pun menarik badan Nisha agar kembali menghadapnya.

"Iya, iya. Puas sekarang?"

Maka, saat itu pula Nisha menghambur di pelukan Seijuro. Nisha tahu, sifat childish-nya, sifat aneh-anehnya serta segala hal baik buruk dalam dirinya akan diterima oleh lelaki ini. 

Alih-alih di tanggal khusus, Nisha bahkan sangat rela jika diminta merayakan Seijuro setiap detik. Nisha benar-benar bersyukur karena dipilih oleh Seijuro. 

"Tapi ini tidak gratis, ya.”

(〃゚3゚〃)

AkaNish : Candy JarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang