5. Bersedia

196 60 3
                                    

Semua karyaku tersedia dalam bentuk ebook, pdf, playbook dan juga tersedia di karyakarsa. Mampir ya, jangan lupa dukungannya. Akun karyakarsa-ku AokiRei sama dengan nama akun wattpadku. Yang mau pdf bisa kontak di no 081917797353

Jangan lupa tinggalkan jejak yah. Happy reading.

💗💗💗💗



"Apa saya harus mengusirnya, Your Grace."

William menggeleng. Ia tahu cepat atau lambat saat ini pasti akan tiba. Ia sudah sudah memperkirakan Annette akan mendatanginya setelah penolakan berkali-kali yang diberikannya terhadap wanita itu. Annette pasti penasaran dan puncak dari rasa penasaran itu adalah dengan mendatanginya secara langsung tanpa persetujuan darinya, persis seperti yang direncanakannya.

Ikan sudah memakan umpannya. Saatnya ia menarik umpan yang telah dilemparkan dan menangkap ikan tersebut untuk menjadi menu utamanya.

"Biarkan saja. Ini yang aku tunggu sejak lama," William tersenyum. "Kau bisa meninggalkan kami, Frans."

Frans mengangguk. Ia tahu apa yang telah direncanakan majikannya, tidak ada bantahan atas semua itu. "Baik, Your Grace. Saya permisi."

William menangguk. Ia berbalik dan melangkah menuju ruang kerjanya dimana Annette tengah menunggunya. Annette sudah duduk di sofa yang langsung mengarah ke depan pintu, terlihat begitu tenang ketika melihatnya.

Jika tidak mengingat tujuannya, William pasti sudah mencekik Annette, menghilangkan ekspresi tenang yang saat ini tengah menghiasi wajah wanita itu. Tapi William berusaha tenang dan tidak terpengaruh kemarahan yang saat ini terasa menggelegar di dadanya. Ada tujuan lebih besar yang ingin dicapainya.

"Jadi, apa yang kau inginkan dariku?" tanya William begitu ia duduk di depan Annette.

Annette mengernyit. Ekspresi tidak suka tergambar jelas di wajah cantiknya. "Kau bertanya padaku? Apa aku tidak salah? Bukankah aku yang seharusnya bertanya seperti itu padamu, Your Grace? Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?"

William menyadarkan tubuhnya di sandaran sofa, ia menatap Annette dengan malas. "Mengingat kau yang datang menemuiku bahkan sampai harus membuat keributan di rumahku, bukankah sangat wajar aku bertanya seperti itu padamu?"

Annette mendengkus. Jika tidak mengingat tujuan kedatangannya, ia pasti sudah melempar wajah William dengan gelas dihadapannya. William sangat angkuh dan ia tidak pernah suka pada pria seperti itu.

"Aku datang kemari justru untuk mempertanyakan hal itu padamu, Your Grace," Annette mengangkat dagu, menunjukkan pada William bahwa ia bukanlah wanita yang bisa pria itu intimidasi. "Aku tidak ingin bertele-tele, Your Grace. Aku mendengar apa yang kau dan orang tuaku bicarakan waktu itu, jadi sekarang aku datang kemari untuk mendengar langsung permintaanmu."

"Aku hanya memberi orang tuamu penawaran jika mereka ingin harta mereka kembali. Keputusan sepenuhnya ada di tangan mereka."

"Dengan meminta mereka menyerahkan putri mereka kepadamu?" Annette mendengkus. "Kau menekan orang yang lebih lemah darimu demi mendapatkan keuntungan, bukankah kau sudah sangat keterlaluan, Your Grace?"

"Aku tidak memaksa. Seperti yang tadi aku katakan, keputusan sepenuhnya ada di tangan mereka," jawab William santai.

"Tapi kau menempatkan mereka pada pilihan yang sulit. Kau pikir ada orang tua yang akan rela menyerahkan anaknya untuk ditukar dengan harta?" kata Annette kesal.

"Sulit atau tidaknya semua tergantung kepada mereka, bukan aku. Pilihan dan keputusan ada di tangan mereka."

"Tapi akulah yang kau libatkan di dalamnya, jadi aku juga berhak memutuskan apa yang akan aku pilih."

TRAP (BROKEN HEART SERIES #3) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang