Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat dan misterius, hidup seorang pemuda bernama Orion Xavier, yang lebih sering dipanggil Rion. Hari-harinya dihabiskan di tepi sungai yang jernih, tempat di mana ia bisa berlatih dan melupakan kesedihan yang menghantuinya. Suara air yang mengalir menjadi satu-satunya teman setia di saat-saat sepi.
Rion adalah yatim piatu. Ia kehilangan orang tua ketika masih kecil akibat serangan iblis yang mengerikan. Desa tempat tinggalnya diserang, menyebabkan kerusakan yang tidak hanya fisik, tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi para penghuninya. Setiap kali mendengar suara air, kenangan pahit itu kembali menghantuinya, mengingatkan akan betapa kejamnya dunia ini.
Hujan rintik-rintik mulai turun, menciptakan suasana yang semakin sunyi. Rion memandang ke kejauhan, mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa kesepian yang mendera. Dalam hatinya, ia bertekad untuk tidak menjadi lemah.
"Huft. Kok gak ada yang ngertiin aku ya? Semua orang di desa ini cuma peduli sama diri mereka sendiri," keluh Rion, seraya menendang batu besar di sampingnya.
Ia melatih gerakan tendangannya,
berusaha keras untuk mengasah keterampilannya. Tangan dan kakinya sudah terbiasa dengan rasa sakit, namun itu tidak pernah menguranginya untuk berlatih lebih giat. Dalam pikirannya, kekuatan adalah satu-satunya jalan untuk melindungi diri.
"Kalau mereka datang lagi, aku tidak akan hanya berdiri dan melihat,"
Hari-hari berlalu, dan meskipun Rion berusaha untuk bersikap optimis, rasa kesepian terus membayangi. Teman-temannya menjauh karena mereka takut akan kekuatan yang ia tunjukkan. Rion tidak menyalahkan mereka, hanya saja ia sendiri merasa kalau dia seperti monster di antara mereka.
Suatu sore, saat dia berlatih, tiba-tiba datang seorang gadis dengan semangat yang membara. Dia adalah Charlotte, gadis tangguh yang terkenal di desa. Charlotte dengan berani nya menantang Rion untuk bertarung.
"Hey! Aku dengar kau di juluki monster oleh temen temen ku, tunjukkin apa yang kau bisa! atau jangan bilang kau takut?" tantangnya dengan senyuman menantang.
Rion yang awalnya merasa terintimidasi, akhirnya memutuskan untuk tidak mundur. "Takut? Haha, kau yakin?! Aku cuma gak mau buang waktu aja, tapi kalau dah gini harga diri ku yang kena kalau nolak."
Tanpa basa basi rion pun terima tantangan tersebut. Mereka mulai bertarung di tepi sungai. Rion merasa adrenalin mengalir dalam dirinya. Charlotte mengeluarkan gerakan yang cepat dan lincah, membuat Rion harus bekerja keras untuk mengimbangi.
"Haha. ternyata kau punya potensi!" teriak Charlotte, sambil menghindari serangan Rion. "Heh, fokus saja pada pertarungan nya!"
Pertarungan itu semakin seru. Rion berusaha keras mengeksekusi serangan 'Kilatan Petir', serangan andalannya, namun Charlotte bisa menghindar dengan gesit. Rion merasa frustrasi, tetapi di sisi lain, semangat bertarungnya semakin membara.
Malam pun tiba, dan setelah latihan yang melelahkan, mereka duduk di tepi sungai, mengatur napas.
"kau hebat juga yaa. Kau bisa jadi lebih kuat lagi lohh," kata Charlotte, sambil tersenyum lebar.
"Wah terima kasih. Kau juga. Aku tidak menyangka bisa bertarung sebaik ini," jawab Rion, merasa senang bisa berbagi momen tersebut.
Di bawah sinar bulan yang lembut, Rion merasakan bahwa mungkin, hanya mungkin, ada harapan baru dalam hidupnya. Teman yang tulus di sampingnya membuatnya merasa tidak sendirian lagi. Kekuatan yang selama ini ia cari mungkin tidak hanya terletak pada otot dan teknik bertarung, tetapi juga pada hubungan yang terjalin di antara mereka.
Dengan semangat baru, Rion berjanji pada dirinya sendiri untuk terus berlatih, bukan hanya untuk melindungi dirinya, tetapi juga untuk melindungi orang-orang yang dia cintai. Sebuah harapan mulai tumbuh dalam hatinya, dan dengan harapan itu, ia bersiap menghadapi tantangan yang lebih besar di depan.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Terakhir "The Last Hero" (ON GOING)
Action--- Di dunia yang diliputi kegelapan dan pengkhianatan, satu cahaya masih bersinar. Orion Xavier, atau Rion, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya. Kehilangan orang tua akibat serangan iblis membuatnya menjadi sosok ya...