Tujuh

15 5 1
                                    

Vote & Coment

✨✨✨

Malam ini terasa beda, entah hawanya yang semakin malam semakin dingin atau memang perasaan Davin saja yang merasakannya.

Davin merebahkan tubuhnya pada sofa yang terletak di balkon kamarnya. Semilir angin berhembus tenang, membuat Davin merasakan ketenangan yang didapat.

Bulan dan Bintang yang bersinar terang, secara perlahan mulai menghilang dengan datangnya awan gelap yang menutupi keduanya.

Sepertinya, hujan akan segera tiba.

Davin berjalan meninggalkan balkon menuju lantai bawah.

"Abang, udah makan belum?" tanya wanita peru baya, yang masih terlihat cantik dengan daster motif bunga-bunganya.

"Belum, ini mau baru mau makan, Bun,"

Davin menduduki salah satu kursi makan yang ada di sebelah Jera, sang Ibunda.

"Mau makan sama apa, Bang?"

"Ayam goreng aja, Bun. Dina mana?"

"Adik kamu ikut Papa kerumah Nenek,"

Davin mengangukkan kepalanya, seraya menerima piring pemberian Jera.

"Dea, gimana kabarnya? Baik kan calon menantu Bunda?" tanya Jera dengan antusias.

"Semakin ngalor - ngidul, Bun."

Jera mengernyitkan dahinya, "Makin ngalor-ngidul gimana?"

Davin membuang napasnya sebentar.

"Ya, gitu Bun. Masa nih ya, tadi sore dia minta makan cicak goreng, yang bener aja,"

"Stres, lama-lama Davin, Bun," sambungnya.

Jera melotot tak lupa dengan tangan kanannya menabok bahu sang anak.

"Apa kamu bilang? Stress, iya? Lebih stress mana sama Bunda, waktu kamu minta kue cacing tanah. Hah?"

Davin meringis, "Ya itu kan dulu, Bun,"

"Dula-dulu sekarang juga masih sama,"

"Mana ada, enggak ya," elaknya.

"Oh, enggak ya? Terus-terus kemarin yang ngerekek kek Papa minta dibeliin Kambing tapi harus punya sayap!"

Davin memperlihatkan jejeran gigi putihnya, "Kan cuma bercanda, Bun,"

Jera tidak habis pikir dengan anak sulungnya ini, tampan-tampan otaknya sedikit lengser. Perasan dulu saat ngidam, dia ngebayangin punya anak setampan Manu Rios dengan otak encer, tapi kenapa dapatnya begini.

Awalnya juga dulu Jera sempat tidak yakin, jika anaknya laki-lakinya ini akan mendapat pasangan karena tingkah lakunya yang suka bikin geleng-geleng.

Ternyata, perkiraan Jera salah. Davin, sang anak mendapatkan perempuan yang menjadi pacarnya. Dan anehnya lagi.

Perempuan yang dipacari oleh anaknya itu tidak jauh berbeda dengan Davin, tingkah lakunya. Yang suka membuat orang-orang pusing dengan mereka.

Tapi, tak apalah. Anggap saja itu kelebihan mereka.

Pasangan Soplak ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang